64).

3.4K 293 11
                                    


Panas menyengat di Chicago menyambut kedatangan Johnny dan Haechan yang baru saja keluar dari bandara, di depan ruang tunggu nampak ibunda dari Johnny yang di rangkul ayahnya menjemput kehadiran mereka "aigo, aigo!! Anak mama" peluk wanita paruh baya itu kepada anak semata wayangnya dan bergantian dengan Haechan, "eum,,, anak kecil mama juga datang eoh" Haechan membalas pelukan hangat itu sembari tersenyum manis, giliran ayah Johnny yang memeluk nya "jagoan papa sudah besar ya" setelah memeluk Haechan pria berumur itu mengusak surai coklat milik nya dengan sayang, mengecup juga kening pemuda kelahiran Ilsan itu.

"Johnny menculik mu atau bagaimana??" Tanya nyonya suh bercanda, Haechan tergelak "awalnya Johnny Hyung memang mau melakukan nya, ku kira!! Ternyata sudah mendapat izin dari manager Hyung dan perusahaan juga hyungdeul yang lain ma" jawab nya dengan senyum yang tidak pernah lepas "syukur lah, aku juga mengira kalau dia berbohong mengatakan akan membawa adiknya, eh ternyata kau datang beneran" mereka berempat berada di dalam mobil menuju kediaman rumah orang tua Johnny, ayah Suh hanya tersenyum mendengar kedua orang beda kelamin itu berbicara.

"Haechan sempat menolak ma, takut aku benar-benar menculik nya" ujar Johnny mengingat Haechan yang menolak ajakan nya karena takut dibawa kabur, memang dia siapa sampai berpikir seperti anak gadis yang mau di bawa pergi lelaki asing wkwkwk ada-ada saja memang, "Ya masa, aku selesai syuting semua bajuku sudah di dalam koper, terus Johnny Hyung bilang, kita mau jalan-jalan!! Mana aku percaya mama,," rengek Haechan manja, ayah dan Johnny yang berada di depan terkekeh melihat bocah kecil itu bergelayut manja pada mama Suh.

"Utututu, setelah sampai istirahat dulu ya, cuaca nya lagi panas banget!! Nanti mama khawatir kau sakit sayang" usap nya pada lengan Haechan "oh, bisep mu terasa keras baby" kaget mama Suh, Haechan tersenyum malu "ikut-ikutan Jaemin itu ma, katanya biar jadi cowok maco" adu Johnny pada sang mama, Haechan merengut "kan aku juga pengen punya badan kayak Johnny Hyung, keren tau,,," bela nya, mama dan papa suh hanya bagian tertawa saja.

"Seperti biasa, kamar Haechan-ie ada di sebelah kamar kakakmu heum" Haechan mengangguk senang, mengecup pipi wanita yang ia panggil mama itu secepat kilat lalu melesat ke atas "thank you mama" ucapnya, setelah itu dia berlari membiarkan koper milik nya di geret Johnny "dasar adik laknat" gerutu Johnny dengan koper di masing-masing tangan nya, "sudah jangan menggerutu, bawa saja ke atas" Johnny merotasi matanya, begini kalau sudah di rumah, dia berasa anak pungut apalagi sama mama nya.

"Ah,,, lega nya" setelah mencuci muka Haechan menjatuhkan tubuhnya di ranjang berukuran sedang yang disiapkan mama Johnny, "ini sangat melegakan" bisik nya tenang. Tanpa terasa matanya memberat dengan nafas yang mulai teratur menandakan bahwa anak itu segera tidur setelah penerbangan yang cukup menguras tenaga nya.

"Eoh, kami sudah sampai"

"Jangan khawatir, aku rasa anak itu tidur"

"Emm, iya nanti ku kabari lagi" setelah nya Johnny menaruh ponselnya di atas nakas, ketukan pada pintu kamar nya membuat Johnny mendongak, pasalnya dia tidak menutup pintu tadi, "papa" papanya tersenyum, lalu masuk duduk di samping Johnny "teman teman mu begitu mengkhawatirkan Haechan ya, sampai semalam ini mereka menelfon" Johnny terkekeh, jika di hitung saat ini Korea memang berada di waktu malam, "mereka menanyakan apakah kami sampai dengan selamat, juga mereka mengirim salam untuk papa, mama juga" papa nya mengangguk, "papa titip salam balik ya," setelah nya mereka terlibat percakapan antara anak dan ayah yang saling menyalurkan rasa rindu setelah sekian lama tidak bertemu.

"Aegi,,, waktu nya makan malam sayang" elus Johnny pada kepala Haechan, "eungh,,, nanti Hyung" lenguh anak itu serak, "nanti mama marah lho kalau Haechan terlambat"  seperti nya Haechan melupakan bahwa dia ada di mana "semenit lagi" ujar nya lirih, Johnny terkekeh "ya sudah, Hyung tinggal!! Biar mama yang bangunin" Haechan langsung terduduk ketika mengingat dia sedang ada di rumah Johnny "auhhh" ringis nya kala kepala nya terserang pening karena tiba-tiba bangun "aegi" pekik Johnny khawatir "heheh, gapapa Hyung, cuma kaget dikit" ucap nya sambil memijit pelan kepala nya "lagipula kau ini, sudah tau belum bangun bener, sudah duduk aja!! Masih pusing" tanya nya dengan wajah cemas, Haechan menggeleng "ayo, nanti mama menunggu" lho, kok jadi anaknya yang semangat.

"Sayang, besok temani mama ya" Johnny dan Haechan menoleh bersama "siapa yang mama ajak" tanya Johnny, sebab mama nya itu kalau ada Haechan lebih suka mengajak mangnae nya ketimbang dirinya "anak kecil mama lah, kalau kau tidak usah, mereka sudah mengenal mu" jawab nya judes, Johnny menaikkan alisnya, lalu menatap Haechan "ngk bisa, besok Haechan milik Johnny ya ma" tolak nya "heh, kau itu setiap hari bertemu dia ya, sekarang mama lah!! Jarang-jarang juga anak nakal mama ini berkunjung, mama akan kenalkan dia dengan anak teman mama" Haechan langsung meringis canggung, pasti akan ada acara jodoh jodohan dan cocok mencocokkan antara mama Suh dan teman nya itu, "eerrr, ma!! Di temani Johnny Hyung saja ya, Haechan mau ikut papa ke kantor" alibi nya, untuk saat ini lebih baik alasan itulah yang ia buat, daripada harus bertemu gadis sana sini dan berujung dia jadi bahan perebutan antara menantu didalam ibu-ibu arisan mama nya Johnny "kenapa?? Haechan tidak mau menemani mama" tanya pelan, Haechan jadi tidak enak, "kalau begitu, aku dan Johnny Hyung akan ikut mama, bagaimana" usul nya.

"Baiklah, kalian berdua ikut mama" ucap nya tersenyum senang, Haechan ikut tersenyum.

Setelah selesai makan malam, Haechan tiduran dengan memandang langit kamar yang ia tempati selama empat hari kedepan "aegi, Hyung boleh masuk" Johnny melongokan kepalanya di balik pintu "masuk saja Hyung" tanpa menoleh Haechan menyuruh Hyung jakung nya itu masuk ke kamar nya.

"Kalau kau tidak nyaman, biar Hyung bicara sama mama, kita tidak perlu ikut" Haechan menggeleng, dia tidak mau membuat mama nya kecewa, "selagi ada Hyung, setidaknya aku bisa menjauh dari mereka" ntah mereka itu para ibu yang di sebut teman oleh mama Johnny, atau mereka yang di rasa Haechan akan menjadi model pemasangan untuk nya, "kau yakin" Johnny mengelus kepala Haechan yang tidak bergeming dari posisi tidur nya, "em, lagipula tadi mama bilang kalau hanya sebentar kan, aku rasa akan baik-baik saja" Johnny mengangguk bangga dengan senyum tampan pemuda itu, "ya sudah, tidur gih!! Sudah malam lho ini" Haechan membuka mata nya lalu merangkak naik dan memposisikan kepala nya pada bantal.

"Tidur disini saja Hyung, peluk aku" bocah itu merentangkan kedua tangannya, meminta pelukan dari Johnny yang langsung di turuti "oke, Hyung peluk sampai pagi sayang" kecup nya di pelipis pemuda termuda di grup nya itu.

Pemandangan yang di lihat mama dan papa Suh dari pintu yang sempat mereka buka untuk memastikan kenyamanan Haechan, karena anak itu tidak terbiasa di cuaca panas begini, tapi melihat Johnny yang begitu menyayangi anak manis itu membuat mereka menyunggingkan senyum dari kedua orang tua Johnny, "selamat malam anak-anak mama" setelah nya pintu di tutup pelan oleh papa Suh, Johnny melirik sekilas dengan senyum tipis nya.



















Siapa yang minta momen sama keluarga Suh.?

Dah tuhh, lunas yaaa

Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang