[S2.Bab13//Hiraeth]

3.7K 189 38
                                    

A/N
Berhubung hari minggu aku ada acara, so aku tulis bab 13 sekarang aja.
Selamat emosional reading seperti biasanya~😁

••••

Hari minggu telah tiba, saatnya orang-orang menikmati libur akhir pekan bersama keluarga. Dan karena telah berjanji pada Gio, Teyana datang bersama Jeams untuk mengajak Gio, Malena dan Jevano pergi keluar. Ini memang sudah rencana Teyana, sejak semalam Malena mengatakan pada Teyana kalau Jevano akan menemani Gio di hari minggu, Teyana menyusun rencana agar Jevano, Malena dan Gio bisa pergi bersama-sama sebelum Rena datang lebih dulu.

"Hai... Gio..." sapa Teyana lalu memeluk Gio dan menggendongnya. Di sebelahnya ada Jeams yang juga tampak bahagia bertemu dengan Gio lagi.

"Mama sama kak Jeams ayo kita main sama mama dan papa!" ajakan Gio itu membuat Teyana mengerutkan keningnya. Pasalnya siapa yang Gio panggil dengan sebutan mama selain Teyana? apakah mungkin Rena?

Namun pikiran itu langsung dibantah saat dirinya masuk dan menemukan Malena sedang merapikan mainan Gio, serta Jevano yang kini tengah duduk di sofa. Di sana tak ada Rena.

"Gio, tadi kamu bilang sama mama dan papa? mana mamanya?" Tanya Teyana.

"Itu, mama suster, hehe. Sekarang Gio boleh panggil suster mama, boleh kan ma?"

Teyana hanya tersenyum lalu mengangguk.
"Yaudah ma, Jeams main dulu sama Gio ya?" kata Jeams minta izin, karena dia sudah tidak sabar ingin bermain video game lagi dengan Gio.

Teyana sendiri berjalan menghampiri Jevano yang duduk di sofa.
"Hai Teya, apa kabar?" kata Jevano menyambut Teyana sambil memberikan kecupan tipis di pipi kanan dan kiri Teyana.
Malena sendiri kelihatan senang dengan kedatangan Teyana.

"I'm good, what about you?" kata Teyana sembari melihat keadaan Jevano yang kelihatannya tampak lebih segar dari biasanya.

"I'm good too." hanya itu jawaban Jevano dan kemudian dia kembali duduk. Dia sudah tahu kalau Teyana akan datang ke rumah hari ini dari Malena, dan yah karena itu dia juga membatalkan jadwalnya dengan Rena yang mengajaknya keluar.

Kemudian Teyana dan Malena berjalan ke arah dapur yang ada di lantai 1, entah apa yang mereka bicarakan, Jevano malah sibuk kembali membaca beberapa berkas yang harus dia periksa.









Teyana dan Malena sudah sampai di dapur. "Len!" panggil Teyana sembari duduk di sebuah kursi depan meja bar mini.

"Hm?"

"Gio manggil kamu mama? gimana maksudnya? dia udah tau kamu ibunya kah?"

Malena tak segera menjawab pertanyaan Teyana, dia sempatkan untuk menghidangkan teh hangat dulu untuk Teyana.

"Len?" lagi Teyana bertanya. Dan kini Malena duduk di hadapan Teyana untuk menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.

"Iya, Gio emang manggil aku mama, tapi bukan sebagai mama kandungnya. Kak Vano bilang soal aku punya anak dan aku nggak pernah bisa ketemu sama anakku, yah pokoknya semacem itulah. Pokoknya intinya dia bikin Gio berpikir ngerasa kasihan sama aku dan akhirnya boleh nganggap Gio sebagai anakku."

Teyana tampak mengerutkan dahinya, ekspresi wajah wanita itu tampak tak suka dengan tindakan Jevano yang menurutnya kejam.
"Mana bisa gitu Len? gimana mungkin Jevano kamu biarkan berbuat kaya gitu? kamu ibunya Gio, kamu berhak dapet pengakuan dari Gio."

"Tapi aku ibu yang udah meninggalkan dia kak."

"Okay I know, tapi mau gimana pun sejarah hidup kalian, itu nggak akan mengubah kenyataan kalo kamu adalah ibu kandungnya Gio. Lagian kamu kenapa sih nggak bilang aja sama Gio langsung? bilang kalo Gio adalah anak kamu dengan jelas. Atau kamu masih belum berani? kamu butuh bantuanku?"

Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang