[S2. Bab 10//Hiraeth]🔞

9.2K 178 38
                                    

Warning 🔞

Malena pun terpaksa mengikuti apa mau sosok itu yang membimbingnya menuju ke atas sofa, dan kemudian ia bisa merasakan bibirnya dicium sedemikian agresifnya, dan begitu pun lehernya yang juga dijamah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malena pun terpaksa mengikuti apa mau sosok itu yang membimbingnya menuju ke atas sofa, dan kemudian ia bisa merasakan bibirnya dicium sedemikian agresifnya, dan begitu pun lehernya yang juga dijamah.

Sebenarnya Malena ingin memberontak, namun saat dia ingat lagi siapa sosok yang kini sedang berusaha mendapatkan kenikmatan dari dirinya itu, Malena teringat lagi dengan kegiatannya akhir-akhir ini. Apakah harus dia membiarkan Jevano menyentuhnya dan mendapatkan kehangatan dari tubuhnya setelah pria itu memutuskan untuk memilih wanita lain sebagai calon istrinya yang baru? Jika iya, Malena akan menjadi perebut pria milik wanita lain lagi seperti dulu.

Namun sialnya hasrat dalam dirinya yang selama beberapa hari ini selalu ia tahan dan hanya dilampiaskan lewat masturbasi itu membuatnya lemah. Malena hanya bisa membiarkan sosok itu membuka seluruh pakaiannya dan menikmati setiap jengkal tubuhnya, meski sesekali Malena mengeluarkan suara seakan dia menolak sentuhan tersebut.

"Aahhh!" desah Malena ketika ia merasakan kedua buah dadanya dilumat secara bergantian. V*ginanya juga diberikan stimulasi oleh jari sosok yang Malena sangat yakin kalau itu adalah Jevano.

"Emmppphhh!" Lagi desis Malena yang sudah sangat terangsang dengan rangsangan demi rangsangan yang ia terima.

"Aahhh! siapa kamu? aahhh lepasi aku... eemmpphh!" Malena sengaja bersuara setakberdaya mungkin untuk memancing birahi Jevano, rupanya wanita itu sudah belajar banyak soal cara merangsang pria.

Namun sosok itu tak menjawab Malena, dia hanya mendesah dan terdengar decakan dalam ciumannya di bibir Malena. Pria itu menghisap lidah Malena dan lidahnya bermain dengan panas di dalam mulut Malena.

Untuk beberapa saat mereka bermain lidah dan menghisap, bahkan tengkuk Malena ditekan hingga ia bisa merasakan gigi pria itu membentur bibirnya, menggigit halus bibirnya dan menjilat lidahnya berkali-kali.

Sudah bisa dipastikan hanya Jevano lah yang memiliki cara berciuman sepanas ini. Namun Malena tak ingin memanggil nama Jevano, dia akan berpura-pura tak tahu karena dia tak ingin Jevano menghentikan sentuhan yang sudah lama ia impikan ini.
Ayolah, Malena juga seorang wanita normal biasa yang pasti merindukan kehangatan semacam ini setelah 8 tahun tak merasakannya.

Dan akhirnya dengan bantuan nafsu dan bisikan setan, Malena pun hanya bisa pasrah saat kedua tangannya di kunci di atas sofa. Meskipun bibirnya kerap mengucapkan penolakan dan rengekan menggemaskan.

"Aku mohon... lepasin aku... aahhh!"

"Ssshhhh... Shut up, enjoy this babe... hhmmpphh!"
Tak disangka ucapan Malena itu mendapat jawaban yang terdengar sangat seksi, membuat sekujur tubuhnya lemas dan bulu romanya meremang, karena bisikan pria itu di disertai dengan lumatan lembut di daun telinga Malena.

"Aaagghhh! please... stop! aaagghhh! hmmpphhh!" Bibir Malena mengatup dan sesekali menggigit bibirnya sendiri saat sosok itu mulai menciumi perutnya dan meremas kedua gundukan besarnya. Lama kelamaan cumbuan itu turun ke pangkal v*ginanya dan tangan besar itu mengusap-usap bulu-bulu halus yang menutupi kemaluan Malena.

Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang