{S3 Bonchap//Mellifuous.3}

1.7K 100 69
                                    

Selama perjalanan menuju rumah, Gio hanya diam fokus menyetir, karena sepertinya dia tak perlu khawatir kalau Lili akan bosan lantaran Jeams selalu mengajak Lili mengobrol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama perjalanan menuju rumah, Gio hanya diam fokus menyetir, karena sepertinya dia tak perlu khawatir kalau Lili akan bosan lantaran Jeams selalu mengajak Lili mengobrol. Ditambah ada Malena juga yang sesekali ikut menimpali obrolan dua anak muda itu.

Sedikitnya Gio merasa senang, karena mungkin Lili akan merasa lebih betah berada di sini dengan keberadaan Malena dan Jeams. Hanya saja sekarang Gio mempertanyakan sesuatu dalam dirinya. Kenapa dia tidak bisa sedikitpun membuka percakapan dengan Liliana?
Contohnya seperti tadi saat di bandara Lili menyapanya.
Mungkin untuk memeluk Lili, itu sesuatu yang mustahil untuk Gio, tapi setidaknya dia bisa mengajaknya bicara atau menanyakan sesuatu mungkin. Akan tetapi itu tak bisa Gio lakukan, dia terlalu gugup untuk melakukannya.

Sesampainya di rumah, Jeams memilih untuk pamit dengan diantar sopir keluarga Malena dan Jevano. Sehingga suasana jadi hening kembali tanpa Jeams.

"Nah, sekarang Gio, tolong kamu anterin Lili ke kamarnya ya? mama mau lihat adik-adik kamu dulu." kata Malena setelah itu dia pergi begitu saja ke arah kamar anak-anaknya yang ada di lantai satu, membuat Gio bingung hingga menggaruk tengkuknya.

"Em... a-ayo ikut aku." hanya itu kata Gio, dan setelah itu ia berjalan lebih dulu ke arah tangga lantai dua, karena secara kebetulan kamar Lili berada di sebelah kamarnya.
Gio tak paham kenapa mamanya malah menempatkan kamar Lili di sebelah kamarnya, padahal sebelumnya itu adalah kamar tamu yang jarang sekali ditempati meskipun ada tamu atau keluarga yang datang menginap.

Bruk

Terdengar suara gaduh dari bawah, dan saat Gio berbalik, ternyata Lili sedang berusaha menarik kopernya yang terjatuh ke lantai.

Astaga!
Batin Gio, dia baru sadar, kenapa dia bisa membiarkan seorang gadis menarik koper yang sudah pasti berat itu sendirian ke lantai dua?

Segera Gio berlari ke bawah dan memeriksa keadaan koper Lili yang ternyata dua rodanya rusak.
"Sorry ya Gio, tadi pas mau naik sempet kepleset. Tapi nggak apa-apa, sini biar aku aja, aku bisa-"

Kalimat Lili terputus saat Gio dengan mudahnya menenteng koper tersebut sambil menaiki tangga. Membuat Lili agak ternganga, karena Gio sekuat itu ternyata, padahal ada banyak barang yang Lili bawa di dalamnya.

Tapi setelah itu Lili tersenyum sambil mengikuti Gio berjalan di belakang pemuda itu.
"Makasih ya Gi."

"Sa-sama-sama." kata Gio kemudian berjalan lebih cepat ke arah kamar Lili.

"Ini kamar kamu, kalo ada butuh apa-apa panggil aku aja," kata Gio bicara dengan wajah menunduk. Dan ketika Gio hendak pergi,

"Gio!" Lili memanggil.

"Di sini ada wifi nggak?"

"O-oh, ada. Passwordnya Jevanolovemalena," jelas Gio dengan cara bicaranya yang cepat.

"Hah? apa? boleh minta tolong ketikin nggak? hehe." Lili tersenyum canggung. Karena baru juga dia tiba di rumah tersebut, tapi sudah meminta sesuatu. Habis mau bagaimana lagi, Lili sudah janji pada viewersnya kalau dia akan langsung siaran live setelah sampai di rumah mamanya.

Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang