Wanita itu berjalan menghampiri Teyana dan Malena. Bibirnya tersenyum sambil memandang ke arah Teyana.
"Kak Teyana ada di sini? apa kabar? udah lama kita nggak ketemu," sapa Renalin sembari menyalami dan mencium pipi kanan kiri Teyana.Teyana terdenyum canggung.
"Oh, baik. Kamu apa kabar?""Aku juga baik, oh ya, kakak ke sini mau jenguk Gio kah?"
"Hmm yah gitu deh," jawab Teyana.
"Kebetulan banget, aku juga ke sini mau ngajak Gio jalan-jalan keluar." Kemudian Rena menatap ke arah Malena.
"Kamu... suster barunya Gio?""I-iya, nama saya Malena."
"Hmm gitu, semoga betah ya kerja di sini. Aku calon mamanya Gio, Renalin. Panggil aja non Rena atau nyonya juga boleh."
Teyana mendelik ke arah Rena.
"Rena, begini ya-" namun kalimatnya itu segera terhenti saat Malena menggenggam lengan Teyana."Baik non Rena," kata Malena tanpa Teyana duga. Pikir Teyana, apa-apaan ini? kenapa Malena harus memanggil Rena non segala? wanita itu bukan majikannya.
Namun untuk sementara ini Teyana mengikuti apa keinginan Malena dulu, setelah Rena pergi, Teyana akan bicara pada Malena lagi.
"Yaudah kalo gitu Gio, ayo ikut tante jalan-jalan yuk sama mama Teya dan kak Jeams juga." Tiba-tiba saja Rena memutuskan hal itu.
Tentu saja Teyana tidak akan terima dengan sikap Rena yang seolah-olah mengendalikan semuanya."Sorry, why don't you ask me first?" kata Teyana dengan nada biacaranya yang tegas seperti ciri khasnya.
Rena sadar kalau dirinya berbuat kesalahan, ia pun tersenyum canggung dan meminta maaf.
"Oh, sorry kak. Jadi gimana? kakak mau ikut aku dan Gio jalan-jalan?""No, kita akan tanya dulu sama Jevano dan juga dokternya Gio, apakah Gio boleh dibawa keluar atau nggak," ucap Teyana sambil mengambil hpnya di saku.
"Halo Van! kamu lagi sibuk nggak?"
kata Teyana dalam telefon."Nggak, ada apa Teya?"
"Ini, ada Rena ke rumah, dia bilang mau ajak Gio jalan-jalan. Bukannya Gio masih masa pemulihan ya?"
"Hmm... sebenernya udah nggak sih, coba tanya aja sama Gio nya mau atau nggak."
Rasanya Teyana ingin sekali mengomeli Jevano yang malah menjawab seperti itu, biasanya dia akan menolak kalau Gio akan dibawa keluar, tapi kenapa sekarang dia malah seperti mengizinkan?
"Oh oke kalo gitu."
Teyana mengakhiri telefon, dan dia melihat Rena sedang tersenyum padanya. Wanita itu pasti merasa menang sekarang.
"Oke aku tanya Gio dulu ya. Giooo! sini sayang... " Seru Rena sembari menghampiri Gio yang masih asik bermain game bersama Jeams.
"Gio, mau ikut tante jalan-jalan nggak? kita ke timezone atau ke mana pun yang kamu mau yuk?"
Gio tampak menatap wajah Rena yang tersenyum padanya, anak itu seakan-akan berpikir harus menjawab apa, karena dia heran dengan sikap Rena yang menurutnya tidak seperti biasanya.
"Nggak, Gio mau main sama kak Jeams aja di rumah tante."
jawaban dari Gio itu membuat Teyana tersenyum."Hmm kayanya Gio emang lagi pengen stay di rumah aja deh Ren, mungkin lain kali aja," Kata Teyana yang kemudian kembali duduk di sofa. Meskipun dia dan Jeffrey ada rencana akan makan siang di luar, tapi dia tidak akan membiarkan Rena membawa Gio, dia akan membatalkan acara makan siang itu saja demi menemani Gio dan Malena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔
Fiksi Penggemar{SELESAI} WARNING! [S1 Bab 26-51 Unpub] [S2 Bab 26-31 Unpub] [PDF Ready] Cerita ini memiliki rate 18+/21+ mungkin, karena terdapat adegan yang tidak pantas dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Dan cerita ini memiliki 3 season dalam 1 book. Bab y...