23).

6.1K 504 21
                                    


Haechan mematut bayangan dirinya di cermin, dia memang pulang ke rumah nya sendiri, dengan keadaan kacau, rambut acak-acakan wajah lelah, belum lagi Taeyong yang terus memancing emosi nya hingga dia tersulut dalam keadaan tidak stabil. "Apa aku salah, ingin berteman saja harus serumit ini" senyum nya, terbit dengan kepala mendongak, menahan air mata yang akan kembali luruh.

Keluar dari kamar mandi, Haechan melangkahkan kakinya menuju counter dapur, mengambil botol wine dan juga gelas nya, duduk bersandar pada kursi dan menuangkan wine dengan pelan, lalu menenggak nya berulang, dahi nya sedikit menyerengit kala rasa yang dia kecap di lidahnya.

Berbeda dengan Haechan, yang menumpahkan segala perasaan nya pada sebotol minuman, di dorm dream Jaemin nampak gelisah. "Jen, aku khawatir, sungguh" Jeno sempat berpikir, hanya dia memang yang tau kata sandi rumah Haechan, karena sejauh ini cuma dia yang pernah masuk kesana. "Ya sudah, kita datangi dia" dengan beranjak nya Jeno, semua ikut berdiri dan mengikuti langkah Jeno yang mulai keluar dari dorm.

Membawa mobil dengan empat member lain, Jeno melajukan mobilnya ke rumah Haechan.

Taeyong merasa tidak enak, ntah hanya perasaan sesaat atau memang ada yang ia pikirkan. "Kenapa dengan ku" gumam nya, dia menyentuh dada kiri nya yang berdetak kencang, Taeyong tidak pernah merasakan ini, tapi ntah kenapa pikiran nya tiba tiba buruk, "kumohon, jangan terjadi apapun" lanjut nya lagi, Taeyong memejamkan matanya, berharap pikiran buruknya menghilang.

___

Jeno segera menekan beberapa angka, pintu terbuka membuat Jaemin yang sedari tadi menunggu langsung melenggang masuk, dia mengedar, Renjun mulai menghidupkan lampu, Chenle dan Ji-Sung menuju kamar yang mereka yakini milik Haechan, Jeno mengikuti Jaemin dan Renjun yang berjalan ke arah dapur. "Haechan" panggil Jaemin pelan, Haechan sudah sangat berantakan, rambut nya yang tadi acak acakan semakin tak beraturan, gelas masih ia genggam meskipun wajah nya terbenam di antara lengan pemuda itu. "Haechan" Renjun menggoncang tubuh sahabat nya, bau menyengat dari Haechan membuat Renjun dan Jaemin menutup hidung mereka, Jeno mengangkat botol yang masih ada sisa, tinggal sedikit. "Cari mati" desis Jeno, lantas ia membawa botol itu ke meja dan menaruhnya kasar disana.

"Hyung" Chenle dan Ji-Sung membawa ponsel Haechan yang tertera id Mark, "angkat saja" Chenle mengangguk, suara Mark terdengar cemas. "Hallo, Hyung"

"Oh, Chenle-ya, Haechan dimana" Chenle menatap Renjun, Renjun menghela nafas lalu mengambil alih ponsel Haechan. "Di rumah nya, kalau Hyung mau tau susul saja" setelah itu Renjun mematikan telfon sepihak, dia membawa baskom berisi air dan lap kecil, Haechan sudah di bawa Jeno dengan bantuan Jaemin, mereka merebahkan Haechan yang sangat berat akibat wine tadi ke kasur besar nya, lalu Jaemin membuka kaos Haechan di bantu Jeno yang menopang tubuh nya.

(Udah kek ngurus....???) Ekhem

"Biar aku yang lap" Renjun duduk di sisi Haechan, mulai mengelap bagian tubuh anak itu, bau wine nya masih menyengat tapi tidak separah tadi, Renjun dengan telaten merawat adik keras kepala nya itu. "Kau itu nakal sekali, belum juga sembuh udah bikin khawatir lagi, kau tidak tau kita semua takut apa" bibir nya bergetar, dumelan nya terus keluar, tapi tangan pemuda Jilin itu juga tidak berhenti menyeka setiap jengkal tubuh Haechan. "Dasar bodoh, kalau stress itu bilang, jangan lari dan malah minum kayak gini" Omelan nya tidak berhenti meskipun air mata Renjun sudah keluar, dia paling tidak bisa melihat member nya terkulai tidak berdaya begini, apalagi setelah mendengar penjelasan dari Doyoung kalau Haechan sempat mendebat Taeyong, sulit untuk di percaya, tapi Renjun kemudian memikirkan kemungkinan, jika Haechan sedang lelah.

"Na, kita keluar dulu aja ya" Jaemin menggeleng, dia terus menggenggam tangan Haechan, terasa dingin, di bangunkan tidak menyaut. "Bawa anak anak keluar Jen," Jaemin malah menyuruh Jeno mengajak Chenle dan Ji-Sung keluar. "Hyung"

"Ayo" Jeno langsung menuntun Chenle, Ji-Sung mengekor, jujur baru pertama Ji-Sung melihat Haechan sekacau ini. "Haechan Hyung, tidak apa kan Hyung" tanya Ji-Sung parau, wajahnya menyendu, tatapan nya kosong, ntahlah Ji-Sung tidak mengerti kenapa Hyung nya sampai seperti sekarang ini, masalah berat apa yang membuat Haechan hingga melarikan diri kepada minuman, memang hal lumrah tapi tidak pernah separah ini, kalau pun memang minum biasa nya Haechan akan meminum dua atau tiga gelas saja, ntah berapa banyak yang di habiskan nya kali ini. "Dia tidak apa, kalian istirahat saja!! Ini sudah malam juga, disana ada kamar kalian tidur disana saja" Jeno menunjuk pintu di sebelah tangga, kedua maknae dream itu berjalan gontai kesana, mereka memang harus tidur tapi bagaimana bisa kalau salah satu dari mereka sedang dalam keadaan tidak baik.

"Haechan-ah, sebenarnya apa yang menggangu mu" Jeno menerawang jauh saat dirinya pergi berdua saja dengan Haechan, mengingat jika anak itu memang tidak menceritakan hal lain, hanya memberi tau Jeno beberapa saja. "Jeno"

Bel rumah berbunyi, Jeno lantas membuka dan ternyata Mark. "Jeno" Jeno mempersilahkan Mark masuk. "Bagaimana bisa terjadi"

"Aku juga kurang tau, Doyoung Hyung cuma telfon suruh temani Haechan, tapi pas sampai sini anaknya udah tumbang" Mark terdiam, separah apa pertengkaran Taeyong dan Haechan, jika hanya sepele tidak mungkin sampai Haechan seperti ini.

Renjun dan Jaemin membasuh kembali tubuh Haechan, tadi anaknya muntah sampai lemas, terlalu banyak minum Haechan tidak tau kalau kedua member nya mengurusi dirinya, dia sudah pasrah di apakan saja. "Na, minta bantuan Jeno, aku ngk kuat" Jaemin mengangguk, dia keluar untuk memanggil Jeno.

"Jeno, bantuin sebentar" Jeno beranjak, di ikuti Mark yang tidak di sadari Jaemin kedatangan Hyung nya. Hari ini mereka habiskan untuk merawat Haechan yang kacau, bahkan mereka tidur di sofa dan di samping Haechan.

Benar-benar sosok keluarga dari sahabat, Haechan bersyukur memiliki mereka di dalam hidup nya.














Dahh mentok, banyak kan bacot ketimbang cakap nya, lagi puyeng .....

Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang