Haechan berlari di lorong rumah sakit saat dirinya baru tiba di Korea, Mark mengambil langkah besar di belakang nya. Manager pribadi mereka juga menyusul.Johnny yang mendengar derap kaki langsung menoleh, saat dia melihat siluet Haechan Johnny berdiri di susul Taeyong yang baru sampai setengah jam lalu, Taeyong melihat tiga orang lainnya di belakang mangne ilichil itu.
Johnny langsung mendekap Haechan erat saat air mata anak itu kembali luruh tanpa di minta, "hikss,,," tidak ada kata yang terucap hanya isakan pemuda Gemini itu yang mengisi kesunyian di depan ruang rawat Taeil.
"Gwenchana,,, Taeil Hyung sudah baik baik saja, dia berhasil menjalani operasi nya. Karena Taeil Hyung tau banyak yang menunggu dia bangun di sini." Bahu Haechan bergetar, Taeyong menatap Mark yang juga sedang menatap pada Haechan.
Taeyong mendekati Mark lalu menepuk bahu nya, "mau pelukan juga." Mark menggeleng, Taeyong menghela nafas. Mark tidak suka terlalu di manja seperti Haechan, dia mengatakan pada hyungdeul nya kalau dirinya sudah dewasa apalagi dia juga leader di dream. Taeyong merasa Mark memang membutuhkan pelukan, dia merengkuh tubuh Mark yang tidak di tolak oleh adiknya itu, Taeyong tersenyum. Bibir boleh saja mengatakan tidak mau tapi nyatanya saat di peluk Mark menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Taeyong, leader Nct itu menepuk pelan juga mengusap punggung salah satu mangne nya.
Taeyong menatap Haechan yang masih sesegukan di dekapan Johnny, tubuh mungil nya tenggelam akibat perbedaan tubuh nya dan Johnny yang jelas lebih besar.
Haechan sudah sedikit tenang, saat ini anak itu tengah di suapi Taeyong, karena Mark sempat mengadu pada Hyung nya kalau Haechan belum makan.
Anak dreamis di antar pulang oleh manager, hanya Mark dan Haechan yang menjenguk Taeil ke rumah sakit. Bukan tidak peduli tapi mereka juga takut ketahuan kalau kerumunan mereka menjadi pusat perhatian.
"Kenyang Hyung,," Taeyong mengangguk, dia mengambil botol air mineral lalu menyodorkan pada Haechan. "Minum dulu"
Setelah nya mereka saling diam dengan pemikiran masing-masing, Johnny yang setia mengelus bahu adiknya, Taeyong duduk sembari mendekap Haechan dari samping. "Baby istirahat ya, Taeil Hyung belum bisa di jenguk sekarang." Dengan lesu Haechan menuruti perintah Taeyong, dia merebahkan tubuhnya di sofa ruangan sebelah Taeil di rawat, Taeyong meminta untuk menyewa satu kamar lagi agar mereka bisa bergantian menjaga Taeil meskipun Hyung tertua nya itu belum bisa di jenguk secara langsung.
Taeyong mengusap kepala Haechan sayang, kasihan karena dia tau betapa lelahnya mangne nya itu.
"Mark,, kau juga tidur lah." Mark menggeleng, karena di pesawat dirinya memilih tidur, tidak seperti Haechan yang terjaga dari mereka terbang hingga lending di Korea.
____
"Hyung, apa Haechan Hyung baik baik saja." Chenle merebahkan tubuhnya di kasur Jaemin, dia hanya khawatir karena Haechan menangis cukup lama sebelum mereka pulang.
"Yakin lah, Haechan memang rapuh, tapi dia tidak akan membiarkan rasa takutnya menguasai hati anak itu." Chenle merubah posisi nya menjadi duduk, dia memeta sejenak di kamar Jaemin terdapat beberapa foto Haechan dan member lain, Chenle tersenyum saat matanya melihat salah satu foto jaman dulu, itu adalah foto selca Jaemin dan Haechan yang tidak di ketahui penggemar atau publik, Jaemin begitu merahasiakan foto satu itu. "Hyung, boleh aku ambil kalung Haechan Hyung." Jaemin menoleh, Chenle sudah mengambil kalung yang pernah Haechan pakai.
"Jangan, cari yang lain saja." Chenle merengut, Jaemin itu suka bermusuhan dengan Haechan, tapi apapun yang menyangkut Hyung nya satu itu Jaemin paling posesif.
"Ishh" desis Chenle, lalu keluar dari kamar Jaemin, Jaemin hanya menggeleng, di ruang tengah anak itu melihat Hyung Jilin nya sedang fokus pada hp nya ntah apa yang di lakukan.
Chenle berjalan kearah dapur, membuka kulkas lalu mencari minuman, mengambil botol Haechan yang masih terisi penuh. Ia teguk air di dalam botol kesayangan Haechan itu hingga menyisakan setengah. "Kau haus atau apa.?" Chenle berjengit lalu mendengus saat Jeno juga mulai membuka kulkas.
"Jeno Hyung," Jeno menoleh, tapi Chenle diam saja. "Tidak jadi." Jeno mengabaikan Chenle yang melenggang pergi dari dapur dan menjatuhkan tubuhnya di samping Renjun.
"Kau bosan, atau apa?" Chenle mendongak, "aku hanya memikirkan Haechan Hyung, apalagi kata orang ku Taeil Hyung masih belum bangun, meskipun dia sudah sempat sadar." Renjun terdiam, dia menaruh ponselnya di meja lalu menatap Chenle serius.
"Kita berdoa saja, semoga Taeil Hyung cepat sembuh, dan kalau soal Haechan, Hyung akan sering menelfon nya!! Kau juga boleh." Chenle langsung tersenyum, tapi saat mengambil ponselnya di saku Renjun menghentikan nya. "Jangan sekarang, kata Mark Hyung, Haechan baru saja tidur." Senyum Chenle luntur, di gantikan dengan wajah cemberutnya.
"Ji-Sung ~a, kau mau kemana,??"
"Ke depan Hyung, sebentar."
"Ajak Chenle sana."
Chenle hendak protes. "Pergi sana, supaya mood mu membaik." Chenle beranjak lalu mendahului Ji-Sung yang bingung tapi tetap mengekor.
Jeno menggeleng dengan tingkah Chenle, begitu kalau sudah di tinggal Hyung kesayangan, pasti ada saja yang anak itu keluhkan. "Kau beneran udah tanya Mark Hyung," Renjun mengangguk.
"Jeno-ya, Chenle kemana??" Itu Jaemin yang baru keluar dari kamar. "Pergi sama Ji-Sung, di usir Renjun." Jaemin ikut bergabung di sofa ruang tengah.
"Anak itu benar benar, setelah memalak barang Haechan pergi ngilang gitu aja."
"Memang apa yang dia ambil,!?"
"Aku sudah melarang nya, tapi kalung Haechan sudah bertengger di leher Chenle, lihat saja." Jaemin menunjukkan pap dari Chenle yang mana membuat kedua member yang duduk tenang tertawa seketika, apalagi melihat wajah masam Jaemin, itu kalung ada pasangan nya dan couple nya ada di lemari nya, karena kembaran dengan Haechan memang.
Bayi China
Sent foto
Hyung, jangan marah!! Aku hanya pinjam.
Begitu lah kira kira pesan dari Chenle, mau marah sudah terlanjur di pakai, tapi Jaemin ingin sekali meneriaki bocah satu itu.
_____
"Taeyong-ah, aku akan beli kopi di kantin, kau mau." Taeyong mengangguk, dia memang sedikit mengantuk. "Beli minuman untuk Mark dan Haechan juga."
"Aku ajak Mark saja, ayo Mark." Mark yang awalnya bertukar pesan dengan Renjun langsung berdiri dan mengikuti Johnny keluar ruangan istirahat mereka, nanti malam Haechan dan Mark harus kembali ke dorm dream karena besok pagi pagi sekali, mereka harus kembali terbang lagi untuk fanmet selanjutnya.
Kasih ide dong, buntu nihh??😴
![](https://img.wattpad.com/cover/338908466-288-k892878.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️
Acaksi bocil kematian yang di sayangi hyungdeul nya.. si bayi yang mau menjadi dewasa tapi selalu di manjakan oleh orang sekitarnya. Haechan mang-ne brother ship ilichil Hyung manajer hyung staff dan lain-lain