[S2. Bab 6//Hiraeth]

2.5K 164 36
                                    


Tatapan mereka terpaut jadi satu, jantung mereka berdebar keras, akan tetapi waktu di antara mereka seakan terhenti. Tatapan terkejut Malena berubah menjadi lirih secara perlahan, akan tetapi orang yang ditatapnya hanya diam mematung dengan tatapan datar.

Jevano, dia lah sosok yang ada di hadapan Malena sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jevano, dia lah sosok yang ada di hadapan Malena sekarang.
Dan bagaimana mungkin Jevano bisa berada di dalam rumah sekarang? sementara beberapa jam lalu pria itu masih berada di luar kota dan dipastikan kalau dia tidak akan pulang malam ini.

Malena langsung menundukkan pandangannya, lututnya terasa lemas dan dia berharap kalau detak jantungnya bisa membaik agar dia bisa tetap bertahan tanpa drop di saat seperti ini.

Namun tak lama Malena mendengar Jevano berkata dengan nada yang dingin.

"Ikut aku ke ruang tengah." Hanya itu kata Jevano dan setelah itu dia berjalan pergi meninggalkan Malena.

Malena tak langsung melaksanakan perintah Jevano, wanita itu menyempatkan diri untuk bersandar di salah satu pilar yang menuju ke tangga. Di sana Malena berusaha menenangkan dirinya sambil mengatur napasnya.

Begitu pun Jevano yang kini malah masuk ke dalam kamarnya sambil meremat dadanya. Pria itu kelihatan sangat panik sambil mencari sesuatu di tasnya. Hingga akhirnya dia bisa menemukan sebuah obat penenang di dalam tasnya dan segera ia menelannya bulat-bulat.

Setelah itu Jevano bersandar di pinggiran kasurnya sambil berusaha untuk mengontrol emosi dan napasnya, persis seperti yang Malena lakukan, namun bisa dikatakan kalau yang Jevano alami lebih serius. Keringat pria itu mengucur deras hingga membuat tubuhnya terasa sangat lemas. Dia benar-benar seperti telah melihat sesosok hantu, hingga rasanya tak bisa berkata-kata.

Inilah yang akan Jevano alami di saat dia sudah berada di titik batasnya, gangguan mental yang selama ini ia alami akan muncul di saat dia teringat pada Malena, namun detik ini, dia baru saja melihat Malena secara nyata, Jevano benar-benar merasa sangat tersiksa oleh mental dan perasaannya sendiri.

8 tahun sudah Jevano ditinggalkan oleh Malena, hari-harinya begitu berat meskipun dia selalu menutupinya dari siapapun, hanya Gio lah sosok yang menguatkan Jevano selama ini. Dan kini Malena hadir lagi dalam hidupnya, itu seperti mengorek luka yang selama ini Jevano ingin tutupi.

Hingga 30 menit kemudian, Jevano baru bisa menenangkan dirinya dan akhirnya bisa berdiri lagi. Dia harus menemui Malena, meskipun sejujurnya dia masih belum siap secara mental.
Namun dia tetap harus melakukannya.









Kini mereka sudah duduk di sofa ruang tengah di lantai dasar. Cukup lama hening di antara mereka sampai akhirnya Jevano berdehem, karena jika bukan dia yang memulai, sepertinya Malena tak akan melakukan apapun.

Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang