[S2. Bab 19//Hiraeth]🔞

8.3K 175 39
                                    

Warning 21+ Area
FYI, adegan 21+ ini hanya untuk pembaca yg sudah cukup umur aja ya. Jangan sampe ada DM masuk dengan kata2 ga sopan lagi, apalagi sampe ngajakin phonesex sama authornya🗿
Hati2 suaminya mantau wkwk.

Inget, ini cuma cerita fiksi, kalo kalian yang baca mengalami reaksi alamiah, fine itu normal dan silahkan rasakan sendiri. Jadikan apa yang saya tulis ini sbagai tambahan wawasan, bukan bahan yg aneh2.

Happy reading...

•••

Malena membuka mulutnya, membiarkan lidah Jevano menjelajah ke dalam mulutnya, mencari temannya untuk bermain, hingga lidah Malena juga merespon dan kini lidah mereka saling menggoda satu sama lain. Mata mereka terpejam, menikmati sensasi lembut, berliur dan panasnya gerakan lidah mereka saat ini.

"Emhhh..." lenguh Malena, merasakan bagaimana hasrat Jevano mendorongnya lewat embusan napas pria itu, kedua tangannya yang lembut disergap oleh tangan besar dan kekar Jevano hingga rasa terkungkung sebagai seseorang yang telah didominasi oleh Jevano membuat Malena jadi terasa lebih menantang bagi Jevano.

Suara decak terdengar menggema di dalam ruangan besar yang sebenarnya terbuka itu. Hisapan dan lumatan Jevano di bibirnya tak bisa Malena hindari, pria itu benar-benar menguasainya. Malena hanya berdoa, semoga di saat seperti ini Gio tidak bangun dan mencarinya sampai ke dapur, tidak, Malena tak bisa membayangkan bagaimana ekspresi Gio yang masih polos jika melihat kelakuan papa dan mamanya saat seperti ini.

"Emh... emhh..." Desah Malena yang bibirnya masih dilumat oleh Jevano, sentara tubuhnya sudah pasrah dalam setiap jamahan tangan Jevano.

Dengan gusar Jevano membuka kancing kemeja kerjanya, melepas dasinya dan membuang dasi itu ke lantai. Pria itu mendorong Malena sampai ke pojok kitchen table, lalu menyergap pinggang kecil Malena dan ia angkat hingga istrinya itu duduk di atas meja tersebut. Namun bibirnya tak berhenti mencium, justru ciuman itu malah semakin liar merambah ke leher hingga tengkuk Malena.

Kemudian Jevano melepas ciumannya, memberikan Malena kesempatan untuk meraup udara sebanyak-banyaknya, tatapan Jevano layaknya seekor elang yang akan memangsa seekor kelinci kecil, tatapan lapar pria itu membuat sensasi yang sangat sulit dijelaskan oleh Malena, yang jelas Malena sangat menyukai sikap posesif dan agresif Jevano yang seperti ini.

Namun baru saja Malena bisa bernapas lega, Jevano kembali menyergapnya dan menyingkap baju kaos yang Malena pakai. Kepala Pria itu setengahnya masuk ke dalam kaos Malena, mencium menjilat dan menghisap belahan dada Malena. Tangannya jangan kasar dan besar meremas kedua buah dada mulus Malena sambil menghisap kedua puting Malena secara bergantian.

"Emhh... aagghh!" erang Malena sambil memejamkan matanya, menikmati bagaimana hisapan Jevano begitu kuat, bahkan Malena bisa merasakan gesekan gigi Jevano bermain di puncak putingnya, membuat sekujur tubuhnya jadi lemas dan v*ginanya menghangat.

"Emmhh...eemmhhh..." desah Jevano yang sibuk menghisap dada Malena, lalu tangannya beralih meraba ke area perut, pinggang dan ke paha Malena. Mengusap selangkangan Malena dengan intens, membuah Malena secara otomatis memeluk erat kepala Jevano yang kini masih menghisap putingnya.

Sekujur tubuhnya benar-benar semakin lemas, hanya bisa mengerang kenikmatan yang selalu ia dapatkan dari setiap jamahan Jevano di tubuhnya.

Setelah puas dengan dada Malena yang sudah cukup dipenuhi dengan noda merah yang dibuatnya, Jevano turun untuk mencumbu perut ramping Malena, menggesekan hidung bangirnya digaris perut Malena dan lidahnya menjilati pusar Malena hingga membuat Malena mengerang.

"Aagghh... eemmmpphhh!" Jerit Malena manja, merasakan sensasi geli pusarnya dijilati secara btutal oleh Jevano. Pusar Malena begitu imut dan bersih, Jevano sangat suka melakukan hal ini karena di saat ia melakukannya Malena akan menjerit manja, itulah tujuannya, menikmati setiap jeritan manja Malena saat dijamah olehnya.

Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang