2. Pertemuan

797 71 8
                                    

Setelah segala jenis bujuk rayu dan jutaan iming-imingan, akhirnya rosé menerima kenyataan bahwa ia akan tetap menikah, dengan berat hati sebenarnya tetapi karena kesepakatan dari sang daddy yang memperbolehkan ia les musik dan ikut audisi YG.

Pada akhirnya ia luluh juga, tidak apa-apa ia menikah muda, nanti ia akan membujuk calon suami nya untuk menjaga batasan terlebih dahulu dengan alasan ia masih kuliah dan masih sangat muda.

Ia sangat yakin calon suami nya akan memaklumi itu dan tidak akan menuntut hak padanya.

Malam ini rosé sudah bersiap-siap dengan bantuan sang mommy, kini keduanya berjalan turun dari lantai dua hingga sampai lantai dasar, didepan sana sudah ada park Ji-yong sang daddy yang menunggu.

"Wahh cantik beut putri daddy, Cuee mentang-mentang mau jumpa calon suami oeh.."

"Daddy ishh.."rengek rose kesal sambil menghentakkan kakinya.

Sedangkan dara langsung menepuk lengan suaminya agar jangan menggoda putri mereka.

"Ok kajja kita berangkat sekarang, mereka juga pasti sudah datang dan menunggu."ucap Ji-yong terkekeh.

Selama di perjalanan rosé sangat kalem, bahkan beberapa kali sang daddy bertanya padanya tapi gadis itu malah diam tak menghiraukan, terlihat tidak sopan memang.

Seperti tidak menghargai orang tua, tapi mau bagaimana lagi, pikiran dan hatinya sedang tidak menentu sekarang, ia benar-benar belum siap menikah terlebih lagi tidak tau siapa calon suami nya.

Ji-yong dan dara juga memaklumi itu, mereka sangat sadar keadaan seperti ini memang sedikit menekan sang putri, tapi mereka yakin bahwa ini juga akan menjadi yang terbaik untuk putri mereka.

Setelah beberapa saat dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai juga di tempat tujuan, di salah satu restoran yang cukup terkenal di kota itu, kedua keluarga sepakat janji temu disana.

Rosé dengan gandengan sang mommy berjalan masuk ke dalam restoran, sedangkan sang daddy yang berada di samping nya tampak sangat bahagia sekali.

Terlihat sedari turun dari mobil tadi, bibir pria tersebut tidak henti-hentinya mengembangkan, dan rosé yang melihat itu entah mengapa membuat nya jadi kesal.

Daddy nya pasti senang akan menikahkannya segera dengan anak sahabatnya, rosé tidak henti-hentinya mengumpat kecil sedari tadi, semoga saja kedua ortu nya tidak mendengar.

Hanya butuh lima menit berjalan dari parkiran, kini mereka sudah sampai di sebuah meja, disana sudah ada beberapa orang yang telah duduk.

Daddy park dan mommy park langsung join dengan bahagia, menyapa temannya. Sudah seperti teman lama yang baru bertemu setelah beberapa abad berpisah.

Rosé hanya menghela nafas panjang, ia tidak bisa berkata-kata melihat kehebohan pasangan sahabat di depannya itu padahal mereka sudah lanjut usia.

Dengan perlahan rosé menelisik satu persatu keluarga dari sahabat orang tuanya tersebut, ia sedikit terkesiap karena keluarga teman daddy dan mommy nya ini adalah keluarga besar.

Maksudnya bukan besar karena kakek cicit bibi dan kerabatnya terkumpul semua, bukan. melainkan besar karena ya anggota keluarga tersebut sangat banyak, mungkin ada sekitar lima orang dan tujuh dengan ibu bapak mereka.

Rosé menahan nafasnya sejenak, duhh penasaran yang mana gerangan calon suami nya.

Tapi sepertinya tidak ada, tidak mungkin salah satu dari lima orang yang ada di sana itu adalah calon nya, karena mereka masih terlihat sangat bocil.

"Hey sayang kau sangat cantik sekali.."pandangan rosé teralihkan.

Ia sedikit tersenyum canggung saat teman ibunya tersebut menyapanya sambil memuji, kalau tidak salah mommy nya memanggil wanita tersebut Yoona tadi.

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang