Hari ini pasutri muda ini masuk kuliah jam pagi, dan sekarang baru aja tiba di kampus, seperti biasa Lisa akan menurunkan rosé di fakultas sebelah. keduanya masih berangkat naik motor karena mobil miliknya pak su masih di servis, alhasil rosé turunnya di fakultas sebelah demi menjaga image.
Beda mungkin kalau naik mobil yang tertutup, naik motor terlalu terbuka dan siapa aja bisa lihat terutama si crush, kan bahaya ta.
Jadi ga papa lah jalan sebentar dari fakultas sebelah demi harga diri.Tiba di fakultas, rosé langsung jalan bersama Irene ke kelas yang kebetulan berjumpa di loby tadi, sambil jalan gosip dikit ga ngaruh.
Saat masuk ke kelas, seperti biasa dosen nya belum masuk dan satu lagi pemandangan yang paling memuakkan di lihat, apalagi kalau bukan Lisa yang sedang ditempeli oleh si kucing.
Rosé berjalan ke kursi nya di belakang dengan tampang julid nya, saat melewati kursi Lisa ia berhenti sebentar, ia lihat tu si kucing oyen masih nempel-nempel manjanya sama pak su yang melempem aja pas di tempelin.
"Eh polusi, pacaran itu jangan di sini dong, merusak lingkungan anjir."pekik rosé dengan keras ga lupa ia tarik tu rambut lisa kemudian lari cepat ke kursi nya di belakang.
Semua orang lihat itu pada bengong dikit, tapi ga terkejut lagi karena itu udah biasa, Lisa dan rosé, keduanya memang selalu begitu, sering berantem, berdebat tidak berkesudahan atau bahkan rosé sendiri terkadang menghajar Lisa tanpa sebab.
Datang tiba-tiba dan memukul nya, marah-marah ga jelas ga tau masalah nya apa, seperti saat ini, Lisa juga ga tau kenapa begitu dia kan ga ada salah.
Kalau cemburu dengan jennie, harusnya gadis itu dong yang di geplak, kan dia yang nempel-nempelin Lisa.
Lisa meringis sambil mengusap kepala nya sakit, ini bukan yang pertama kejadian kayak begini, tapi posisi Lisa kan saat ini ga tau apa-apa kenapa rambut nya di tarik gitu woy.
Lisa lihat ke belakang, ada rosé disana yang menatapnya garang.
Ini gara jisoo sih ini, udah di bilang jangan mau pindah tempat saat di suruh jennie, tapi manusia chicken tersebut malah ga tahan saat disogok ayam geprek di kantin ama si jenjen.
Selama pembelajaran Lisa ga banyak omong, ia juga pura-pura tuli saat ada jennie dan yang lainnya di belakang yang suit-suit dia minta contekan, alhasil jisoo yang di sampingnya yang menjadi sasaran mereka.
Berbeda dengan rosé dan Irene yang berada di kursi paling belakang, kini keduanya sedari tadi meringis melihat soal-soal, otak keduanya benar-benar tidak membantu.
Satu-satunya harapan cuman wewen yang masih fokus mengerjakan soal walaupun hasilnya udah pasti salah juga, kalau Irene dan rosé adalah sebelas dua belas maka jennie yang ketiga belasnya, sedangkan wewen yang ke lima belasnya.
Setidaknya otak wewen lebih cair dikit dari ketiga otak orang tersebut yang memang ga bisa di andalkan sedikitpun.
Pokoknya udah paling ga suka kalau ada quiz deh.
*
*
*
"Memangnya mau kemana.?"tanya Lisa pada rosé.
Kini keduanya sekarang berada di belakang kampus, ga berdua sih sebenarnya ada Irene dan jisoo juga yang menemani teman masing-masing.
"Kita mau main ke mall sama teman-teman yang lain."ucap rosé merengek.
Dia sedari tadi minta uang sama pak su buat shoping, tapi ga dikasih yang ada malah di tanya ini itu.
"Ngapain coba mainnya harus ke mall?"rosé menghentakkan kakinya, pak su kebanyakan tanya deh.
"Ya suka-suka dong bawel banget sih, minta uangnya cepat ditinggal ini kita."rosé merengek sambil mengulurkan tangannya meminta.
Kelas mereka untuk jam kedua ini kosong, makannya rosé dan ciwi-ciwi teman sekelasnya yang lain sepakat untuk main ke mall, jadi mereka ga pergi berdua aja, tetapi rombongan.
"Pulangnya nanti jam berapa, ga malam kan?."tanya Lisa, rose menggeleng.
"Pokoknya sebelum jam tujuh nanti udah pulang."ucap rosé, ia mulai tampak kesal perihal pak su yang bertele-tele.
"Sama Irene ya pulangnya."ucap Lisa, rosé ngangguk lagi.
Rosé rasanya pengen nangis, kesal banget sama pak su.
"Ga usah terlalu lama di mall, kalau udah selesai jangan kelayapan lagi, langsung pulang ne."ucap Lisa sambil keluarin dompetnya dari saku dia.
Rosé udah mode senyumnya, akhirnya sedari tadi menunggu dan merengek, usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil.
"Ren ini tolong ya, kalau ojeh nakal nanti bilangin sama gue."ucap Lisa, Irene ngangguk.
"Siap aman papa, nanti kalau mama nakal adek aduin sama papa."ucap Irene, rosé geplak bahu temannya tersebut, dan pelakunya malah terkekeh.
"Lah masak segini doang, mana cukup untuk shoping."ucap rosé ga terima, masa uang yang di kasih ama pak su cuma seratus, mau ngemall loh ini.
"Ya jangan untuk shoping dong sayang ku, ini nanti untuk beli makanan ama jajanan aja, ga usah shoping-shoping ya."ucap Lisa, rosé menggeleng dengan rengekannya.
Ga terima dong.
"Ga mau, masak nanti yang lain shoping gue nya ga, uangnya tambah lagi dong, mau shoping ini loh, pelit banget sih."
"Sayang ku cinta ku, kita itu harus hemat ya, kita belum bayar listrik loh nanti siapa coba yang bayar kalau uangnya dipakai shoping."
"Pelit."rosé udah merengek sambil pukul-pukul kecil pak su, kesal banget dia.
"Gapapa, nanti beli makanan ama jajanan aja udah cukup itu."Lisa udah dekap mbak istri sekaligus tenangin, gadis itu udah nangis sekarang.
"Mau shoping uangnya ditambahin.."tangis rosé benar-benar udah pecah.
"Ren gue titip bini gue sama Lo ya, awas loh kalau pulang nya nanti ada yang kurang."Lisa wanti-wanti Irene.
"Pak su tenang aja, gue mah amanah atuh."ucap Irene sambil usap punggung rosé yang masih kejer orangnya.
"Udah jangan nangis lagi, katanya tadi mau ngemall masak nangis kan ilang nanti cantiknya ini."ucap Lisa, ia elus rambutnya mbak istri nenangin.
"Pelit, suami pelit, pelit, pelit banget."pekik rosé sambil pukul-pukul pak su.
Setelah itu ia beranjak pergi meninggalkan pak su tanpa kata-kata lagi, sedangkan Irene Langsung menyusulnya dari belakang.
Menghilangnya keduanya dari pandangan, pertanyaan pertama yang terlontar dari jisoo saat-saat sedari tadi menyaksikan pertikaian-pertikaian drama rumah tangga temannya itu adalah.
"Rosé bini Lo Li?, kapan Lo merid? Oeh paham gue kenapa tu si chipmunk rasa-rasanya mau bunuh Lo aja saat ditempelin ama sikucing, ngerti udah gue kenapa Lo langsung ciut aja gitu pas di pelototi ama si ojeh, ternyata ibu negara wahh.."
"Diam Lo Chu, berisik banget sih."Lisa tepis kawannya itu dan langsung pergi meninggalkan jisoo yang penuh tanda tanya.
"Kapan Lo merid? Ga gundang gue, Ga bilang-bilang sama gue woy.."
"Berisik.."
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemon Yellow || Chaelisa.
RomanceGa tau mau deskripsiin apa pokoknya baca aja, ini cerita hasil pengen-pengen aja soalnya, ya udah baca sekarang semoga ga kehibur hahaha:) Chaelisa story_