Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️

4). Bayi Nakal

Tandai typo besti

Cklek.

Yang ada di dalam kamar terjingkat karena kaget, dengan kedatangan bocah satu itu. Hanya kepala nya yang menyembul, lalu melongok melihat si penghuni kamar sedang berbuat apa.

"Hyung, jangan berkaca terus!! Nanti kaca nya pecah Hyung tidak bisa narsis lagi." Lalu menutup pintu sedikit membanting nya yang membuat si pemilik kamar mengumpat.

Doyoung mendengus, dia baru selesai mandi dan berpakaian tapi Haechan tiba-tiba muncul di balik pintu kamar nya dan berkata demikian, siapa yang tidak kesal. "Huh, sabar Kim Doyoung, orang sabar di sayang pacar." Seketika dirinya terdiam, kan dia tidak punya pacar. "Eh- kan aku single." Kekeh nya kecil.

Keluar dari kamar, harus nya dia melihat mangne usil itu, tapi kemana dia?? Kok ngk kelihatan. "Tae, dimana bayi mu??".

"Ntah, aku baru keluar juga." Taeyong mengaduk kopi buatan nya, meskipun tidak bisa di katakan pagi lagi, tapi pemuda satu itu rasanya sudah kecanduan dengan minuman hitam pekat dengan rasa pahit yang mendominasi untuk mengawali hari nya.

Doyoung memeta ruang tengah juga dapur, tidak ada sosok Haechan dimana pun, ntah kemana lagi bocah satu itu merusuh.

Sedangkan si bocah nakal, masuk ke kamar Jaehyun dan merebahkan tubuhnya di kasur si pemilik kamar, namun tidak ada seorang pun disana, dia mendengar suara shower dari dalam kamar mandi, berarti Hyung tampan nya itu baru bangun tidur dan langsung mandi, tidak seperti dirinya yang malah kelayapan mencari mangsa untuk ia jahili.

Cklek.

Jaehyun keluar dengan handuk kecil menyampir di pundak nya, ia gunakan untuk mengusak rambut basah milik nya.

Bagaimana pun sosok pemuda itu terlihat tetap tampan kan.

"Sejak kapan ada disini??" Tanya Jaehyun sembari mengusak rambut nya.

"Kenapa?? Tidak boleh!!" Seri si bontot.

Jaehyun terkekeh, ia ikut mendudukkan dirinya di ranjang lalu menarik Haechan agar bangun dari rebahan dan dia peluk sayang, Johnny yang melewati kamar adiknya itu tersenyum dan berlalu pergi kelantai satu.

"Kenapa?? Tidak punya teman ya." Haechan mendengus, enak saja begini begini teman Haechan dimana mana tau. "Enak aja, temanku banyak tau Hyung, sekarang bosan karena Jeno belum bangun, mau battle dengan siapa kalau bukan dengan nya, yang lain mana sebaik Jeno tidak ada kurasa." Jaehyun tertawa gemas, oke kalau untuk urusan game Haechan dan Jeno memang patner yang setimpal.

"Main dengan Hyung, mau" Haechan menggeleng, lalu kembali menjatuhkan tubuhnya dengan wajah memberenggut.

"Kenapa?? Hyung bisa kok, atau mau jalan saja." Haechan kembali menggeleng, rasanya dia itu malas bergerak untuk melakukan apapun, tapi sebenarnya hati nya ingin.

"Mau ke Mark Hyung saja." Anak itu langsung berdiri, dan keluar dari kamar Jaehyun. "Jangan merecoki nya baby." Haechan hanya memberikan sign oke pada Jaehyun setelehnya anak itu sudah tak terlihat di pandangan nya.

Jaehyun menggeleng sambil tersenyum, ada ada saja tingkah bocah satu itu.

Haechan berbelok ke kamar Taeil, ia mencari sosok Hyung tertua nya, seperti nya Taeil sudah keluar dari kamar. Ia kembali berjalan, dan masuk ke kamar Mark tanpa mengetuk pintu dulu.

"Yakk, ketuk pintu dulu kalau mau masuk." Marah Mark dengan kedatangan Haechan yang tiba-tiba, dia sedang mengganti baju dan terkejut karena kehadiran bocah itu.

"Wae, toh aku ngk ganggu kok,"

"Ya menurut mu, tapi menurut ku mengganggu Haechan, kau tau kan kalau aku sedang ganti baju." Haechan mengangguk dengan polos nya, dia tidak pernah mempermasalahkan itu, dia juga sering kok kepergok Johnny saat dirinya mau mengganti baju.

"Oke, aku keluar." Rujuk nya langsung bergegas pergi, namun Mark langsung menahan nya dan menggeleng heboh, pasti akan jadi drama kalau anak itu mengadu.

"Tidak apa, disini saja!! Aku tau kau cari teman. Kenapa??" Haechan mengangguk, dia memang ingin mencari teman agar tidak bosan saja sih sebenarnya, tapi saat masuk ke kamar Doyoung lelaki itu terlihat sedang tidak ingin di ganggu, lalu Jaehyun, hyung nya yang satu itu sudah mandi pasti tidak mau juga ia rusuhi, tapi Mark juga habis mandi kenapa Haechan tidak berpikir untuk merusuh padanya.

"Ke taman yuk Hyung," Mark menaikkan alisnya sebelah.
"Tiba-tiba, mau apa ke taman."

"Tidak tau, hanya ingin saja."

Mark menghela nafas, begini nih kalau mereka libur, bukan nya istirahat anak satu ini malah sibuk merasakan bosannya yang berujung pada mereka.

"Ya sudah ayo, ijin Taeyong Hyung atau yang lain dulu." Oke, seperti nya Haechan harus segera bersiap, karena Mark memang tidak pernah bisa menolak keinginan mangne satu ini.

"Hyuuung,,, aku mau keluar sama Mark Hyung ya." Taeyong langsung menoleh, dia menatap Haechan penuh perhatian, anak itu sudah memakai baju untuk keluar, mana mungkin Taeyong tidak mengijinkan.

"Aku temani" sahut Johnny.

"Otte," jempol anak itu menuju ke arah Johnny yang duduk bersama Taeil dan Doyoung, pantas saja Hyung tertua nya tadi tak ada di kamar, ternyata sudah di ruang tengah.

Johnny langsung melesat ke kamar nya, mengambil jaket, ponsel, serta kartu kredit nya, keluar dengan mangne nya Johnny harus tebal dompet, karena si kecil suka sekali jajan apa saja yang menurut anak itu menarik untuk di makan dan mengenyangkan perut nya.

"Mark nya mana, kata nya sama Mark juga."
Haechan mengedikan bahu nya acuh, kalau sudah berkata iya, Mark tidak akan mengingkari nya dan membuat diri nya kecewa kan.

"Duduk dulu sini." Haechan menurut, Taeil membelai rambut coklat anak itu, semakin manis kalau surai nya di warnai.

"Jangan jajan yang pedes dulu ya!! Tenggorokan mu baru sembuh." Peringat Taeil pada member termuda nya itu.

"Eum, janji."

"Anak pintar," elus Doyoung dengan senyum manis nya, tapi Haechan malah menepis tangan nya yang masih bertengger di puncak kepala nya.

"Ishh, berantakan." Doyoung menatap protes pada mangne nakal itu.

"Taeil Hyung boleh, kenapa aku tidak." Haechan merotasi matanya, tidak ada guna nya meladeni Hyung nya satu itu.

Hallo,,,, gimana ??