55).

4.1K 313 7
                                    


"Hyung, sekarang aja ya" Haechan masih membujuk Taeyong agar di ijinkan pulang, jujur rasanya Haechan tidak betah tinggal lama di rumah sakit, ya siapa juga yang betah berada disana. "Jangan aegi~, katanya mau quality time sama Hyung, jadi harus sembuh dulu" Haechan menghela nafas lelah, sulit sekali membuat Hyung nya itu mengijinkan nya pulang, "tapi aku bosan,,,"rengek bocah itu, Taeyong dan Johnny saling tatap, "mau keluar sebentar tidak, Hyung yang temani" tawar Johnny, ini sudah malam tapi kalau Haechan memaksa untuk pulang, mereka juga akan kerepotan.

Johnny mendorong kursi roda Haechan, meskipun demam nya sudah turun, tapi anak itu masih di sarankan untuk perawatan selama dua atau tiga hari kedepan, itulah kenapa Taeyong tidak mau Haechan pulang meskipun anak itu ngotot Taeyong yang biasa nya tidak tegaan, harus menjadi keras kepala untuk menghadapi bocah keras kepala juga. "Mau ketaman rumah sakit" Haechan hanya mengangguk dengan bibir mengerucut, "sudah jangan merajuk, kan demi kebaikan mu juga" Haechan tidak menjawab, dia masih enggan menanggapi ucapan Hyung nya, "lusa kalau kau sudah boleh keluar, kalau kau benar-benar sudah sembuh, Hyung janji akan belikan ice cream untuk mu" bibir nya semakin maju, "tidak mau,," saut nya ketus, Johnny terkekeh geli, "ya sudah, Hyung ajak Mark saja"

"Tidak boleh" saut Haechan galak, "kenapa?? Bukan nya kau tidak mau" mata Haechan berkaca-kaca dengan bibir mencebik, "aku mau,,, pulang,,," Johnny membuang kasar nafas nya, nyatanya meski ia membawa Haechan keluar ruangan agar tidak bosan, tetap saja anak itu kekeh mau pulang. "Haechan-ie" kedua lelaki itu menoleh, lalu Johnny menangkap adanya Renjun dan Jaemin yang berlari, di belakang mereka nampak Jeno, Ji-Sung, Chenle dan Mark berjalan bersisian, "kau sudah sembuh?? Kenapa keluar?? Angin malam tidak bagus Haechan?? Terus kenapa bisa sakit?? Kau makan sembarangan ya?? Kau itu memang bandel ya??" Rentetan omelan dari Jaemin membuat Johnny memandang nya cengo, Haechan hanya menunduk dengan bibir mengerucut lagi, sudah mood nya buruk, kena omel ya makin buruk.

"Sudah, sudah ayo kita masuk saja, kalian datang rame banget, mau konfoi apa bagaimana??" Tanya Johnny heran, member ilichil di larang kemari menurut, tapi anak bebal macam dreamis yang akhlak nya sama aja kayak Haechan, mana mau menuruti ucapan hyungdeul. "Kami khawatir, dan itu sudah jelas!!" Jawab Jaemin sinis, Johnny menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, astaga galak sekali pemuda Na ini. "Eeeee,,"

"Sstt, Hyung tidak perlu banyak tanya, kami marah pada kalian karena menyuruh Mark Hyung untuk tetap diam" Haechan mengulum bibir nya agar tidak tertawa, kelakuan Jaemin memang absurd, kadang diam dan seolah tidak peduli, kadang menjadi bar bar dan tidak terkendali, contoh nya ya sekarang ini. Johnny langsung diam, mereka berjalan bersama dengan Jeno yang mendorong kursi roda Haechan, memasuki ruang rawat teman nya mereka melihat Taeyong sedang merapikan tempat tidur mangnae ilichil itu, "lho, kalian??" Taeyong kaget, pasalnya dia sudah mewanti siapa saja agar tidak datang, karena merasa tidak perlu, tapi sekarang di hadapan nya, semua member dream berdiri menatap nya dengan permusuhan, tidak semua sih, karena Jeno, Ji-Sung dan Mark lebih kalem.

"Kenapa,?? Mau ngusir" tanya Jaemin galak, astaga kenapa sih sama anak ini, batin Johnny. Sedangkan Taeyong membulatkan matanya akibat pernyataan tak bersahabat dari Jaemin, "kenapa bicara seperti itu, aku bermaksud supaya kalian tidak lelah sehabis berlatih"

"Kami sudah terbiasa dengan jadwal padat, apa menjenguk teman kami saja harus di larang" Taeyong memilih diam, kalau sudah berhadapan dengan dreamis, dia bisa naik darah, mending biarkan saja.

"Ya sudah, mau makan malam, biar Hyung pesankan"

"Tidak usah, aku sudah pesan" jawab Chenle acuh, lalu melenggang duduk di sofa, menghela nafas kasar, Taeyong memilih membantu Haechan untuk berbaring, "Hyung, jangan marah pada mereka ya" Taeyong tersenyum dengan mengelus kepala Haechan, "tidak sayang, Hyung tidak marah" Haechan memegang tangan Taeyong yang berada di pipi nya, "maaf karena selalu merepotkan Hyung" bisik nya lirih, setetes air mata keluar dari obsidian indah itu, Taeyong menggeleng seraya mengusap lelahan bening yang membasahi pipi gembil mangnae nya, "hei, tidak ada yang di repotkan!! Kenapa seperti itu heum, Hyung senang bisa mengurus mu. Kau tau!! Selama kau syuting kemarin, Hyung seperti kehilangan separuh jiwa karena tidak bisa menjagamu untuk beberapa waktu, itu sebab nya saat Hyung memutuskan sesuatu kemarin, kau orang pertama yang ingin Hyung beri tau, setelah itu aku akan bicara kan pada Hyung mu yang lain, cepat sembuh ya, setelah kau sembuh nanti kita pergi berdua saja, eum" ucap nya menenangkan, Haechan tersenyum lalu mengangguk, "seperti date begitu"

Taeyong tertawa pelan, "kau boleh menyebut nya apapun aegi~" semua itu tidak pernah luput dari perhatian member yang ada, betapa Haechan sangat di manja kan ketika anak itu menjadi mangnae, dan seberapa besar kasih sayang yang ia dapat dari hyungdeul nya, member dream bahkan terharu akan perlakuan halus Taeyong pada mangnae ilichil itu, "sayang nya Hyung tidak terbatas Haechan, padamu, adik kecil Hyung, adik yang selalu ingin Hyung jaga dan adik yang Hyung hormati sebagai anak sulung di keluarga nya, kau memerankan sosok adik yang sempurna untuk Hyung" Taeyong menjeda kata-kata nya, "terima kasih aegi~, kau selalu menjadi yang terbaik untuk Hyung, mangnae tersayang Hyung" Haechan tersenyum dengan tangis haru nya, bersyukur nya dia mendapatkan hyungdeul yang begitu mencintai nya.

"Aku juga terima kasih Hyung" Taeyong mendekap tubuh Haechan yang setengah berbaring di ranjang rumah sakit, "sama-sama Haechan-ie, setelah ini!! Hyung minta jangan sakit lagi ya" Haechan mengangguk, "aku akan berusaha Hyung"

Semua yang ada di ruangan rawat Haechan tersenyum bahagia, "wahh, bayi hyungdeul!! Kita harus menjaga nya juga nih" celetuk Jaemin yang membuat tawa di ruangan itu pecah, Haechan menatap garang ke arah pemuda Na itu yang mana malah gemas jatuhnya bagi mereka, "tidak ya, aku tetap Hyung di dream!! Apa-apaan" protes haechan, "tidak apa kok Hyung, malah aku suka kalau Haechan Hyung yang jadi mangnae nya" Haechan melotot pada Ji-Sung, "apa?? Mau ku cincang kau" ancam nya, Ji-Sung berlindung di belakang Mark, "semoga lekas sembuh anak nakal" goda Jeno, Haechan mendengus dan itu membuat mereka tertawa geli.

"Aegi~, cepef sembuh eoh" Haechan menepis tangan Mark main-main, "jangan ikut-ikutan ya Mark Hyung" sengak nya galak. "Aduh, ini belum ketambahan Yuta, pasti bakal semakin seru" timpal Johnny dengan tawa nya yang masih mengudara, Haechan melirik sinis pada Hyung Chicago nya itu, "awas saja kalau aku sudah sembuh" gumam Haechan yang hanya bisa di dengar Taeyong, Taeyong mengelus kepala Haechan sayang dan mengecup kening nya lama, "segera sembuh sayang"


















......

No quote

Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang