32).

6.1K 524 13
                                    


Haechan menatap nanar layar ponsel nya, lalu meremat benda pipih itu, perlakuan nya tidak lepas dari tatapan bertanya para Hyung nya, apalagi Yuta dan Johnny. "Kenapa kau kelihatan marah" usap Jaehyun, yang di balas senyuman mengartikan kalau mangnae ini baik baik saja. "Aku tidak apa-apa kok" Taeyong mendekati nya lalu memberikan tepukan pelan di paha mangnae nakal nya. "Serius tidak ada apa apa" Haechan mengangguk, tapi tatapan nya jadi tajam.

Sejak kejadian di ruang Nct tadi, Haechan menjadi semakin pendiam. "Hyung, Haechan Hyung kenapa??"
"Aku juga kurang tau" Jaemin menghela nafas nya. "Kau kurang sehat" Jeno mendudukan dirinya di kursi sebelah Haechan. "Eum, aku baik, hanya ingin segera pulang" Jeno mengangguk, dia tidak akan memaksa.

Mereka memang sedang di lokasi yang sama, penggarapan album Nct full member tahun ini, senang!! Tentu mereka merasa senang, dari yang awalnya jarang bertemu jadi lebih intens untuk bercakap. "Yangyang, coba ajak Haechan main" Taeyong khawatir, jelas, karena mangnae ilichil yang biasa nya tidak bisa diam itu, sekarang seperti orang yang berbeda. "Aku takut Hyung, kalau Haechan mode begitu, dia susah di dekati" Taeyong tersenyum, dia  belai rambut Yangyang. "Baiklah, seperti nya dia memang butuh waktu sendiri dulu" sendu Taeyong, Haechan hanya fokus pada dirinya sendiri, bukan Haechan sekali bukan.

"Hyung" Haechan mendongak, Ji-Sung seperti ingin mengatakan sesuatu. "Ada apa" Ji-Sung menggeleng. "Hyung mau aku peluk" Haechan mengerutkan keningnya, tapi saat Ji-Sung tiba-tiba merengkuh tubuh mungil nya, Haechan tidak menolak, Johnny hanya memperhatikan mereka. "John, apa kau curiga perubahan Haechan karena surat itu" Yuta tidak sadar situasi, karena kini mereka semua menatap nya penasaran, bahkan Jeno terbelak, apa Yuta tau sesuatu?? "Apa maksudmu Yuta" tanya Taeyong, lalu matanya kembali melirik ke arah Haechan dan Ji-Sung, lalu Yangyang menyusul. Ketiga mangnae dari unit masing-masing grup itu sangat lucu jika di perhatikan, seperti dua bocah yang sedang mencari perhatian bayi beruang, "aku menemukan sebuah surat mencurigakan, dari tumpukan surat dari sf nya Haechan" ucapan Johnny membuat Taeyong terkejut, bahkan Doyoung juga langsung duduk di samping Johnny. "Maksud Hyung, ada orang yang menggangu nya" cerca Doyoung. "Ntahlah, tapi aku mencoba mencari tau, meskipun sulit karena Haechan tidak berkata apa-apa" semua nya terdiam, lalu menatap Haechan dan dua mangnae lain nya.

"Haahh,, aku akan coba" Taeyong beranjak, mendekati Haechan dan Ji-Sung juga Yangyang. "Kalian lagi apa" ketiga nya kompak menoleh lalu saling menatap. "Tidak ngapa-ngapain" jawab ketiga orang itu, Taeyong duduk lalu mengelus belakang kepala anak nakal nya. "Mau cerita sesuatu" Haechan menggeleng, "yakin" kini ganti mengangguk. "Ya sudah, nikmati waktu kalian, mumpung bertemu" tidak ada jawaban dari ketiga bocah itu, Taeyong menghela nafas lagi, kenapa semakin kesini Haechan seolah semakin tertutup pada nya.

"Berhasil" gelengan dari Taeyong membuat mereka meluruhkan bahu, Jeno tau isi-isi surat itu, karena pada akhirnya Haechan memberi tau semua surat yang di dapat nya. "Hyung" panggil pemuda sipit itu ragu. "Wae??" Jeno mengulum bibir nya, takut kalau Haechan tiba-tiba datang dan marah pada nya. "Sebenarnya -"

"Hyung, aku mau keluar sama mereka" benar kan, Haechan datang meminta ijin kepada Taeyong, ntah mau kemana tapi ketiga mangnae itu menatap penuh harap pada sang leader. "Jangan jauh-jauh ya, dan Haechan-ie, ingat jaga diri baik-baik eoh" Haechan mengangguk lalu ketiganya sudah hampir keluar dari set tempat mereka melakukan syuting sebelum panggilan Jaehyun menghentikan langkah ketiga pemuda yang berstatus mangnae itu. "Haechan," memang hanya Haechan yang di panggil, tapi ketiga nya menoleh. "Eum"

"Bawa ini, jajan sepuasnya, oh ya, jangan lama juga, kita masih belum selesai" Haechan menerima black cart dari Jaehyun sebagai dompet berjalan nya hari ini, tersenyum tipis lalu merangkul kedua teman yang akan di ajak jajan untuk segera menguras isi ATM Hyung tampan nya itu.

"Kau selalu bisa mengalihkan nya Jae" puji Yuta. "Tapi terkadang juga tidak berhasil" jawab Jaehyun.

"Sudah, sekarang kita dengar kan Jeno dulu" sela Taeyong. "Eoh, kau tadi mau bilang apa Jeno-ya" tanya Mark tidak sabar. "Sebenarnya, aku sedikit tau tentang apa yang membuat Haechan jadi diam begini"

"Dia cerita pada mu??" Tanya Johnny, tapi Jeno menggeleng. "Kalau aku tidak memergoki nya menangis, mungkin anak itu tidak akan bilang apa-apa" semua terkejut, apalagi member wayv yang juga ada disana. "Lalu" desak Xiaojun. Jeno menarik nafas nya sebentar sebelum memulai cerita Haechan dari sudut pandang nya. "Surat!!" Baru satu kata, Johnny dan Yuta yang awalnya berekspresi tegas kini ikut penasaran, mereka pikir Haechan belum menemukan salah satu surat itu. "Dia dapat beberapa kiriman surat, bukan sekali!! Tapi lebih dari dua puluh surat yang ia tunjukkan padaku" Renjun dan Jaemin sama sama syok mendengar nya. "Kau tidak bilang kami" tanya Jaemin, "aku berpikir, akan menghormati privasi nya, karena dia sendiri tidak mau cerita ke kalian, tapi sepertinya ini menjadi semakin buruk" Jeno menatap mereka satu persatu, hingga mata nya terdiam di Mark, si Canada itu terlihat sekali kalau sedang khawatir. "Surat pertama, Haechan terima bulan februari pas hari valentine" sudah selama itu, dan mereka baru tau beberapa hari lalu. "Isinya tidak seperti surat dari penggemar, tapi lebih ke penekanan, orang itu seperti ingin menekan Haechan dan mengklaim bahwa Haechan hanya boleh menjadi miliknya" mata mereka membola, Taeyong sampai menggebrak meja karena perasaan takut dan terkejut nya mendominasi.

"Dan kalian tidak memberi tau ku" tekan Taeyong, membuat suasana menjadi tidak kondusif karena sang leader yang tiba-tiba emosi. "Tenang dulu Yong!! Bukan kita ngk mau kasih tau, tapi kita berdua mau cari tau dulu"

"Lebih banyak orang, akan lebih mudah kan" aura Taeyong langsung mencekam, tatapan nya menajam, Mark meremat kuat tangan nya, dia yang lebih sering bersama Haechan, tapi kenapa dia tidak tau apapun. "Tenang dulu, kita bahas pelan-pelan, jangan sampai membuat mereka berpikir kita sedang dalam masalah" Kun mencoba menenangkan Taeyong, leader wayv itu hanya takut kalau staf mereka berpikir yang tidak-tidak. meskipun dia tau itu sangat sulit, karena kasih sayang nya Taeyong pada Haechan. Taeyong memejamkan matanya erat, kentara sekali kalau leader mereka itu menahan diri agar tidak emosi, "duduk dulu Hyung" Jeno kembali menceritakan apa yang Haechan katakan tentang surat surat itu, mereka mendengar kan dengan baik, sampai akhir cerita baru mereka mencari jalan keluar dan coba memecahkan teka-teki tentang isi dari surat yang Jeno lihat.

"Berarti kita juga harus bergerak cepat, dia semakin berani, aku hanya takut kalau Haechan tiba-tiba terluka" gumam Taeyong yang di setujui semua member. "Kita bicarakan lagi nanti di dorm, kita selesai kan dulu syuting nya" putus Taeyong. "Kalian membahas apa?? Kenapa kelihatan serius sekali" Haechan sudah berdiri di belakang kursi Xiaojun yang membuat mereka kaget, sejak kapan anak itu berdiri di sana apa jangan-jangan dia mendengar mereka. "Kau beli apa??" Jungwoo mengalihkan perhatian mangnae ilichil itu. "Aku beli camilan untuk semua, tidak apa kan Hyung" Haechan bertanya pada Jaehyun yang di angguki pemuda berdimpel itu. "Tidak apa, paling tidak sampai setengah isi crat nya"

"Bukan setengah, seperti nya cuma secuil dari pojokan saja" semua terkekeh mendengar jawaban aneh Haechan, tapi memang sih, Jaehyun kan kaya, jadi mereka tidak akan membiarkan makanan yang dibeli oleh mangnae kesayangan Jaehyun itu dan menikmati camilan yang sudah tersedia karena di tata Yangyang dan Ji-Sung. Usapan di kepala nya membuat Haechan tersenyum seperti sedia kala, Jaehyun yang melakukan nya. "Aku sayang Hyung" peluk nya, Jaehyun tertawa, membalas pelukan hangat dari mangnae nya. "Hyung juga menyayangi mu" balas Jaehyun.

"Hei, ayo makan dulu" teriak Jungwoo, Haechan mencebik lalu menggandeng lengan berotot milik Jaehyun. "Ngk usah teriak, aku tidak budek ya Hyung"

"Nyenyenye, kau itu kalau sudah sama Jaehyun suka lupa yang lain" Haechan mendecih. "Bilang saja cemburu"
"Sudah tau tanya" mereka kembali tertawa karena kelakuan dua oknum mangnae line itu, Taeyong selalu memperhatikan Haechan saat anak itu anteng karena makanan, "Hyung, akan melindungi mu, apapun yang terjadi pada mu, Hyung akan berusaha menjaga mu dengan sekuat yang Hyung bisa" batin Taeyong, tersenyum menatap Haechan saat mangnae nya juga tengah menatap nya lembut. "Makan yang banyak aegi~" usak Jaemin, yang tidak di balas oleh Haechan, karena anak itu di suapi Chenle tempura, mulut nya penuh, karena menerima suapan dari beberapa member. "Aaa,,, lucu nya" pekik Jungwoo mencium pipi Haechan, yang membuat Haechan langsung melotot ke arah nya, apalagi anak dreamis yang siap melayangkan pandangan membunuh pada pemuda Kim itu. "Eheheh, pawang nya pada galak"

"Kumpulan buciners Haechan, memang tidak perlu di ragukan lagi" jelas Johnny yang membuat Jungwoo mencebik, kan dia juga mau bermanja atau memanjakan adik bungsu nya di ilichil itu.


















1400 k,

Panjang wehh,,, awas like nya dikit 😤

Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang