11. Pulang

377 44 1
                                    

Setelah drama-drama honeymoon mereka di Jeju, hari ini keduanya akan kembali ke Seoul, sudah cukup liburan pasutri muda tersebut di pulau itu, mungkin lain kali lagi nanti.

Kini pasutri tersebut sudah ada di bandar udara Jeju (CJU), tetapi yang berangkat pulang melalui udara hanya rosé, karena Lisa tetap pulang melalui darat katanya, padahal rosé sudah membujuk agar mereka pulang jalur udara saja, tapi pak su tetap saja kekeuh.

Alasannya banyak, untuk menghemat lah, kasian mobil di titipkan lah dan banyak lagi alasan lainnya, yang pada akhirnya rosé hanya bisa terdiam, perduli lah yang penting ia segera sampai di Seoul, tidak mual-mual di tengah laut dan tidak juga kelelahan selama perjalanan.

Teruntuk Lisa biarlah, biar saja suami keras kepalanya itu dengan kemauan nya sendiri, rosé akan menjadi istri yang Sholehah yang hanya akan mendo'akan semoga pak su selamat sampai tujuan.

"Setelah pak Jang jemput nanti, pulang dulu ke rumah Oemma ne, ga usah di apartemen sendirian dulu."ucap Lisa sambil mengusap-usap punggung rosé pelan.

Gadis itu sedang ngambek sekarang, karena pak su ga kasih duit untuk beli jajanan makanan khas Jeju untuk di bawa ke Seoul.

Sedangkan Lisa sendiri nyuruh ke tempat Oemma nya dulu, karena sepertinya siang ini ia tidak bisa berangkat juga karena jadwal kapal yang berubah mendadak di sebabkan cuaca.

Ia tidak mau rosé sendirian di apartemen mereka, gini-gini juga ia sayang istri.

"Ga ah, gue ke apartemen aja langsung gapapa sendirian."Lisa hanya menghela nafas mendengar nada ketus mbak istri.

"Ga takut memang."rosé noleh ke arah pak su yang terkekeh kecil di samping nya.

"Ngapain takut, Lo aja sendirian dari dulu ga kenapa-kenapa tuh."Lisa terkekeh lagi tapi kali ini makin keras, rosé makin kesal deh liatnya.

"Pokoknya Lo pulang ke rumah Oemma dulu ga baik di apartemen sendirian ga da suami. nanti gue hubungi pak Jang langsung bawa Lo ke rumah aja, dan besok gue jemput Lo sekalian sama anak-anak kita juga."rosé hanya memutarkan bola matanya malas.

"Terserah.."ketusnya kemudian, setelah itu lirik jam di lengan pak su.

Jadwal penerbangannya masih lama, kira-kira masih ada setengah jam lagi, gara-gara pak su sih ini, datangnya kecepatan.

"Kenapa cemberut gitu sih, hilang lho itu cantiknya."rosé meringis kesal tak lupa ia geplak bahu pak su dengan kencang.

Biar saja suaminya tersebut meringis kesakitan, gara-gara dia lho itu istri cantiknya ini cemberut.

Setelah menunggu beberapa saat kemudian, akhirnya announcement pemberangkatan untuk Jeju-Soeul pun sudah terdengar, sebelum berpisah, Lisa tidak henti-hentinya memberi nasehat kepada mbak istri.

Rosé hanya mengangguk sesekali mengiyakan saja, mumet dia mendengar petuah-petuah sang suami, ingin saja ia bawa itu pak su ke atas mimbar untuk ceramah kan lumayan dapat pahala.

"Sabuknya nanti ga usah di lepas, terus kalau ada cowok-cowok yang ga seberapa itu ga usah di lirik, anda sudah punya suami yang jauh lebih tampan okeh."ucap Lisa posesif sambil peluk erat mbak istri tak lupa ia kecupi juga pucuk sang istri berulang kali.

Rosé sendiri hanya bisa menghela nafas, sedikit heran juga dengan tingkah pak su, udah seperti berpisah selamanya aja padahal besok juga udah ketemu lagi.

"Udah ihh malu di lihat orang-orang, lagian gue juga harus pergi ini, kasian mbak-mbak pramugari nya tu dari tadi udah koar-koar."rosé melepaskan pelukannya pak su.

Mengecup sekilas kening berponi suaminya tersebut, lalu mulai pergi meninggalkan pak su yang masih berdiri di sana, tak lupa ia beri lambaian tangannya.

°

°

°

Satu jam setengah penerbangan sampai juga di Seoul, rosé segera mengambil barang-barang miliknya dan berjalan keluar, didepan sana sudah ada pak Jang yang menunggu, supir keluarga Manoban tersebut benar-benar setia sekali.

"Sini neng biar pak Jang aja yang bawa."ucap supir keluarga Manoban tersebut ramah.

Rosé sendiri hanya mengangguk lalu memberikan koper besarnya kepada pria paruh baya tersebut, sedangkan barang-barang yang lain biar ia saja yang bawa, kasihan juga pak Jang.

"Yang ini biar ojeh aja pak, bapak bawa koper yang ini aja ne."lirih rosé.

Pak Jang mengangguk mengiyakan, dan langsung membawa koper besar milik nona muda nya tersebut ke mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka.

Sedangkan Lisa di belahan pulau sana hanya bisa menunggu besok untuk berangkat ke Seoul, cuaca yang tidak menentu mau tidak mau harus menunda keberangkatan, tapi tidak mengapa demi keselamatan.

Sekitar tiga puluh menitan, akhirnya rosé sampai juga di kediaman mertuanya, di depan rumah sana sudah ada kelima adik-adik Lisa dan kelima kucing-kucing Lisa yang tengah menyambutnya dengan berjingkrak-jingkrak.

Rosé yang masih di dalam mobil melihatnya hanya menghela nafas.

Setelah turun dari mobil, rosé langsung mendapatkan dekapan hangat dari ibu mertua, siapa lagi kalau bukan Yoona. Itu benar-benar mengingatkannya dengan mommy nya di Melbourne sana.

"Bagaimana sayang perjalanannya, pasti menyenangkan oeh."tanya Yoona lembut.

Rosé hanya mengangguk sambil memberikan senyuman manisnya pada Yoona.

"Oennie.. oennie.. oennie."teriakan bahagia dari kelima adik-adik Lisa, membuat rosé dan Yoona menoleh.

Tak lupa rosé juga memberikan pelukannya pada semuanya, adik-adik Lisa juga adalah adiknya sekarang.

"Hey sudah dulu, kasihan oennie pasti lelah. biarkan oennie istirahat dulu oeh, lebih baik kalian bantu pak Jang bawakan barang-barangnya masuk ke dalam."ucap Yoona sambil menggandeng rosé berjalan masuk ke dalam rumah.

Ia tau anak menantunya itu pasti kelelahan, honeymoon memang begitu.

"Appa dimana Oemma."tanya rosé karena sedari tadi tidak melihat bapak mertuanya.

"Appa masih di kantor sayang, mungkin pulangnya nanti agak malaman karena ada sedikit masalah di kantor."ucap Yoona, rosé mengangguk mengiyakan.

Setelah berbicara sebentar dengan ibu mertua, rosé bergegas beranjak ke kamar, ia ingin bebersih diri dan beristirahat.

Saat masuk ke dalam kamarnya pak su, terangnya warna kuning langsung menyambut rosé, huhh.. kamar itu benar-benar vibes nya Lisa banget.

Rosé jadi ingat bahwa kalau ia sudah sampai di Seoul, ia harus mengabari Lisa, tapi sepertinya nanti saja lah, ia ingin mandi terlebih dahulu.

Membersihkan diri yang paling utama, urusan pak su nanti juga bisa.

































































































































































Annyeong 🙃



See you soon

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang