Hari ini Malena memutuskan pulang ke apartemen Teyana untuk melihat kabar sang kakak sepupu, karena ini adalah weekend. Malena harap Teyana ada di apartemen dan bisa berlibur walaupun sehari saja.
Jevano
Kamu udah sampe mana sayang? aku sama Teya udah nungguin kamu nih.Pesan itu datang dari Jevano, rupanya pria itu sudah menunggu Malena di apartemen, sesuai dengan skenario yang diaturnya, Malena akan datang berkunjung dan Jevano akan berpura-pura sudah lama tak bertemu dengan Malena.
Malena hanya menghela napasnya sambil membalas pesan.
Malena
Sebentar lagi sampe.Setelah itu Malena terdiam melamun sembari memandangi kaca jendela mobil taksi yang saat ini dia tumpangi. Dia sedang meratapi nasibnya yang sepenuhnya sudah jadi simpanan Jevano. Pria itu sudah membuatnya melakukan dosa besar terhadap kakak sepupunya sendiri, karena sekarang Malena mulai merasa dirinya sudah bisa menerima keberadaan Jevano. Pria itu membuatnya merasa dimiliki. Meski hanya ada sedikit perasaan seperti itu, namun tak dipungkiri, Malena sangat menyukai sikap perhatian Jevano padanya dan ibunya di kampung.
Kemarin ibu Malena menelefon dari kampung, beliau mengatakan kalau Jevano lah yang membayarkan pengobatan rutin sang ibu, bahkan Jevano juga memanggilkan dokter terbaik di kampung Malena untuk memeriksa secara rutin keadaan ibu Malena.
Bagaimana mungkin Malena bisa mengabaikan sikap baik suaminya itu, sementara dirinya dan ibunya memang membutuhkan apa yang Jevano berikan.
Segimana pun usahaku untuk nggak menganggap dia ada, kayanya tetep aja nggak akan berhasil.
Batin Malena.Sesampainya di apartemen Teyana, Malena langsung memeluk Teyana, sedangkan Jevano kelihatan baru keluar dari ruang kerjanya.
"Kakak kangen banget sama kamu, Na. Gimana? ngekos seru atau susah? tapi kayanya kalo untuk kamu yang udah biasa ngerjain segala sesuatunya sendiri itu nggak susah ya?" Tanya Teyana bertubi-tubi. Malena rasanya juga rindu melihat kakak sepupunya banyak bicara seperti ini.
"Nggak kok, nggak susah, malah aku bisa lebih mandiri kak."
"Heem, tapi tau nggak, aku jadi kangen sama kamu gara-gara kamu tiba-tiba pengen ngekos. Oh ya gimana? kosan kamu itu tempatnya enak nggak? kalo kamu butuh tempat yang lebih bagus dan nyaman nanti kakak cariin ya? soal biaya nggak usah khawatir deh. Kalo kekurangan apa-apa bilang sama aku ya?"
Malena tersenyum sambil menggelengkan kepala.
"Nggak kok, udah bagus kosan yang sekarang juga. Dan Alhamdulilah aku juga nggak kekurangan apapun kak."Teyana mengerutkan dahinya, dia tak percaya pada Malena, sebab dia sangat tahu, tidak banyak uang yang bisa dikirimkan oleh bu'le nya di kampung untuk Malena.
"Serius cukup? kan kamu berarti sekarang harus bayar kosan juga, selain itu kamu juga pasti ada biaya tambahan kuliah atau segala macemnya, kan?"
"Iya kak, tapi nggak masalah kok, aku masih punya cukup uang."
"Iya yank, kamu nggak usah khawatir sih kayanya, soalnya Malena udah punya pekerjaan part time, ya Na?" Tiba-tiba saja Jevano menyela dan mengatakan hal demikian, tentu saja itu membuat Malena bingung, karena sejak kapan dia kerja part time? apakah ini bagian dari skenario Jevano juga?
"Ha? kerja part time? yang bener? btw kamu kok bisa tau sih yank, Malena kerja part time?" Tentu saja Teyana akan bertanya demikian.
"Hmm...ya karena aku pernah lihat dia lagi ngelayanin orang di kafe deket kampusnya, iya kan Na? udahlah kamu nggak usah nutupin lagi dari Teyan dan aku," Kata Jevano sambil menatap penuh arti pada Malena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔
Fanfiction{SELESAI} WARNING! [S1 Bab 26-51 Unpub] [S2 Bab 26-31 Unpub] [PDF Ready] Cerita ini memiliki rate 18+/21+ mungkin, karena terdapat adegan yang tidak pantas dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Dan cerita ini memiliki 3 season dalam 1 book. Bab y...