29).

6.1K 466 11
                                    


Rebahan, memang menyenangkan di saat tidak memiliki kesibukan, itu juga yang di sukai Haechan, dia sedang tiduran di kasur Yuta, si Hyung jepang nya duduk di kursi yang ada di dalam kamar milik Yuta. "Hyung, tidak ada komik lagi kahh" tanya mangnae nya, Yuta menoleh. "Kan aku belum pulang, adik ku juga belum memberi tau luncuran terbaru" Haechan mendesah kecewa. "Wae?? Apa yang itu sudah habis" Yuta menutup laptopnya lalu menghampiri Haechan.

"Eung, kurang menantang" Yuta tergelak, astaga komik sudah seram, katanya kurang menantang, dia yang ambis sama anime saja ngeri membaca nya. "Percaya sama Hyung, kalau kau bukan idol, mungkin kau akan jadi detektif yang paling kejam" Haechan terkekeh. "Mana ada, aku akan jadi detektif tampan dan hangat"

"Hangat!! Dalam artian apa" Haechan memikirkan kata yang tepat dulu sebelum menjawab. "Yang bisa di percaya oleh masyarakat, dan juga membantu mereka yang tidak mampu menyewa jasa seperti itu" Yuta tersenyum, tangan nya tergerak untuk mengusak surai coklat mangnae nya. Bangga, meskipun Haechan bukan orang biasa, dia masih punya cita-cita yang mungkin akan sulit untuk di wujudkan, tapi Haechan tetap pada pendiriannya itu, jika bukan menjadi seorang idol dia akan menjadi detektif hebat, mungkin menggeser posisi ayahnya, tapi untuk sekarang dia hanya bisa membayangkan saja keinginan nya itu. "Hyung, apa yang Johnny Hyung bicarakan dengan Hyung kemarin" mampus, Yuta langsung terdiam, dia tidak mungkin mengatakan pada Haechan kalau dia menemukan surat mencurigakan di tumpukan surat lain untuk Haechan waktu dapat di bandara. "Hanya masalah lelaki dewasa, anak kecil tidak boleh tau"

"Aku juga dewasa ya Hyung" protes nya kesal, Yuta kembali dibuat tergelak. "Okee, dewasa seperti mu itu, masih rentan di culik ahjussi ahjussi cabul" goda nya.

"Yakk!" Haechan menyerang Yuta dengan bantal, berakhir mereka perang bantal sampai pintu terbuka. "ASTAGA, APA YANG KALIAN LAKUKAN" Yuta dan Haechan sama sama terkejut, Doyoung melotot heboh dengan pemandangan kamar berantakan milik si jepang. "NAKAMOTO YUTA, KAU AJARKAN APA BAYIKU" Haechan meringis menutup telinga nya, teriakan Doyoung membuat telinga Haechan berdenging. "Hyung" tubuh Haechan langsung bersembunyi di balik Yuta. "Hanya bermain, Doy, jangan khawatir nanti aku bersihkan, ya kan chan-i"

"Kenapa aku" tunjuk Haechan pada dirinya sendiri. "Kita berdua yang membuat nya kacau" belum juga Haechan kembali menjawab Doyoung sudah memotong nya. "Aku tidak mau tau, bereskan sekarang" tekan Doyoung, sembari menatap tajam pada mereka berdua.

Jaehyun tertawa melihat wajah melas Haechan, Yuta memunguti semua kekacauan dan mulai membersihkan. "Ayo cepat, sebelum eomma mu yang satu pulang" interupsi Yuta, jelas Haechan malas melakukan nya, dia harus mencari ide. "Aku buat jus dulu deh, buat kita minum" Yuta menggeleng, dia menarik kaos belakang Haechan hingga membuat sang empu mendengus. "Tidak, kerjakan dulu" dengan pasrah Haechan membantu Yuta membersikan kamar yang sudah mirip kandang babi itu hingga bersih seperti sedia kala.

"Ahh, lelah nya" Haechan langsung berbaring menggunakan paha Jaehyun sebagai bantal. "Sudah beres" Haechan mengangguk, "memang kau melakukan apa sampai kamar yuta Hyung acak acakan seperti tadi" cengiran anak itu keluar, "main perang perangan" jawabnya santai, elusan di kepala nya terhenti sebentar. "Kau ini" Jaehyun mencubit hidung mungil mangnae nya itu.

Cklek

Suara pintu tertutup, Taeyong masuk dengan paperbag yang jelas isinya makanan, karena bau nya seperti kari mungkin, Haechan dapat mencium bau nya yang pekat. "Hyung bawa kari??" Posisi nya menjadi duduk dan bertanya dengan antusias pada leader nya. Taeyong terkekeh, mengusap kepala Haechan pelan lalu mengangguk, "eum, menu kita malam ini" Haechan berseru senang.

"Aku panggil yang lain dulu" bahkan belum Taeyong menyuruh nya memanggil member lain, anak itu sudah pergi terlebih dulu. "Dasar bayi" ucap Doyoung sembari tersenyum dan mengambil alih makanan yang dibawa Taeyong. "Taeil Hyung, tidak kemari lagi"

"Seperti nya tidak, mungkin masih terapi" jawab Doyoung, berjalan ke meja makan dan menata nya, tidak lama dari itu mereka mendengar teriakkan juga seperti derap kaki yang berlarian, "huwaaaa,,, eomma,,," ternyata Jungwoo mengejar Haechan.

"Jangan lari-lari aegi~, tegur Jaehyun yang menangkap anak nakal itu. "Jungwoo Hyung yang mulai" cebik nya, Jungwoo merotasi matanya, "kau yang mulai ya"

"Sudah, sudah, kalian ini" lerai Taeyong, Mark datang dengan wajah bantal nya. "Kau baru bangun Mark??" Mark hanya mengangguk. "Dia kalau libur begini, kayak kebo Hyung, ngk bangun-bangun" Mark menatap malas pada Haechan, yang mulai duduk menyusul Johnny dan Yuta yang sudah lebih dulu duduk di sana. "Heung,,, kangen Taeil Hyung,,,"

"Besok jenguk mau" bocah itu langsung mengangguk semangat, "bener ya Hyung" Taeyong mengangguk, dia mulai mengambil lauk, dan menyiapkan makanan untuk si kecil. "No sayur"

"Hey, makan sayur itu sehat"

"Ngk mau" tolak nya keras kepala. "Haechan-ah, aku aduin mau" ancam Mark. Mata Haechan langsung membola, "Ani"

"Ya sudah, makan apa yang Taeyong Hyung ambilkan" dengan wajah tertekan Haechan menyuap sayur yang ada di piring nya.

"Mau ngadu apa Mark" bisik Johnny pelan. "Tadi waktu main sama Jeno, dia ngumpat Hyung"

"What the -" mulut Johnny langsung di suapi daging oleh Doyoung. "Ada anak kecil" dengus nya sebal. Johnny menatap Haechan yang anteng dengan piring nya. "Wahh, perang dunia ketiga kalau Taeyong tau" batin Johnny, jadi sebisa mungkin dia harus menyelamatkan Haechan dari teman se line nya itu. "Apa??" Tanya Taeyong saat Johnny menatap nya bergantian dengan Haechan.

"Tidak ada" Johnny mengalihkan dengan makanan di depan nya. "Awas kalau Hyung sampai bilang, aku banting komputer Hyung" Haechan balik mengancam Mark. Mark menangkup pipi kenyal yang masih menggembung lucu penuh makanan itu. "Coba kalau berani, Johnny Hyung sudah tau" setelah itu Mark menoyor kepala Haechan, yang di balas delikan tajam dari Taeyong, Doyoung dan Haechan sendiri. "Hehe, mian Hyung" ciut juga nyali Mark kalau di keroyok dua eomma nya Haechan. "Rasain wlee" Haechan malah menjulurkan lidahnya mengejek Mark. Taeyong hanya menggeleng maklum, yang katanya soulmate, kalau deketan gelud mulu, tapi kalau satunya ngk ada bakal di cariin buat jadi patner mancing emosi hyungdeul nya.

"Aegi~, nanti langsung tidur ya, tadi aku bertemu Doensoo Hyung di perusahaan, katanya besok kau ada interview individu bareng Ji-Sung" Haechan mengangguk, dia tidak lupa kok sama jadwal nya. "Tidur di kamar Hyung, mau??" Ajak Jaehyun yang langsung di sanggupi bocah lucu itu.

"Ya kiyowo" semua kaget dengan pekikan Mark barusan. "Kumat" gumam Jungwoo yang hanya di dengar Yuta yang duduk di sebelah nya. "Memang, kapan adikmu pernah waras" Jungwoo menoleh, "eoh, kau benar!! Kita sekumpulan namja gila yang waras" Yuta jadi bingung, apa yang maksud dari ucapan Jungwoo, gila tapi waras, 'suka suka Jungwoo saja lah'. Batin Yuta speechless.


















Susah, masukin semua member kedalam satu chap tuhh. Mikir nya belibet banget, jadi bercabang cabang, jadi maaf kalau ngk bisa fokusin ke beberapa sekaligus.

Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang