"Bagaimana dengan hari ujian pertama kalian teman-teman?" Harry menggebrak meja setelah tiba-tiba datang ke markas. Michael melempar kecil sedotan yang sudah tidak dia pakai.
"Tidak sopan datang-datang! Bagaimana jika nanti ada yang tersedak lalu meninggal ditempat?" Delik Michael, pasalnya Michael sedang minum, bagaimana jadinya jika dia terkejut dan tersedak?
Harry tertawa lalu membungkukkan badannya. "Aku tidak sengaja, hanya bercanda. Maafkan aku hehehe." Harry memundurkan badannya menjauhi Michael sebelum terkena amukan lebih banyak.
Steven mendengus kasar. "Baru saja hari pertama aku sudah menyerah, tolong bantu doakan agar aku bisa lulus." Kata Steven lesu menjatuhkan kepalanya diatas meja.
"Aku yakin kita semua akan lulus, tenang saja ada ayah Harry yang bisa meluluskan kita semua." Ucap Jimmy sedikit berbisik sambil merangkul pundak Steven.
"Curang itu namanya, aku tidak mau." Ujar Max cepat. Dia sama sekali tidak terima, mengingat dia sudah belajar mati-matian untuk ujian ini. Mana mungkin seseorang seenaknya dapat lulus menggunakan jalur dalam? Itu sangat tidak adil.
Harry duduk disamping Max. "Tenang saja, ayahku bukan tipe yang seperti itu. Kamu tidak perlu khawatir, keadilan soal nilai nomor satu." Ucap Harry menenangkan Max.
Hari pertama sudah berhasil mereka lewati cukup baik, hari kedua keadaan mulai memburuk, hari ketiga mereka sudah tampak tidak bersemangat, hari ke empat mereka sudah seperti orang depresi penuh tekanan ujian, hari terakhir mereka justru bisa kembali tertawa-tawa seakan tidak ada beban hidup.
Padahal hasil nilai ujian sedang menanti didepan sana. Malam ini juga anak Demone berniat melakukan balapan liar lagi. Namun kali ini Jack yang melakukannya, dia yang menawarkan dirinya sendiri.
"Kau masih ingat apa yang aku katakan bukan?" Kata Javier menatap Jack tajam. Javier sudah memberitahu bagaimana caranya memenangkan sebuah perlombaan balap ini.
Jack mengangguk mantap. "Aku ingat, aku akan melakukannya sesuai dengan saranmu." Balas Jack. Javier menepuk beberapa kali pundak Jack untuk menyemangati nya.
"Owww, semoga beruntung Jack! Aku tahu kamu pasti dapat menenangkan ini." Ujar Steven memberi semangat.
Jack tersenyum dan mengangguk. Dia segera membawa motornya menuju area start. Jack mulai memakai helm full face nya, melirik sekilas pada musuhnya sebelum dia menurunkan visor helm nya. Bibirnya menyeringai, tidak mungkin jika Jack akan kalah dalam sebuah balapan ini.
Setelah bendera start diangkat Jack langsung melaju kencang meninggalkan arena balapan. Pandangannya fokus menatap ke depan, sesekali dia melihat lawannya dari kaca spion.
Saat mendekati garis finish hampir saja Jack kalah namun dengan cepat Jack berhasil menyelip musuhnya dan lagi-lagi kemenangan kembali lagi pada Demone gang. Jack melajukan motornya pada teman-temannya dan mereka langsung bertos ria.
Javier dengan tangan berlipat didada tersenyum bangga mendekati Jack. "Kau benar-benar berhasil memenangkan balapan kali ini. Ini kemenangan mu yang pertama kali bukan?" Ucap Javier yang langsung diangguki Jack dengan senyuman lebarnya.
Malam itu Demone gang bisa berpesta di markas untuk terakhir kalinya? Karena nanti mereka tidak tahu apakah masih dapat berkumpul lengkap seperti ini atau tidak.
ー 🏴☠️ ー
Tak terasa hari kelulusan sudah tiba-tiba, banyak orang tua setiap murid yang datang ingin melihat anak-anaknya melakukan pelepasan hari ini. Termasuk ibu Javier yang ikut datang hari ini walaupun dia tahu Javier sepertinya tidak mengharapkan kehadiran nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) Innocent | nomin
Teen Fiction┈┈ Javier, berkepribadian kuat dan penuh keberanian, telah menjadi figur yang dikenal luas sebagai "The King of Racing" yang tak terkalahkan dalam setiap balapan sebagai ketua gang motor Demone. Namun, segala hal itu berubah saat dia menemukan seora...