Kini anak-anak Demone sedang berada di perpustakaan sekolah menghabiskan waktu disana yang kebetulan guru sedang mengadakan rapat mendadak. Kebetulan sekali perpustakaan mereka besar ada tempat yang disediakan untuk bekerja kelompok seperti ini. Yang pastinya tempatnya dibawah, mereka duduk dibawah diatas karpet bulu.
Apa yang kalian harapkan tentang anggota Demone soal pelajaran? Pada jam pertama mereka semua serius setelah jam 2 atau bahkan ketiga mereka sudah lesu asik pada dunianya masing-masing. Hanya ada 4 orang yang masih serius, Javier, Max, Natala dan Carrie.
Mari kita lihat keadaan yang lain, ada Michael, Harry dan Jimmy yang sedang bermain game dengan posisi Jimmy berbaring telungkup dan Harry berbaring menjadikan punggung Jimmy sebagai bantalan, posisi Michael berubah-ubah sesekali dia duduk sesekali juga dia berbaring.
Ada Jack yang sibuk membaca buku novel, bukannya membaca buku pelajaran justru novel yang dia baca tak sengaja saja tadi dia tertarik dengan judul novel itu. Ada Hugo yang sudah tak sadarkan diri lebih jelasnya sudah tertidur diatas bukunya. Satu lagi Steven, dia berada disamping Max sesekali dia memperhatikan sesekali juga matanya terpejam karena mengantuk.
Tidak peduli dengan ujian yang semakin dekat, mereka sepertinya sudah pasrah dengan takdir tuhan yang akan diberikan. Tujuan mereka hanya satu, mereka dapat lulus sudah selesai.
Max menutup bukunya saat merasa ini sudah waktunya istirahat. Dia melihat kondisi teman-temannya yang sudah berantakan. "Kalian belajar hanya bertahan satu jam." Kata Max menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ini sudah waktunya istirahat, apakah kalian tidak lapar?" Tanya Javier pada teman-temannya yang mendengar itu mereka semua terbangun dan menyadari sudah waktu makan siang.
"Aku tak menyangka kita akan belajar selama ini." Gumam Jimmy melihat meja yang berantakan dengan buku-buku mereka. Sebuah deheman keras membuat Jimmy menoleh.
"Kamu belajar saja hanya satu jam, apa yang kamu lakukan sisanya?" Max mengangkat satu alisnya. Jimmy menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil tersenyum kikuk.
"Hehehe, ini adalah rekor untukku. Jarang sekali aku bisa serius selama itu." Ucap Jimmy. Setelah itu Hugo dan Steven pun mereka bangunkan untuk pergi ke kantin bersama.
Disela-sela makan nya Natala mendongak menatap anggota Demone satu persatu membuat Javier disampingnya mengerutkan keningnya heran. "Semangat untuk kalian semua yang akan menghadapi ujian!" Kata Natala tersenyum.
Harry mengangguk cepat. "Kamu juga harus semangat Natala!" Kata Harry mengedipkan mata sebelah yang langsung dapat tatapan tajam dari seseorang disamping Natala.
"Aku tidak tahu, jika belajar bersama-sama ternyata lebih menyenangkan. Selama ini aku hanya belajar sendiri jika tidak mengerti aku memikirkan nya sampai pusing sendiri." Ujar Natala.
Max tersenyum. "Itu memang tujuan aku mengajak belajar bersama, orang-orang yang tidak mau belajar pun mereka menjadi bisa jika diajak belajar bersama." Ucap Max mengalihkan pandangannya pada Harry dan Jimmy.
Yang ditatap seolah mengerti dan mengangguk. "Baiklah, Mr. Maxwell. Terimakasih atas pembelajarannya hari ini, kami menunggu pembelajaran mu selanjutnya." Kata Harry dan Jimmy bersamaan seakan-akan otak mereka sudah terhubung satu sama lain. Mereka semua berakhir tertawa bersamaan melihat tingkah Harry dah Jimmy yang tidak ada habisnya.
ー 🏴☠️ ー
Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa mereka hanya perlu menghitung hari untuk sampai di hari ujian mereka. Semua murid yang berada disemester akhir sibuk mengejar materi dan belajar dengan lebih giat.
Natala baru saja keluar dari perpustakaan kota bersama Carrie. Mereka sengaja ingin menghabiskan waktu berdua sekarang, dan kebetulan memang ada beberapa buku yang ingin Carrie dan Natala pinjam sehingga mereka menepi sebentar ke perpustakaan.
"Ada ice cream! Boleh kita pergi kesana?" Ajak Natala. Carrie mengangguk lalu mereka pergi bersamaan menuju kedai ice cream disana.
Keduanya menikmati ice cream sambil menatap orang-orang yang berlalu lalang. Natala sangat menikmati ice cream digenggamnya, berbeda dengan Carrie yang seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan.
"Natala." Panggil Carrie pelan. Sontak Natala menoleh dengan tatapan bertanya sambil terus menikmati ice cream digenggamnya.
"Aku tidak begitu yakin, setelah kita lulus kita masih bisa bersama seperti ini." Ucap Carrie membuat Natala terdiam. Natala memiringkan tubuhnya berharap ada kelanjutannya atas apa yang Carrie baru saja ucapkan.
Carrie menghela nafas berat. "Aku akan melakukan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di Kanada." Kata Carrie menundukkan kepalanya lesu.
Natala tersenyum kecut, lagi-lagi dia harus kehilangan temannya. Tidak ada satupun yang bertahan lama bersama nya. Apakah mungkin nanti Natala harus bertemu dengan orang baru lagi nanti?
"Maaf ini bukan atas kemauanku, ini perintah ayahku. Aku tidak dapat membantah apapun. Mereka yang meminta aku untuk sekolah tinggi dan entah kenapa harus pergi ke Kanada." Lanjut Carrie lalu membuang ice cream ditangannya ke tempat sampah didekatnya.
Natala menjadi lesu, ice cream yang terlihat sangat manis tiba-tiba terasa hambar. "Tidak apa-apa jika memang itu perintah kedua orang mu. Aku pun tidak dapat berbuat apa-apa jika sudah begini. Jangan lupa kabari aku ya? Jangan pernah lupakan aku." Ucap Natala yang langsung mendapatkan pelukan dari Carrie.
Carrie memeluk Natala erat, walaupun pertemanan mereka terbilang masih baru tapi ketika kamu bertemu dengan teman satu frekuensi pasti akan sulit jika harus berpisah dengannya. Natala tersenyum kecut dia meletakkan ice cream nya lalu menepuk punggung Carrie pelan. "Tidak apa-apa, kita masih dapat berteman." Kata Natala menenangkan Carrie.
Setelah hari menjelang sore mereka pulang ke rumah masing-masing dengan perasaan saling berkecamuk. Minggu depan mereka menghadapi ujian, minggu depan lagi mereka akan menghadapi kelulusan. Hanya ada 2 minggu waktu mereka masih bersama. Secepat itukah? Mereka rasa baru saja kemarin mereka saling berkenalan satu sama lain. Tak terasa keduanya sudah berada pada penghujung hari.
Setelah membersihkan semuanya Natala duduk dimeja belajarnya membuka album dari semua foto yang dia ambil secara tak sengaja. Banyak kenangan Natala dengan Carrie disana, mereka sering menghabiskan waktu bersama dan setiap waktu Natala pasti selalu mengambil gambar secara diam-diam.
Dengan Carrie pun sudah jelas akan berpisah, bagaimana jika dengan Javier? Apakah mereka akan tetap masih bersama setelah lulus nanti? Bagaimana jika Javier pun pergi dengan pilihannya sendiri. Natala mungkin akan kembali sendirian disini.
Dia melirik jam yang tergantung di dinding, belum cukup larut. Natala akan pergi ke rumah sakit untuk menemui ibunya. Sudah lama sejak terakhir dia menjenguk kesana. Hanya ibunya satu-satunya harapan Natala terakhir. Dengan segera Natala bersiap, apakah dia harus pergi sendiri atau meminta bantuan pada Javier? Mungkin nanti akan pulang larut, sebaiknya Natala meminta bantuan pada Javier untuk menemaninya malam ini.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) Innocent | nomin
Novela Juvenil┈┈ Javier, berkepribadian kuat dan penuh keberanian, telah menjadi figur yang dikenal luas sebagai "The King of Racing" yang tak terkalahkan dalam setiap balapan sebagai ketua gang motor Demone. Namun, segala hal itu berubah saat dia menemukan seora...