Hujan masih terus turun deras, sementara atmosfir di dalam mobil justru terasa makin panas.
Rupanya Malena benar-benar tak bisa menolak keinginan suaminya sedikitpun, karena jika dia tak mau pun Jevano pasti tetap akan memaksanya."Emhh..." lenguh Malena saat tangan besar Jevano mulai meraba pahanya dan dengan gesit tangan itu masuk ke dalam roknya.
Napas Jevano terdengar menderu di dalam mulut Malena, karena sejak tadi nibir binal pria itu terus mendominasi ciuman di antara mereka, bahkan pria itu terlalu bernafsu sampai sampai Malena agak sulit mengikuti alur ciuman Jevano.
Malena hanya bisa pasrah saat lidah Jevano mulai masuk ke dalam mulutnya, sedangkan tangan liarnya sedang bermain dengan milik Malena di bawah sana yang masih belum begitu basah.Dirasa posisi mereka sekarang cukup sulit untuk lebih menikmati pergulatan, Jevano lekas mengubah posisi jok yang Malena duduki jadi direbahkan ke belakang, sehingga dia dan Malena bisa tiduran di atasnya dan menikmati ciuman mereka lebih leluasa.
Dengan gairah yang semakin meluap, Jevano menindihi tubuh Malena dan dengan cekatan membuka satu persatu kancing baju Malena hingga terlihatlah 2 gundukan besar yang masih dibalut oleh bra warna putih.
Segera dengan agresif Jevano benamkan wajahnya di sana, bibir pria itu dengan liarnya menciumi leher Malena hingga di kedua buah dada Malena. Dengan jahilnya Jevano memainkan puting Malena dengan mengusap dan menggigit-gigit kecil boobs yang sudah keras itu. Membuat Malena makin lemas karena ini adalah salah satu titik kelemahannya.
"Emhh..." dengan pasrah Malena mendesah sambil mengernyitkan dahinya jengah, karena Jevano mulai menghisap putingnya dengan agresif seperti yang selalu pria itu lakukan.
Jevano bisa melihat mulut istrinya mengerang, mendesah dan demi apapun Malena selalu kelihatan lebih cantik saat seperti ini.
Dan karena miliknya juga sudah sangat tegang di bawah sana, Jevano pun buru-buru membuka kancing celananya dan dengan gerakan yang cepat, kejantanan pria itu berhasil memasuki Malena dengan sedikit memaksa.
"Aagghh!" erang Malena karena ia bisa merasakan sedikit perih di dalam miliknya.
"Pelan pelan kak, aaghh!" pinta Malena yang kewalahan karena Jevano terlalu semangat menggempur Malena.
"Iya sayang, emhh... aaghhh! eemhh..." Jevano mulai menggerakan pinggulnya lebih rileks, mencoba memberikan kenikmatan bercinta pada istrinya yang kini sudah mulai menikmati permaiannya.
"Aahhh...." Malena mendesah dengan senyuman bahagia di bibirnya, begitu pun Jevano yang menikmati kehangatan lubang rahim istrinya dengan perasaan bahagia.
"Enak sayang? aahh..." tanya Jevano dengan suara yang parau.
"Emhh..." Malena hanya menjawab dengan desahan dan ciuman mesranya di bibir Jevano.
Tubuh mereka bergerak seritme, menciptakan suasana yang panas dan nikmat bersama-sama. Sampai ketika pergulatan mereka sudah mencapai menit ke 15, Jevano mulai merasakan v*gina Malena semakin becek, pertanda dia gerakannya harus lebih intens dan alhasil hal itu membuat Malena kelabakan.
Suasana di dalam mobil yang seharusnya dingin, kini terasa jauh lebih panas, karena apa yang mereka lakukan sekarang sungguh menguras tenanga hingga banjir keringat.
Kini Malena berubah posisi jadi di atas. Jevano duduk di kursinya dan Malena duduk di atas pangkuannya dengan p*nis Jevano yang menancam di lubangnya. Wanita itu bergerak mengikuti nalurinya sebagai wanita yang ingin dipuaskan. Tubuhnya bergerak turun naik untuk menemukan kenikmatan dalam bersenggama bersama Jevano.
"Aaghhh!" rintih Malena, rupanya posisi seperti ini membuatnya sangat tak tahan. Dimana lubang rahimnya terasa jauh lebih sempit ketimbang saat posisinya tiduran di bawah Jevano. P*nis Jevano yang besar dan kekar pun terasa begitu menusuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔
Fanfiction{SELESAI} WARNING! [S1 Bab 26-51 Unpub] [S2 Bab 26-31 Unpub] [PDF Ready] Cerita ini memiliki rate 18+/21+ mungkin, karena terdapat adegan yang tidak pantas dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Dan cerita ini memiliki 3 season dalam 1 book. Bab y...