73). Last

8.2K 304 12
                                    


"Haechan-ie" kepala Jeno menyembul dari balik pintu, Haechan menoleh saat mendengar suara Jeno dan pintu terbuka, dia tersenyum teduh seperti biasa, Jeno ikut menarik bibir nya membentuk senyuman, "kau sedang apa" Jeno berjalan ke arah Haechan, lalu berdiri di samping pemuda Gemini itu, "hanya mengerjakan tugas, ada apa??" Jeno menggeleng, lalu melihat lembaran kertas yang menumpuk serat laptop yang menyala di hadapan sahabat nya, "butuh bantuan" Haechan menatap Jeno sebentar "kalau kau tidak keberatan" jawab nya, Jeno mengangguk lalu menarik kursi lain yang ada di kamar itu.

Hanyut dalam keheningan dan dengan otak yang terus bergelut dengan angka-angka juga huruf yang menyatu, membuat Jeno dan Haechan sama-sama sibuk sampai tidak menyadari kehadiran lain yang ada di belakang mereka, menatap haru pemandangan yang begitu menyejukkan, "kalian serius sekali"
"Kamchagiya/yakk" kaget mereka berdua, sedangkan sosok itu terkekeh melihat kedua namja itu terkejut akan suara nya.

"Hiissh, mengagetkan saja" Haechan mengelus dada nya yang tiba-tiba berdetak cepat, "kau oke Hyeok" Haechan mengangguk, "sudah lama ya duduk di situ" tanya Jeno pada Mark, "ada sepuluh menitan mungkin" tebak nya, awalnya dia mau mengajak Haechan pulang ke dorm ilichil, tapi melihat Jeno yang membantu mangnae ilichil itu, dia mengurungkan niatnya dan malah melihat mereka berdua yang sama-sama hening dengan buku dan pulpen nya.

"Hyung ngajak pulang ya" Mark mengangguk, "tapi kalau kau mau tinggal!! Ya tidak apa-apa, aku akan bilang Taeyong Hyung kalau kau mengerjakan tugas mu" Haechan tersenyum manis, "gomawo Markeu" Mark membalas nya dengan senyuman, lalu beranjak, tapi sebelum keluar ia menyempatkan diri untuk mengusap surai kedua adiknya terlebih dahulu, "jangan begadang ya, kalau capek lanjut besok lagi" pesan nya pada Haechan, yang di angguki pelan oleh anak itu, "untuk Jeno, terima kasih karena mau membantu Hyeok" Jeno tersenyum "sama-sama, lagipula aku bingung mau apa!! Member pada pulang, tinggal Renjun dan Haechan saja, jadi ya daripada gabut, bantu Haechan saja!! Itung-itung nambah pahala" cengir nya, Mark menggeleng pelan "pahala pala mu" cibir Haechan, "ya sudah, Hyung pulang ya" Haechan dan Jeno mengangguk.

Setelah Mark pergi, mereka berhenti sejenak dari kegiatan menggarap tugas Haechan yang menumpuk karena dia tinggal beberapa hari untuk comeback nya "hahhh, ternyata tidak semudah itu ya Jen" Jeno menatap nya "apa nya??" Haechan menegakkan tubuhnya dan bersandar di kursi yang ia duduki.

"Mengejar cita-cita, dan mengejar ilmu, sama-sama melelahkan" keluh nya, Jeno mengelus pipi gembil mangnae ilichil itu, "kau sendiri yang bilang, tidak ada pekerjaan yang akan datang padamu secara cuma-cuma jika kau tidak memiliki pendidikan yang cukup" Haechan mengangguk lelah "kau juga yang membuat ku dan Jaemin mengikuti jejak mu untuk melanjutkan sekolah yang sempat tertunda". "Awalnya memang terasa enjoy, bahkan Renjun melangkah lebih dulu, sebentar lagi dia menjadi gelar sarjana, tapi semakin lama aku merasakan nya, aku terkadang merasa jenuh" Jeno senang jika Haechan bisa mengatakan apa yang di rasa pada nya, meskipun tidak semua, yang penting anak itu tidak memendamnya sendiri.

"Kau tau Hyeok, apapun yang aku lakukan dan aku lalui, aku selalu bersyukur atas apa yang pernah aku rasakan, ntah itu lelahku, sakit ku, senang ku, semua nya!! Dan kau juga harus tau, siapa di balik kata itu hingga aku menyadari kelebihan ku adalah hal yang membanggakan," Haechan menatap Jeno masih dengan sandaran di kursi "kau" mata Haechan membulat kaget, Jeno terkekeh melihat reaksi sahabat nya ini, lalu tiba-tiba Jeno memeluk Haechan erat dan menghirup aroma khas milik tubuh Haechan, semua member menyukai wangi lembut yang keluar dari tubuh anak itu, ntah body lotion yang di gunakan atau memang itu wangi dari nya sendiri Jeno tidak tau, Jeno hanya mau mengatakan kalau Haechan itu wangi, benar apa kata Jaemin, bau Haechan itu menenangkan.

"Kau itu baik dari segi apapun, selalu menjadi yang terbaik dalam versi mu, tidak perlu menunjukkan pada mereka yang tidak menyukai mu, kau hanya fokus pada apa yang kau lakukan, aku menyukai nya" ungkap Jeno, Haechan terdiam dengan kata-kata Jeno, apa benar dirinya seberharga itu untuk mereka. "Kau itu sempurna di mata orang yang mengagumi mu Hyeok, jangan pernah berkecil hati ya" Haechan tidak bisa berkata apapun, dia hanya diam menikmati elusan di belakang kepala nya dan mendengarkan irama jantung Jeno yang memeluk nya, ini Jeno lho, dia orang yang paling susah mengungkapkan perasaan terhadap member lain, meskipun tindakan nya lebih terlihat, tapi Haechan masih terkejut dengan apa yang Jeno katakan pada nya barusan.

"Ini,,, benar kau kan Jen" Jeno mendecak, "perusak suasana ish,," kesal nya, Jeno sudah akan melepaskan pelukan nya, tapi Haechan menggeleng dan kembali membenamkan wajahnya di dada Jeno, hangat, dan nyaman, Haechan suka. "Eung,,, jangan lepas" Jeno tergelak, Haechan mode manja, dia senang.

"Apa nih, pelukan-pelukan." Ujar Renjun yang masuk tiba-tiba ke kamar yang di tempati Haechan, mereka yang masih asik berpelukan sontak tertawa, Renjun juga lalu ikut memeluk member kesayangan semua orang itu, "benar yang di katakan Jeno, kau itu sempurna bagi orang yang mengagumi mu, termasuk aku, kau berharga Haechan, jadi setelah ini, ayo kita berjalan sama-sama sampai akhir yang kita inginkan" Jeno mengangguk antusias, Haechan tersenyum tipis dan membalas pelukan kedua member nya yang lain "arraseo, kalian juga hebat dengan porsi kalian, aku menyayangi kalian semua" ungkap Haechan tulus. Mata nya sudah berkaca-kaca siap tumpah, tapi Jeno menggeleng dan mengusap sudut mata sahabat nya "no, tidak boleh ada air mata"

Jeno mengecup kening Haechan sayang, meskipun hanya berbeda dua bulan, tapi Haechan adalah adik bagi Jeno, begitu pun Renjun, bagaimana pun mereka di hadapan kamera depan segala drama yang mereka buat, Haechan tetap adik untuk nya "aku sayang Hyeok-ie" bisik Jeno lembut, Renjun tersenyum lalu juga mengungkapkan kata yang sama seperti Jeno "aku juga sangat menyayangi Hyeok" ketiga member dreamis itu saling berpelukan, memberikan kekuatan agar mereka bisa melangkah dengan sama sama saling mendukung, mengharukan jujur saja, keluarga kedua yang Haechan impikan sejak dulu, kini dia benar-benar merasakan nya dari semua member nya.

"Terima kasih Tuhan" batin Haechan bersyukur, dia selalu mendapat teman atau rekan yang baik, dalam bentuk apapun Haechan selalu bersyukur karena apapun yang di miliki nya sekarang juga adalah pemberian dari sang pencipta, maka dari itu, sebisa nya Haechan akan menjaga apa yang Tuhan nya telah titipkan, termasuk teman-teman yang sekarang ada bersama nya, membantu nya melewati jalan terjal selama berkarir nya, Haechan bahagia sangat bahagia.


















"Terima kasih Tuhan" batin Haechan bersyukur, dia selalu mendapat teman atau rekan yang baik, dalam bentuk apapun Haechan selalu bersyukur karena apapun yang di miliki nya sekarang juga adalah pemberian dari sang pencipta, maka dari itu, sebisa ny...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buka yt liat ini, aq ss trs kepikiran sama bonchap!! Jadi langsung nulis dan up.

Semoga suka ya,

Beneran, di awal aku masukin Jimin itu bukan karena apa-apa, tapi ngeliat mereka dance trs di edit kayak ada di satu frame tuhh?? ☺️, Pokok nya seneng aja.

Oh ya, makasih banyak buat kalian yang udah selalu dukung dan vote cerita yang absurd dan amburadul, masih kalah kok sama yang udah berpengalaman banyak.

Semua cerita aku juga ngk begitu bagus, jadi kalau ada yang suka tuhh berasa kayak kita nulis nya seneng, trs semangat buat bikin lanjutan nya juga.

Inti nya sayang kalian banyak-banyak udah
Lope yuu sekebonnn.💚💚💚💚💚💚💚

See you again

By: Zoya

Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang