Bab 16

8K 184 25
                                    

Malena dan Jevano sudah sampai di kampus. Sebelum turun dari mobil, wanita itu diam beberapa saat dulu sambil menatap tangan Jevano yang kini masih memegang stir. Ada cincin pernikahannya dan Teyana yang melingkar di jari manis pria itu.

"Udah sampe, kamu nggak mau turun?" tanya Jevano sambil menatap Malena yang kini masih menatap tangannya.

Sebenarnya Malena sangat ragu ingin melakukannya, tapi apa boleh buat, wanita itu sekarang sudah menjadi istri sah Jevano secara agama, dan ibunya di kampung juga selalu melakukannya setiap sebelum almarhum ayah Malena berangkat keluar.

Malena melupakan rasa kesalnya pada Jevano, ia pun memegang tangan Jevano dan dengan singkat mencium tangan sang suami.

"Aku turun dulu." hanya itu kata Malena dan setelah itu dia melesat pergi meninggalkan mobil Jevano, membuat pria itu agak terkejut dan kemudian reflek memanggil.
"Malena!" serunya, entah apa yang ingin dia katakan, tapi yang jelas dia ingin melihat wajah istri mudanya itu dulu.
Tapi karena tak mendapat jawaban dan Malena juga tak berbalik sama sekali, Jevano pun tertegun, memikirkan tingkah istri keduanya yang ternyata sangat manis. Jevano jadi mengingat lagi kapan terakhir Teyana mencium tangannya sebelum bepergian, namun ternyata ingatan itu tak pernah ia temukan di memori ingatannya. Teyana tak pernah sekalipun mencium tangannya layaknya seorang istri, wanita itu selalu melakukan apapun yang dia inginkan tanpa memerhatikan aturan ataupun budaya sebagaimana yang Malena lakukan barusan.

Artinya baru kali ini ada seseorang yang menyalimi tangan Jevano sebelum pergi. Senyuman hangat pria itu terbit begitu saja di wajahnya, dalam hatinya dia merasa sangat beruntung karena sudah memilih Malena sebagai wanita yang sekarang ia cintai.

Selain cantik, wanita itu sangat sopan dan pintar, sekilas dalam hatinya merasakan perasaan bersalah karena pernah berpikir kalau dia akan menjadikan Malena sebagai budak nafsunya hanya demi menuruti nafsu birahinya, tapi makin kesini Jevano makin ingin memiliki Malena seutuhnya, bukan cuma tubuh Malena dan statusnya sebagai suami wanita itu, tapi juga hati wanita itu.

"Entah kenapa aku punya firasat kamu akan jadi istriku selamanya, aku bakalan secepetnya bikin kamu sadar soal perasaanku, Na." Monolognya, setelah itu Jevano pergi dengan mobilnya.

•°•°•

Malena sedang berjalan di sekitaran koridor, karena hari ini memang dia sudah lepas dari kegiatan ospek dan sudah siap mulai kegiatan perkuliahannya, maka dari itu Malena langsung menuju ke kelas pertamanya.

Baru saja dia berjalan sampai di depan taman kampus, seseorang yang sejak kemarin jadi topik pembicaraan bersamanya di grup kampus, yaitu Hanky kini tengah berjalan mendekat ke arahnya.

"Pagi ..." sapa Hanky yang cukup membuat Malena terkejut, karena saat ini dia sedang membaca pesan dari Lindha yang mengajaknya ketemuan di kantin sebelum masuk kelas.

Malena sempat terdiam sebentar, terlena selama beberapa detik dengan senyuman pemuda di hadapannya ini, walaupun setelah itu dia langsung menyadarkan dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malena sempat terdiam sebentar, terlena selama beberapa detik dengan senyuman pemuda di hadapannya ini, walaupun setelah itu dia langsung menyadarkan dirinya sendiri.

Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang