{S3 Bonchap//Mellifluous.4}

1.3K 75 20
                                    

Pagi yang cukup sepi, ruang makan yang biasanya dipenuhi oleh seisi penghuni rumah, kini hanya menyisakan Jevano, Malena dan Liliana saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang cukup sepi, ruang makan yang biasanya dipenuhi oleh seisi penghuni rumah, kini hanya menyisakan Jevano, Malena dan Liliana saja. Rigel tertidur lagi setelah Malena memberinya asi karena tubuh bayi mungil itu sedang kurang sehat hari ini. Elnathan sudah berangkat sejak pukul enam pagi lantaran harus latihan fisik dulu bersama pelatih sepak bolanya, kabarnya bocah itu akan diikutsertakan dalam turnamen sepak bola antar sekolah hari ini.
Dan Gio, pemuda itu sudah berangkat ke kampus pagi-pagi sekali dengan alasan ingin mengerjakan sesuatu di perpustakaan. Kendati Malena tahu kalau putera sulungnya itu sedang menghindari Jevano. Ini memang biasa Gio lakukan di saat anak itu ingin menyendiri jika moodnya belum bagus.

Jevano menghela napas sambil menaruh garpu dan pisaunya di atas meja, kemudian pria itu menatap ke arah kursi yang biasanya Gio duduki, yakni kursi yang ada di sebelah kursi Malena saat ini.

"Li!" panggil Jevano.

"I-iya pa?" Lili yang sedang makan sambil melamun agak terkejut.

"Gimana? semalem kamu jadi pergi sama Jeams?" ekspresi Jevano sengaja dibuat sesemringah mungkin.

"Oh, nggak pa," jawab Lili tersenyum kecil.

"Hmm... karena mama nggak ngizinin ya?" Jevano pura-pura berbisik, padahal Malena sekarang sedang memerhatikan gerak geriknya.

Lili menggelengkan kepalanya.
"Bukan pa, cuma emang udah malam aja, aku kayanya masih capek di perjalanan, jadi aku tidur."

"Hmm... gitu, tapi kamu sama Jeams itu sebenernya udah berapa lama sih kenal dekat?"

Lili terdiam sebentar mencerna pertanyaan ayah angkatnya, tercium sekali nada antusias di pertanyaan itu, sehingga membuat Lili mengambil napasnya lalu memberikan senyum kikuk pada Jevano.
"Hmm... kayanya sekitar tiga bulanan."

"Oh, lumayan lama ya kalo gitu. Sering chatingan?"

"Mas!" tiba-tiba Malena berseru dan memberikan tatapan tanda peringatan pada suaminya.

"Apa sih sayang? mas kan cuma tanya aja."

"Ya tapi biarin Lili sarapan dulu, lihat tuh makanan dia nggak habis habis kalo mas tanya dia terus. Udah Li, kamu nggak usah jawab papa, makan aja dulu ya," kata Malena lalu mendapatkan helaan napas pasrah dari suaminya.

"Oh iya Li, nanti lusa mama sama Gio rencananya mau ke panti asuhan yang ada di deket sini buat bagiin bingkisan, kamu mau ikut nggak?"

"Jangan dijawab dulu Li, makan dulu aja kamu," kata Jevano yang langsung mendapat tatapan tajam dari Malena. Tapi seperti biasa Jevano akan menggoda istrinya.
"Apa? tadi katanya Lili suruh makan dulu?" kata Jevano sambil mengulum senyumnya, sebab tatapan tajam Malena padanya saat ini memang lucu untuknya.

Malena yang tak mau meladeni keisengan suaminya itu hanya mendengus kesal sambil melanjutkan makannya.
Lili tersenyum melihat tingkah orang tuanya yang padahal sudah seusia ini masih saling menggoda dan menjahili seperti ini.

Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang