Javier mengecup-ngecup sesekali pucuk kepala Natala yang bersandar dipundaknya. Setelah pergi dari cafe, Javier mengajak Natala ke sebuah taman yang untungnya cuaca hari ini cukup bagus, tidak panas atau tidak mendung, sangat pas untuknya.
"Kenapa hm? Sedari tadi kamu diam saja." Tanya Javier lembut saat dirasa sejak keluar dari cafe, Natala terus-terusan diam. Dia akan menjawab saat Javier bertanya saja tidak mengatakan apapun lagi.
"Aku khawatir pada Carrie.." gumam Natala. Javier mengusap punggung tangan Natala sebelum tangannya mengangkat dagu Natala agar menatapnya.
"What are you worried about? Tell me." Javier menatap kedua bola mata coklat itu dengan tatapan teduh. Natala menghela nafas kasar sebelum membuka suaranya.
"Carrie mempunyai masa lalu yang buruk mengenai percintaan, dia pernah menceritakannya. Aku khawatir Max nantinya akan menyakiti Carrie, sudah cukup lama Carrie tidak membuka hatinya untuk siapapun." Ujar Natala. Javier tersenyum kecil merapihkan anak rambut Natala yang menutupi wajah cantiknya.
"Aku sudah lama berteman dengan Max, dia adalah orang yang baik. Menurutku bahkan Max justru lebih sempurna dariku." Ucap Javier. Natala mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Javier.
"Mengapa kamu merasa begitu?" Tanya Natala kebingungan. Javier hanya menggeleng sebagai respon tanpa mengatakan apapun. Dia menarik kembali Natala ke dalam dekapannya.
"Dia pintar, dia orang yang baik, aku yakin dia bisa menjadi menjaga Carrie dengan baik. Aku mungkin tak seperti Max, tapi aku yakin ini sudah cukup untukmu bukan?" Natala mengangguk didalam dekapan Javier. Dia semakin mengeratkan pelukannya.
"Kamu sudah terbaik untukku." Ucap Natala dengan suara yang terendam. Javier tertawa kecil mengusap punggung Natala lembut.
Saat keduanya sibuk menikmati kehangatan masing-masing, suara pekikan seorang gadis yang tak jauh dari mereka membuat keduanya spontan menoleh. Natala melonggarkan pelukannya untuk melihat siapa gadis tersebut.
"Bukankah itu Liana?" Celetuk Javier pelan. Keduanya saling bertatapan sebentar lalu menajamkan matanya untuk memastikan bahwa yang lihat mereka benar itu Liana.
Natala membulatkan matanya saat melihat tiba-tiba Liana dijambak dan ditarik menjauh dari sana. Entah arahan darimana Natala tiba-tiba berdiri menolong ingin membantu Liana namun Javier kembali menariknya untuk duduk.
"Apa yang kamu lakukan? Tidak mungkin kau akan pergi menolongnya." Ucap Javier yang seolah mengerti apa yang ada dipikiran Natala saat ini. Natala sendiri akhirnya diam menundukkan kepalanya sambil menghembuskan nafas berat.
"Sebenarnya apa yang kalian masalahkan?" Lanjut Javier bertanya hati-hati. Dia sudah begitu penasaran dengan masalah apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka sampai harus bermusuhan seperti ini.
"Dulu aku memang bersahabat dengannya, bahkan keluarga aku dengannya sudah begitu dekat. Hingga akhirnya kita memutuskan untuk liburan bersama, namun.." belum selesai Natala menyelesaikan ucapannya tiba-tiba mereka dikejutkan oleh Liana yang berlari seperti orang ketakutan melewati mereka. Dan setelahnya seorang pria ikut berlari mengikuti Liana.
"Dia ayahnya." Celetuk Natala setelah kepergian dan ayahnya yang dimaksud. Javier mengerutkan keningnya menatap punggung mereka yang semakin menjauh.
"Mengapa Liana begitu ketakutan jika memang dia ayahnya?" Tanya Javier menatap Natala kali ini. Natala menggelengkan kepalanya lemah, karena dia sudah tidak berhubungan lagi dengan Liana. Dia sudah tidak tahu apapun yang terjadi pada mantan sahabatnya itu.
"Dia hanya tak sengaja pernah mengatakan kau tahu bukan, bahwa ayahnya pergi meninggalkannya. Entah bagaimana sekarang ayahnya ada disini." Ucap Natala. Javier menganggukkan kepalanya mengingat saat itu yang dia tak sengaja menguping pembicaraan mereka.
"Aku tidak tahu alasan apa dia sebenarnya mengapa begitu membenciku." Lirih Natala pelan. Javier kembali menarik Natala ke dalam dekapannya sambil mengusap punggung Natala lembut.
ー 🏴☠️ ー
Natala dan Carrie kini sedang berjalan beriringan menuju ke kantin berdua. Mereka sedang sibuk mengobrol tentang kejadian kemarin antara Carrie dan Max. "Lalu bagaimana dengan orang tuamu soal olimpiade kemarin?" Tanya Natala.
"Sudah pasti hasil yang aku dapatkan tidak akan memuaskan mereka, setiap malam ibuku selalu mengungkitnya." Jawab Carrie lesu seperti orang yang sudah tidak memiliki semangat hidup.
"Aku tidak tahu kabarnya selama seminggu ini.. apa Liana sempat memberitahukan kamu sesuatu?" Langkah Natala terhenti begitu ucapan itu masuk ke pendengarannya. Carrie sontak ikut menghentikan langkahnya menatap Natala kebingungan.
"Tidak ada, Liana sempat menelpon aku saat itu. Dia meminta pertolongan pada tengah malam, tentu aku tidak mengerti maksudnya. Apalagi saat tengah malam seperti itu."
Natala membalikkan badannya menghadap teman-teman Liana yang. "Apa yang terjadi pada Liana?" Tanyanya saat berjalan mendekat ke arah mereka dengan kening berkerut.
"Apa hubungannya kamu dengan Liana?" Bianca justru bertanya balik pada Natala tanpa menjawab pertanyaannya. Hal itu semakin membuat Natala semakin kebingungan.
"Katakan saja, apa yang terjadi pada Liana?" Natala mengulang pertanyaan kembali. Kedua teman Liana namun tetap tidak mau menjawabnya, mereka berdua justru pergi meninggalkan Natala dengan seribu pertanyaan.
Walaupun Liana jahat padanya, entah kenapa rasa ingin tahu tetap ada. Natala tidak pernah membenci Liana, dia menganggap kejadian itu adalah hanya kecelakaan dari seorang anak kecil. Namun justru sekarang Liana membencinya tanpa alasan. Tapi itu tidak membuat Natala membenci juga Liana. Bagaimanapun Liana dan dirinya dulu pernah menghabiskan banyak waktu bersama.
"Kamu masih peduli padanya?" Carrie berjalan mendekati Natala yang masih mematung ditempatnya. Natala hanya mengangguk pelan sebagai jawaban dari pertanyaan Carrie. Tanpa mengatakan apapun lagi Carrie justru menarik Natala agar segera untuk ke kantin.
"Berhenti memperdulikan orang-orang yang sudah melukai mu." Lanjut Carrie saat menarik Natala ke kantin. Natala hanya diam mengikuti Carrie, karena untuk dirinya sendiri begitu sulit untuk menghilangkan rasa peduli.
"Natala," Panggil Javier saat melihat kedatangan Carrie dan Natala. Dia segera menarik Natala untuk duduk didekatnya mengabaikan Carrie yang sudah menatapnya tajam.
Max terkekeh melihat tatapan Carrie, untuknya itu justru terlihat menggemaskan. "Kemari, kamu duduk disini." Ujar Max pada Carrie menunjuk tempat kosong disampingnya. Dengan berat hati Carrie duduk disamping Max.
Semua sibuk pada makanannya masing-masing, Natala sibuk dengan pikirannya sendiri. Dan Javier sibuk memperhatikan Natala yang lebih banyak diam dari biasanya. Dia juga ditanya hanya anggukan dan gelengan yang dia berikan tanpa mengatakan apapun. Tentu ini menjadi sebuah tanda tanya besar untuk Javier saat melihat kekasihnya yang tiba-tiba lebih irit bicara.
"Kenapa Natala? Ada yang mengganggumu?" Javier mengutarakan keingin tahuannya. Dia merapihkan anak rambut Natala yang menutupi wajahnya.
"Aku ingin pergi ke rumah Liana." Kata Natala akhirnya mendongak menatap Javier. Keduanya saat ini sedang berada diparkiran yang memang hendak untuk pulang.
Javier mengerutkan keningnya tidak mengerti apa maksud Natala begitu peduli hingga ingin mendatangi rumahnya, yang padahal dia tahu bahwa Liana begitu membenci Natala. Mengapa Natala masih bisa begitu peduli dengan Liana?
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ𖥻TBCCeritanya sepi banget ☹️, ini ada yang minat atau nungguin? Ragu aku buat lanjutin cerita ini, jarang banget ada yang komentar disini..
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) Innocent | nomin
Teen Fiction┈┈ Javier, berkepribadian kuat dan penuh keberanian, telah menjadi figur yang dikenal luas sebagai "The King of Racing" yang tak terkalahkan dalam setiap balapan sebagai ketua gang motor Demone. Namun, segala hal itu berubah saat dia menemukan seora...