6. Apartemen

528 57 7
                                    

Setelah pulang dari rumah Yoona, ibu mertuanya, rosé langsung merebahkan diri di atas ranjang untuk melanjutkan tidur nya kembali, btw ia dan Lisa sudah di apartemen mereka subuh tadi.

Ingat subuh. disaat semua orang pada enak-enaknya tidur, mereka malah pindahan di pagi buta tersebut, mana udara tengah dinginnya lagi.

Tidak bisa di bantahkan karena ini adalah kemauan Lisa sang suami, yang ngotot dan merengek sudah melebihi anak kecil, mau tidak mau pada akhirnya mereka berangkat juga di pagi buta tersebut.

Rosé sangat lelah, sepanjang perjalanan ia tak henti-hentinya mengocehi lisa tadi, karena alasan manusia aneh tersebut yang sangat di luar nalar.

"Jeh ayolah, aku sudah seminggu tidak menghidupkan PC ku di apartemen."

Kira-kira seperti itulah yang di katakan Lisa subuh tadi, benar-benar konyol dan tidak masuk akal, mengganggu tidur, pindahan di pagi buta, menahan dingin hanya karena sebuah komputer.

Dan disinilah mereka sekarang, di apartemen mereka. Rosé yang langsung terlelap karena masih mengantuk, dan Lisa jangan di tanya.

Pastinya sedang bercengkrama happy dengan PC nya, bermain game entah apa, rosé tak mau ambil pusing, ia kelelahan mengoceh sedari tadi dan sekarang ia butuh tidur.

"Jeh, ojeh, Sulastri nur rojeh anak pak Ji-yong dan ibu dara, astaga.."rosé malah menarik selimutnya untuk lebih menutupi tubuhnya.

Menghiraukan Lisa yang menyeru nya berulang kali sedari tadi.

"Jehh.."

"Jangan ganggu gue, gue ngantuk."pekik rosé menepis tangan Lisa yang sedari tadi menggoyangkan seluruh tubuh nya.

"Ojehh bangun dong, udah siang ini gue lapar.."Lisa masih saja berusaha membangunkan sang istri yang asik molor.

Lisa menghela nafas, jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang, istrinya bahkan belum bangun, sarapan pagi juga terlewatkan dan ia kelaparan sekarang.

"Lisa turun dari tubuh gue, Lo berat astaga."pekik rosé kesal, matanya masih terpejam ia benar-benar ngantuk sekali.

Dan Lisa si biang kerok tersebut, sedari tadi mengganggu nya.

"Ga sebelum Lo bangun dan masakin makanan untuk kita."Lisa masih ngotot.

"Gue masih ngantuk suami, Lo masak sendiri kenapa."rosé menghela nafas.

Sangat kesal melihat orang yang tengah duduk di atas perut nya tersebut, mana terus merengek menyebalkan lagi.

"Gue ga bisa masak ojeh, lagian Lo kan istri harusnya layani suami dong."

"Turun dari tubuh gue, kalau Lo lapar pesan makanan sana, ga usah ganggu gue.."pekik rosé habis sudah kesabarannya.

"Ga, ga mau. Lo yang harus masak, kita itu harus hemat."rosé berdecak kesal.

Lisa, suami menyebalkannya tersebut memang susah dikatain, mana pelit beut lagi.

Rosé terdiam, sudah malas ia berkata-kata, bertekak dengan Lisa pasti tidak akan ada ujungnya, lebih baik ia tidur kembali.

Persetan dengan makhluk aneh tersebut yang enggan turun dari atas tubuhnya, sampai kapan ia akan sanggup merengek terus.

Lisa yang melihat rosé menaikkan selimutnya kembali menjadi tambah kesal, sia-sia dong sedari tadi rengekan nya, mana perutnya udah lapar beut lagi.

Satu ide yang terlintas di pikiran nya saat ini, ia yakin sang istri pasti akan bangun segera dari atas ranjang, memikirkannya membuat Lisa tersenyum sendiri.

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang