9).

12.4K 658 36
                                    


Haechan senang sekali hari ini, karena dia mendapatkan libur sehari sebelum melanjutkan lagi pekerjaan nya, hari ini dia akan mengunjungi Taeil di rumah keluarga nya di temani Doyoung, karena dia hari lalu Taeil di perbolehkan pulang dan keluarga nya meminta agar Taeil pemulihan di rumah, awalnya ada penawaran alot dari Taeyong yang meyakinkan keluarga moon untuk membiarkan Taeil pulang ke dorm, tapi keluarga dari Hyung tertua mereka itu kekeuh meminta agar Taeil pulang saja, takut mengganggu jadwal member lain katanya.

"Aegi,,, sudah siap!!" Doyoung melongokan kepalanya di kamar si mangne, terlihat anak itu masih mengenakan Hoodie nya. "Eoh, sebentar Hyung" lihat lah betapa antusiasnya si bungsu ilichil ini.

Sebenarnya Taeyong yang ingin menemani Haechan kerumah keluarga Moon, tapi mendadak dia ada pekerjaan, jadi Doyoung yang menggantikan.

Kedua nya keluar dari kamar Haechan dengan Doyoung yang senantiasa menggandeng tangan mangne nya. "Kalian sudah akan berangkat??" Johnny baru saja keluar dari dapur dengan secangkir kopi di tangan nya. "Eoh,!! Haechan bilang supaya puas seharian dengan Taeil Hyung." Si mangne hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Johnny. "Kemari sebentar!!" Haechan menurut, dia melangkah mendekati Johnny. Setelah nya Johnny mengusak surai pemuda manis itu dan tertawa saat Haechan merengut karena tatanan rambut nya kembali berantakan.

"Isshh, Hyung,,,!! Aku kan susah payah menyisir nya." Johnny dan Doyoung terkekeh. "Tidak perlu di sisir, kau tetap manis." Haechan melotot tak terima.

"Aku tampan ya!!," Johnny beserta Doyoung hanya terkekeh lagi saat mangne mereka tidak suka di panggil manis. "Terserah saja, ini buat jajan mu di jalan nanti." Haechan menerima beberapa lembar uang yang di sodorkan Johnny untuk nya, jangan heran meskipun Haechan punya pendapatan sendiri tapi anak itu masih saja di manja oleh semua hyungdeul nya, ya contoh nya sekarang ini, Johnny yang memberi nya uang jajan. "Heheh, gomawo Johnny Hyung." Johnny merentangkan tangan nya bermaksud supaya Haechan memeluk nya, Haechan yang peka pun langsung menyambar tubuh kekar Hyung nya yang duduk di sofa. "Ishh, beri uang jajan ternyata ada imbalan nya."

"Kau kan kemarin pulang langsung tertidur,  jadi sekarang Hyung minta upah karena menunggu mu hampir dua minggu, kangen tau...." Haechan terkikik. "Arraseo, baiklah aku berangkat sekarang ya Hyung, nanti keburu siang."

Doyoung membuka pintu untuk kedua nya pergi, dengan satu tangan nya lagi membawa jaket bulu milik mangne nakal nya.

Masuk kedalam mobil, Haechan memasang seat belt nya sebelum di omeli Doyoung karena lupa. "Anak pintar" Doyoung mengusak kepala nya dengan tersenyum, Haechan nyengir saja.

Sebelum mereka sampai ke area perumahan keluarga Moon, Doyoung sempat mampir untuk membeli buah tangan, masak bertamu tidak bawa apa-apa kan malu. "Hyung, aku beli itu boleh." Doyoung menoleh mengikuti arah Haechan menunjuk, ada kedai ice cream tak jauh dari tempat nya membeli buah. "Jangan lama-lama." Setelah nya anak itu berlari kecil ke kedai di samping tempat Doyoung berhenti tadi,

"Ahjussi,,, aku mau rasa coklat mix vanila."

"Baiklah, tunggu sebentar ya." Haechan memainkan ponselnya sambil menunggu pesanan ice cream nya jadi.

"Hei nak, ini pesanan mu." Haechan mengambil cup ice cream nya lalu menyerahkan satu lembar uang yang di berikan Johnny tadi, memang selalu berguna pemberian Hyung Hyung nya. "Terima kasih ahjussi," si penjual tersenyum. "Selamat menikmati, jangan lupa datang lagi." Ucap nya ramah. Haechan membungkuk sopan lalu kembali ketempat Doyoung.

"Belum selesai ya Hyung,??" Doyoung menggeleng. "Besar sekali," Haechan tersenyum menunjukkan gigi rapi nya. "Hyung mau,"

"Buat kau saja." Mereka menunggu sekitar tiga puluh menit untuk pesanan keranjang buah dan bucket bunga. Setelah selesai mereka keluar dari toko dan melanjutkan lagi perjalanan ke rumah Taeil.

Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang