Bab 22

6.4K 163 2
                                    

Sore sekitar pukul 5, Jevano tiba di depan kampus Malena dengan mobilnya. Hari ini dia sengaja pulang lebih cepat 1 jam dari biasanua hanya untuk menjemput istri simpanannya itu.

Namun baru saja dia mematikan mesin mobilnya, matanya tiba-tiba melihat Malena yang tengah berjalan bersama seorang pemuda.
Itu bukan Hanky, tapi pemuda lain yang belum Jevano kenal.

Segera saja Jevano berjalan keluar mobil dan menghampiri mereka berdua.
"Malena!" panggil Jevano. Sontak Malena dan sosok pemuda yang ternyata adalah Nicholas itu menatap Jevano.

"Kak Vano?" kata Malena agak terkejut, karena tidak biasanya Jevano menjemputnya lebih awal. Tapi setelah itu dia terseyum pada Nicholas dan memperkenalkan Jevano pada sang kakak tingkat.

"Kak kenalin ini kak Nicholas kakak tingkat aku di kedokteran, dan kak Nic kenalin ini kak Vano kakak sepupu iparku," kata Malena memperkenalkan.

Nicholas yang memang punya kepribadian humble seperti Hanky pun menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Jevano, tapi sayangnya niat baik itu tak diindahkan oleh Jevano, karena pria itu kelihatan cuek tak menjabat tangan Nicholas dan malah menarik tangan Malena untuk segera pulang bersamanya.

Tentu saja hal itu membuat Nicholas jadi bertanya-tanya, dan pemuda itu langsung memerhatikan gerak gerik Jevano untuk menilai karakter serta sifat pria itu.

"Udah sore, ayo pulang!" hanya itu kata Jevano sambil memasang wajah masamnya. Sementara Malena hanya bisa menuruti apa kata suaminya itu dan berpamitan pada Nicholas.

"Kak Nic, duluan ya. Makasih tadi arahannya," kata Malena, dan Nicholas pun hanya menanggapinya dengan senyuman ramah sambil melambaikan tangan.

Setelah itu Jevano menarik tangan Malena cukup kasar sampai ke mobilnya, dan tentu saja hal itu membuat Nicholas semakin bertanya-tanya dengan sikap Jevano yang kelihatan sangat posesif terhadap Malena.

Nicholas adalah orang yang sangat peka terhadap apapun yang dilihatnya, dan dia juga seorang pemuda cerdas yang senang berpikir intens tentang apapun, maka dari itu dia jadi bisa melihat dan mungkin juga menyimpulkan kalau sikap Jevano pada Malena itu sangat tidak wajar selayaknya seorang kakak sepupu, apalagi yang sifatnya hanya ipar.

Jevano kelihatan sangat memaksa dan seolah-olah Malena adalah orang yang harus dia jaga dari siapapun, dalam arti kata, itu posesif.

Apa iya mereka beneran adik dan kakak sepupu iparan doang? tapi kenapa gue bisa lihat ada yang beda dari cara laki-laki itu mandang Malena? 
Batin Nicholas.

Namun, Nicholas kembali melemaskan daya pikirnya dan mencari alasan lain agar dia juga tak berpikiran negatif pada orang lain. Pemuda itu mulai mengingat lagi tentang kejadian yang menimpa Malena di kampus beberapa hari lalu. Mungkin Jevano bersikap posesif karena hal itu, dia hanya tak ingin adik sepupu iparnya celaka lagi seperti waktu itu.



•°•°•°

Sementara itu di perjalanan pulang, Jevano dan Malena tampak sedang berdebat mengenai Nicholas.

"Aku udah bilang kan, jangan deket deket sama laki-laki mana pun di kampus. Kamu nggak inget sama kejadian beberapa hari lalu?" kata Jevano dengan nada kesal.

"Ya tapi kak Nic itu cuma kakak tingkatku doang kak, dia sopan dan bisa dipercaya sama kaya kak Hanky kok," Jawab Malena yang tak terima kalau Jevano terus menuduh teman-temannya.

Jevano menyeringai. "Kamu belum tau aja aslinya mereka, Na. Kamu harus tau, yang namanya laki-laki itu, mau brengsek nggak brengsek, pasti bakalan tergoda kalo lihat kamu. Sekarang aku tanya sama kamu, menurut kamu, si Hanky itu suka nggak sama kamu kalo kamu lihat dari gelagatnya? jangan bilang kalo kamu nggak bisa berpikir lebih tajam lagi soal sikap laki-laki yang ngedeketin kamu."

Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang