[S2.Bab 17//Hiraeth]

3.1K 171 19
                                    


Pagi sekitar jam 7 Malena sudah sibuk dengan kegiatan rutinnya di dapur. Selain membuat sarapan, Malena juga menyiapkan makanan khusus untuk Gio dan dirinya piknik di taman belakang nanti siang, dan juga untuk bekal Jevano. Semalan pria itu bilang ingin makan siang dari bekal yang Malena buatkan untuknya.

Wanita itu terlihat sangat cerah dan ceria hari ini, karena dari sekian banyak hari, ini adalah hari pertama Malena merasa dirinya telah menjadi seorang ibu dan juga istri dari keluarga kecilnya yang selama ini selalu tertimpa masalah.
Maka dari itu mulai sekarang Malena akan menjaga keutuhan seperti saat ini, meski dia tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, yang pasti dia ingin menikmati masa-masa seperti sekarang ini bersama puteranya dan Jevano.

Hingga tiba-tiba sebuah pelukan hangat dari belakang cukup mengejutkannya yang tengah berdiri di depan meja makan.

"Ya ampun, kakak!" kata Malena, karena pelakunya adalah Jevano. Pria itu sudah menggunakan kemeja kantornya dan terasa wangi juga segar.

"Pagiii... Kirain kemana kamu, ternyata di sini. Pagi-pagi udah sibuk aja, lagi apa sayang?" kata Jevano yang sama sekali tak ingin melepaskan pelukannya dari tubuh Malena.

"Pagiii... aku lagi bikin sarapan dan bekal untuk kalian berdua."

"Eh? kami berdua? siapa? Gio juga?" tanya Jevano yang memang tak mengetahui rencana Malena dan Gio hari ini.

"Iya, aku udah janji sama Gio kalo hari ini kita mau piknik lagi di taman belakang."

"Hmm gitu... enak banget piknik berdua, aku boleh ikutan nggak?"

Malena tersenyum lalu berbalik, kemudian kedua tangannya meraup pipi Jevano. "Nggak bisa, kan papa ke kantor hari ini," kata sambil memasang ekspresi melas.

"Oalah iya juga, kalo gitu papa boleh nggak bolos sehari lagi biar bisa ikut?"
Mendengar jawaban itu Malena tersenyum lebar, dan kemudian menggelengkan kepalanya.

"Nggak boleh, kemarin kan udah bolos, nanti jadi contoh nggak baik buat karyawannya gimana?"

Jevano lekas menarik pinggang Malena mengecup bibir sang istri.
"Bisa aja kok, nanti siang pikniknya jam berapa? pas jam makan siang kah?"

"Hmm... mungkin, yang pasti jam 8 nanti aku sama Gio ada jadwal tracking ke area taman komplek, mau main bola atau semacamnya di lapangan, setelah itu baru kami pulang istrirahat sebentar dan kemudian bikin tenda di taman belakang."

Mendengar jadwal kegiatan puteranya yang sangat menyenangkan, membuat Jevano ingin mencium Malena sekali lagi. Pria itu pun melakukannya dan Malena tentu dengan senang hati menanggapi ciuman manis itu dengan mesra.

"Kamu pinter banget sih sampe bikin jadwal segala buat Gio, tapi pas main di lapangan hati-hati ya, jangan terlalu capek kalian."

"Iya... siap pak bos!"

"Eh kok pak bos?"

"Iya siap papa!" kata Malena mengoreksi ucapannya, membuat Jevano tersenyum bahagia dan membelai pipi mulus wanita itu.

"Pinter mama cantik." setelahnya mereka berciuman lagi.

Yah ciuman kali ini cukup menuntut, karena Jevano menarik Malena ke area pojok kitchen set dan mendudukan Malena di atas kitchen tabel. Mereka menikmati ciuman panas di sana. Dan seolah tak bisa menahan dirinya, Jevano membuka 2 kancing kemeja yang Malena kenakan, dan membuat beberapa kissmark di sana.

Malena paham, suaminya itu menginginkannya sekarang, ia pun membiarkan Jevano menikmati dadanya.
Sudah lama sekali tidak menikmati morning sex di dalam dapur seperti ini, rasanya Malena juga ingat kalau dulu Jevano pernah melakukannya saat mereka masih tinggal di apartemen lama.

Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang