Bab 13

10.1K 242 9
                                    

Setelah selesai acara ospek hari ini, Malena dan Hanky segera jadi bahan perbincangan di kampus. Kabar mereka sungguhan pacaran pun sudah ramai di grup kampus. Nana menjadi topik utama pembicaraan mereka karena sudah berhasil menggaet seorang Hanky, si calon dokter tampan dan berprestasi.

Malena sendiri tak mau ambil pusing dengan gosip gosip itu, bahkan dia sama sekali tidak membuka grup chat tersebut karena saat ini Jevano sedang membawanya ke sebuah tempat yang entah dimana ini Malena tak tahu.

"Kak ini kita mau kemana?" tanya Malena bingung.

"Pokoknya kejutan, kamu pasti bakalan suka." hanya itu kata-kata dari Jevano, dan setelah itu dia mengemudikan mobilnya dengan cepat.

Sampai akhirnya mereka tiba di sebuah gedung tak bertingkat, namun ukurannya cukup besar. Gedung itu sudah dihiasi oleh banyak ornamen bunga dan spot cantik di area taman gedung tersebut, sampai Malena pun terpana melihat keindahan area tersebut meskipun ini sudah hampir malam.

 Gedung itu sudah dihiasi oleh banyak ornamen bunga dan spot cantik di area taman gedung tersebut, sampai Malena pun terpana melihat keindahan area tersebut meskipun ini sudah hampir malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo!" ajak Jevano.

"Tunggu, kita mau ngapain ke sini?" tanya Malena sambil menahan Jevano yang menarik tangannya.

"Nikah, kan aku udah bilang sama kamu kemarin," ucap Jevano dengan entengnya.

"APA?!" Malena kaget bukan main. Ternyata inilah kejutan yang Jevano siapkan untuknya. Malena merutuki dirinya sendiri, bagaimana mungkin dia bisa lupa kalau pria itu kemarin sempat mengatakan soal pernikahan.

"Nggak kak! please jangan sekarang, aku belum siap," kata Malena berusaha melepaskan dirinya dari cekalan tangan Jevano.

"Kamu nggak bisa nolak lagi, karena ini udah perjanjian kita. Kamu inget kan apa yang aku bilang sebelumnya? anggap kalo sekarang aku lagi ngingetin kamu soal Teyana dan ibu kamu," tegas Jevano.

"Ya tapi kak, aku-"

"Kamu mau aku nunggu sampe kapan lagi, Na? Aku pengen cepet-cepet punya anak dari kamu, kamu pengen kan lihat Teyana senang dengan keberadaan anak kita?" Sekarang ekspresi Jevano dibuat semelas mungkin, pokoknya dia akan melakukan apapun agar Malena mau menikah dengannya malam ini.

"Ya tapi, emh...aku nggak tau harus gimana deh. Aku bingung kak." Malena setengah merengek.

"Kamu nggak usah bingung, sayang. Udah kamu tinggal nurut aja, kamu pengen kan lihat Teyana bahagia?"

"Ya tapi-"

"Udah, ayo ikut aku aja masuk yuk!"

Malena tak bisa melakuka apa-apa lagi, karena jalannya kini memang sudah benar-benar buntu. Tak ada satu pun orang yang bisa menolongnya dari situasi, terkecuali dirinya sendiri kalau memang dia mengabaikan semua ancaman Jevano.

Namun sayangnya tidak bisa, Malena terlalu memikirkan Teyana dan ibunya, sehingga dia harus mengorbankan hidupnya dengan cara seperti ini, cara yang sama sekali tak adil untuk niat baiknya.
Akhirnya, Malena hanya bisa pasrah saja saat dua orang wanita membawanya ke ruang ganti dan make-up.

Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang