Bab 2

21.7K 376 6
                                    

Pagi telah tiba, aktivitas di dalam apartemen Teyana dan Jevano pun mulai sibuk seperti biasanya. Teyana sudah bangun pukul 6 pagi karena dia harus memeriksa beberapa pekerjaan laporan dari karyawannya di butik, sedangkan Jevano, pria itu sibuk juga dengan pekerjaan kantornya, meskipun kepalanya agak berat lantaran semalam dia tidur pukul 2 pagi hanya karena melakukan selfservice di kamar mandi.

Sungguh dia menyesal harus melakukan selfservice sampai jam segitu, harusnya cukup hanya sekali dia melakukannya, tapi semalam dia malah melakukannya tiga kali hanya karena membayangkan tubuh molek Malena.

Lalu dimana gadis yang sejak semalam jadi bahan onani Jevano?

Ya, tidak seperti prediksi Teyana yang ia kira Malena akan bangun pukul 7, justru gadis itu malah bangun pukul 5 untuk sholat subuh, menyiapkan pakaian, dan juga memasak sarapan.

Kini Malena masih berada di dapur demi menyiapkan tiga piring nasi goreng seafood lengkap dengan telur ceplok dan juga dua cangkir kopi untuk kedua kakaknya.

Teyana berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum, di sana ia bertemu dengan Malena. "Wah! Nasi goreng, udah lama nggak makan nasi goreng nih aku. Hehe." Basa basi Teya. Sebenarnya dia merasa beruntung, karena mungkin mulai sekarang akan selalu ada sarapan pagi di meja makannya selama Malena tinggal bersamanya.

"Iya kak, kak Teya kan sibuk, jadi aku bantu bantu sedikit aja lah, itung itung aku berterima kasih karena bisa tinggal secara gratis di sini, hehe."

"Ya ampun, kamu nggak usah mikir sampe ke situ lah, kita kan sepupuan, walaupun agak jauh dari silsilah keluarga, tapi kamu tuh udah kaya adikku sendiri loh, Na. Tapi kalo kamu mau bantu aku sih makasih banget aku, hehe."

Malena hanya tersenyum dan mengangguk.

"Btw, kamu bangun dari jam berapa Na?" Tanya Teya.

"Jam 5 kak, tadi habis sholat subuh aku langsung beresin pakaian trus masak deh. Oh iya kak ini sarapannya udah siap, udah jam stengah 7 juga ini,"Ujar Malena sambil membawa piring-piring berisi nasi goreng ke meja makan.

"Oke deh. Aku panggil Vano dulu ya."

Teyana berjalan menuju ruang kerja suaminya yang ada di sebelah kamar mereka.
"Yank, ayo sarapan dulu, Nana bikinin nasi goreng buat kita."

Jevano hanya mengangguk sembari melepas kaca mata anti radiasinya.
Sebenarnya Jevano tak ingin bertemu dengan Malena dulu akibat kejadian semalam, sebisa mungkin dia ingin menghindari Malena agar pikiran kotornya tak terlalu merajalela soal gadis itu, tapi mau bagaimana lagi, tak ada alasan untuk menolak sarapan pagi bersamanya.

Sekarang mereka sudah duduk bersama di depan meja makan sambil menyantap nasi goreng buatan Malena.
Kedua mata Teyana membola ketika rasa lezat dari si nasi goreng memanjakan lidahnya.
"Gila Na! ini enak banget nasi gorengnya, kamu masaknya gimana ini bisa enak begini?" Puji Teyana sambil melahap sesuap lagi nasi gorengnya.

Malena yang dipuji pun tersenyum malu-malu. "Bumbunya gampang kok kak, nanti aku kasih resepnya deh biar kakak juga bisa masaknya nanti."

Teyana menggelengkan kepalanya tak setuju. "Hmm...nggak deh Na, kayanya aku nggak akan bisa bikin yang seenak ini. Orang aku bikin pake bumbu racik aja rasanya tetep nggak karuan, ya kan yank?" Tawa Teyana lepas, ia kelihatan begitu santai saat mengakui kekurangannya sebagai wanita, membuat Malena merasa kagum. Sejak dulu Teyana memang wanita yang santai dan tak berambisi untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal, walaupun dia punya prestasi yang bagus dalam bidang akademis ataupun karir, tapi dia tak pernah sombong hanya karena kelebihannya, dan dia juga orang rendah hati yang mau mengakui kekurangannya.

"Bisa kak, pasti bisa, nanti aku ajarin ya." kata Malena sembari tersenyum hangat pada kakak sepupunya.

"Iya makasih ya, Na. Kamu tuh udah cantik, baik, jago masak, pinter lagi bisa dapat beasiswa. Kayanya nggak ada lecet sedikit pun ya di diri kamu ini, kakak kayanya harus mulai nyariin laki-laki yang pas buat kamu deh. At least kamu bisa dapetin pengusaha atau mungkin orang yang berpengaruh di pemerintahan, soalnya kamu tuh paket lengkap banget sih, iya kan yank?" Tanya Teya pada Jevano.

Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang