28).

6.3K 468 7
                                    


"Rindu bayiku,,," teriak Doyoung frustasi, yang mana membuat Yuta bergidik menatap nya. "Astaga, Taeyong-ah, temanmu tidak gila kan" Doyoung langsung menyalakan laser mata nya untuk di arahkan ke Yuta, pemuda jepang itu segera beringsut kearah Taeyong.

"Kau tidak menelfon nya" Doyoung menggeleng lemas. "Dia kan pulang nanti sore" saut Jaehyun, dia turun saat mendengar Doyoung berteriak tadi. "Benarkah, aaa,,, Tae ijin ke dorm dream ya" seru Doyoung antusia. "Mau apa" Doyoung cengengesan, "kalau cuma mau memonopoli Haechan, bawa anak nya kesini, atau suruh manager mengantar mereka berdua kemari" timpa Johnny.

Lengkap member mereka, hanya tidak ada Haechan dan Mark, Taeil sudah mulai tinggal di dorm lagi meskipun belum beraktivitas. "Aku setuju saja sih!! Masalah nya anak dreamis ngebolehin apa tidak" tanya Doyoung cemberut, Jungwoo sudah mau bicara tapi keduluan sama Yuta. "Ya kasih apa?? Biar Haechan mau pulang kesini" Jungwoo mendengus, dia tadi sudah ingin mengatakan itu. "Masakan Taeil Hyung, tapi Taeil Hyung masih belum pulih benar" ucapan Jungwoo semakin mengecil di akhir. "Aku bisa, tapi butuh bantuan kalian, supaya aku tidak terlalu banyak bergerak" ucap Taeil dengan senyum lebar nya, sebenarnya dia juga merindukan Haechan, karena kakinya belum sembuh betul jadinya membuat pergerakan Taeil tidak bisa leluasa, dia kesini hari ini saja karena memaksa supir nya untuk mengantar.

"Baiklah, Hyung tinggal bilang saja dan duduk, biar kami yang melakukan nya" seru Jaehyun tak kalah antusias nya. "Oke, let's go,,," ajak Yuta meluncur lebih dulu ke dapur.

Haechan masih di kerumunan fans yang berada di bandara, Haechan dan teman temannya yang baru turun dari pesawat langsung di serbu saat manager keluar lebih dulu dan di susul teriakan teriakan dari penggemar mereka, bahkan ada yang menyodorkan surat atau hadiah pada deretan anak dream yang berjalan di pagari para bodyguard.

"Haechan,,,,"

"Jeno-ya,,,"

"Chenle, Chenle "

"Markeu,,,, aku padamu"

"Renjun oppa"

"Na Jaemin,,"

"Ji-Sung _i aegi~" meskipun Ji-Sung tidak suka panggilan itu diarahkan pada nya, dia tetap menatap mereka dan melambaikan tangan mengikuti seperti apa yang dilakukan para Hyung nya.

Teriakkan nama mereka terus terdengar, senyum dan lambaian tangan para member di sambut antusias oleh penggemar mereka.

Masuk kedalam mobil, Haechan langsung menjatuhkan kepalanya pada jok mobil. "Aku lelah,,," keluh nya, sang manager tersenyum mengusap kepala Haechan lalu kembali menatap kedepan, "kau sudah bekerja dengan baik, terima kasih Haechan"  senyum Haechan terukir, dia suka jika ada yang mengapresiasi pekerjaan nya. "Hyung, aku juga berterima kasih pada Hyung, terima kasih karena setia menemani Haechan" ucapnya di akhiri senyum matahari khas seorang Haechan. Manager nya terkekeh, melihat mobil depannya melaju, sang manager juga mulai melajukan mobil yang mereka tumpangi.

"Oh ya, Taeyong meminta ku untuk mengantarkan mu kesana, apa kau sangat lelah" Haechan membuka kembali matanya. "Antarkan saja, aku oke kok Hyung" manager nya mengangguk, rupanya mobil yang di naiki Mark juga mengarah ke dorm ilichil, jadi dia mengekori mobil Mark yang di isi manager pribadi Mark, dan juga si pemuda Canada itu sendiri.

"Loh, mobil Haechan Hyung kok belok" tanya Chenle melihat keluar jendela dan menatap mobil Haechan yang berpisah, "mungkin mampir ke dorm ilichil Hyung" seru Jaemin, yang dibalas tatapan kesal dua maknae. "Wae?? Aku hanya menjawab, jangan menatap ku begitu!! Tanya Haechan saja" Chenle langsung menyambar ponsel nya, dan mendial nomor Haechan.

"Eoh" terdengar suara yang begitu kelelahan.

"Hyung mau kemana??"

"Taeyong Hyung minta aku kesana" Chenle beneran merenggut.

"Ish, kan harusnya kau ikut kami"

"Sudah, jangan berisik Chenle, kepala ku pusing, kalau mau susul saja" Chenle langsung mematikan telfon nya dan menyuruh supir untuk memutar arah.

"Mobil mereka mau kemana" tanya manager dream yang duduk di sebelah supir, dengan Jeno dan Renjun yang duduk di bagian belakang. "Apa iya mereka mau kedorm ilichil" terka Renjun.

Lantas, mobil mereka semua akhirnya melaju untuk ke dorm ilichil, menyusul Haechan yang sudah tidak terlihat di pandangan mobil paling belakang.

"Ini kayak lagi iring-iringan mobil pengantin ngk sih" celetuk Jeno ngawur dengan dahi mengkerut. "Kau benar, lebih tepatnya iring-iringan mengantar maknae mereka" saut Renjun malas. Sebentar lagi pasti ada drama kalau mereka sampai disana.

Setelah membuka pintu, Taeyong langsung memeluk maknae ilichil, di lanjutkan memeluk Mark, eh tapi kok di belakang mereka ada perintilannya. "Loh, kalian ngikut" seru Mark terkejut. "Hehe, halo Taeyong Hyung,,," sapa Chenle dengan senyum manis yang terkesan dibuat buat.

"Ya sudah, masuk ayo, Taeil Hyung juga di dalam"

"Ada Taeil Hyung," sorak Haechan, langsung saja anak itu berlari ke dalam dorm mencari keberadaan Hyung tertua nya itu, dia sangat merindukan Hyung nya satu itu.

"Taeil Hyung,,,,," pekik Haechan senang, dia sudah siap menerjang tubuh Taeil sebelum leher nya di piting Johnny. "Heh, heh, heh, ingat Taeil Hyung masih sakit" Haechan berusaha melepaskan diri dari Johnny, tapi apa daya, tubuh nya mungil di banding Johnny, jelas Haechan akan kalah.

"Udah John, lepasin anaknya, aku ngk papa kok" Haechan tersenyum senang, Johnny melepas nya, anak itu sudah memeluk Taeil dan duduk menggeser posisi Jaehyun.

"Astaga" desah Doyoung jengah, dia tidak menyadari kalau semua anak dreamis berdiri di belakang nya.

"Hyungdeul,,," suara cempreng Chenle membuat Doyoung mengelus dada karena kaget, belum lagi dorongan pelan agar dirinya menyingkir juga di dapat.

Dorm ilichil terlihat lebih ramai dari sebelumnya, ketambahan penghuni dari member dreamis jelas membuat nya semakin ramai.

"Makan malam siap,," Yuta menyerukan kepada mereka, itu artinya sisi kangen kangenan nya harus di hentikan sementara, nanti bisa di lanjutkan lagi.

"Yeeeyyy,,, makan" saut Haechan dan Chenle bersamaan, yang lain terkekeh mendengar kekompakan kedua anak itu.

"Bagaimana fanmeet nya, lancar??" Tanya Taeyong pada Jeno yang berjalan beriringan dengan nya kearah meja makan, menyusul Haechan dan Chenle yang berlari duluan.

"Lancar Hyung, mereka (Sijeuni) happy, jadi kita juga happy" jawab Jeno dengan senyum nya, Taeyong mengusak surai Jeno. "Terima kasih, karena sudah menjaga Haechan juga" Jeno mengangguk, dia juga senang bisa menjaga teman temannya membantu Mark.

Malam ini, mereka semua makan dengan canda tawa yang saling menyauti, kebahagiaan seperti ini yang ingin Taeyong lihat selalu, bibir nya terangkat lalu mengusap sayang surai Haechan, anak itu kembali mewarnai rambut nya menjadi coklat, semakin manis.




















Lohhh,,, dahh habis toh😁😁😁✌️

Harus nya dah up tadi malem, kelupaan karena keburu tidur heheh maaf yoroboun,,,

Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang