30. Ga Enakan

363 49 6
                                    

"Gapapa memang aku tinggal nya di asrama."ucap rosé lagi, kini keduanya udah ada di dalam mobil setelah dari kantor YG tadi.

Bukan apa-apa, rosé masih merasa ga enakan aja sama suaminya tersebut, ini bukan lah sebuah pilihan yang mudah, bagaimana pun rumah tangga tetaplah rumah tangga.

Dan aturan YG tadi jelas sudah memberatkan bagi rosé yang sudah bersuami, mungkin menyembunyikan hubungan masih bisa di akal-akali, tapi soal pindah tempat ini agak sulit rasanya, mengingat mereka baru aja ingin memperbaiki hubungan.

"Gwencana, lagian kontrak nya udah di tandatangani, lalu apa lagi."ucap Lisa santai sambil fokus menyetir, rosé pejamkan kedua matanya.

Rosé tau, santai nya pak su itu juga udah cukup membuktikan kalau dia ga baik-baik aja, tapi ya udahlah lagian kontraknya juga udah di TTD.

Sedangkan Lisa sebenarnya jujur, kurang setuju dengan aturan kontrak tersebut, bagaimana pun dia adalah suami, semua kebutuhannya semuanya ada di istrinya ini, tapi ia juga ga mau menghalangi karier istrinya tersebut.

Selama bersama rosé, Lisa tau bagaimana istrinya tersebut berlatih musik, meluangkan banyak waktu untuk berlatih, dan keinginannya dari dulu masuk ke salah satu agensi di kota mereka.

Sepertinya Lisa memang harus bisa tidak bersama istrinya tersebut selama satu tahun ke depan, cukup menyesakkan memang di tinggal istri, apalagi baru-baru ini mereka ingin membangun rumah tangga yang lebih baik.

"Kita singgah dulu ya."ucap Lisa membuka suara, ia ga mau keheningan ada di antara dia dan bininya tersebut.

"Iya."

"Kamu ada rekomendasi ga untuk tempat kita singgah sekalian makan siang."

"Ga tau, terserah aja deh mau yang di mana."rosé pejamkan matanya, ia masih bingung dengan perasaannya sendiri.

"Sayang, udah jangan lagi di pikirin ok, aku benar-benar gapapa kok."ucap Lisa, ia tau banget apa yang di pikirin istrinya tersebut.

Sedangkan rosé langsung membuka matanya, dan menoleh ke arah suaminya tersebut.

"Nanti kalau kamu kangen sama aku kek mana."

"Ya kita masih bisa jumpa di kampus sayangku."

"Terus yang ngurus kamu di apartemen nanti siapa, yang gosokin baju kamu, yang masakin buat kamu.."

"Sayang hey, dengerin aku dulu dengerin ya, ya memang kamu itu berperan penting banget untuk aku, yang ngurus aku dengan baik selama ini, tapi sayang, kamu juga punya cita-cita, ini adalah kesempatan bagus untuk mu, aku ga mau kamu nyia-nyiain kesempatan ini, aku benar-benar gapapa sayang, lagian dari dulu juga aku udah sendirian di apartemen."

Rosé diam, ga tau mau ngomong apa lagi, Lisa juga diam, satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah terus mendukung istrinya tersebut.

Kini keduanya sudah tiba di salah satu restoran, rosé turun dari mobil dengan keadaan ga mood banget, walaupun pak su bilang gapapa dan justru malah mendukung.

Tapi rosé masih ga enakan, sekaligus khawatir kalau orang tuanya di Melbourne sampai tau, kalau dia benar-benar daftar idol, ikut trainee sampai ninggalin suami.

Mommy nya rosé itu adalah tipe perempuan yang sangat mengutamakan keluarga, menghormati sekali laki-laki yang berstatus suaminya, bahkan rela meninggalkan karier nya hanya untuk mengabdi kepada Daddy nya dulu, wanita itu juga kerap kali mengajarkan hal-hal demikian pada anak-anak mereka.

Rosé bisa membayangkan bagaimana kecewanya ibunya nanti kalau seandainya tau, bahwa ia meninggalkan suaminya demi cita-cita.

*

*

*
Sepulang makan siang tadi, keduanya mampir dulu ke rumah Yoona, berkunjung sekalian mau bilangin tentang rosé yang udah keterima di YG, semuanya masih aman, Yoona juga ga masalahin rosé yang mau menjadi seorang idol.

walaupun ibu mertua rosé tersebut sebenarnya tampak berat menerima kabar itu, tapi Yoona ga melarang, ia tau apa yang di pilih anak-anaknya adalah pasti yang terbaik, Lisa yang suaminya saja mendukung istrinya, lalu kenapa ia selaku mertua harus melarang.

Sekarang rosé dan Lisa sudah ada di apartemen, sedari tiba tadi rosé menjadi uring-uringan ga jelas, di tanya pak su kenapa, jawabnya capek hidup.

Hidup tinggal hidup capeknya di mana, hidup di tanggung suami lahir dan batin, kerja juga ga, lalu capeknya di mana coba.

"Kenapa sih sayangku, bilang dong yang bener kenapa hum."tanya Lisa lagi, ini udah pertanyaan yang kesekian kalinya.

"Aku pusing.."

"Ya pusingnya kenapa sayangku, bilang dong kan biar akunya tau."

"Aaaah capek."gitu aja jawabannya sedari tadi, pak su juga pusing sumpah.

Lisa pijitin pelan kaki istrinya tersebut yang ada di atas pahanya, tadi bininya itu bilang kakinya juga sakit.

"Kalau masih pusing, kita ke klinik kalau ga yuk."ajak Lisa, langsung dapat pelototan dong.

"Aku ga sakit loh."

"Terus itu kepalanya pusing apa namanya sayangku.."Lisa ga habis pikir dengan istri tersayangnya ini.

"Banyak tanya banget sih dari tadi."Kan. ada lapak jual istri ga sih.

Lisa tarik tangan istrinya tersebut biar bangun, kemudian ia bawa rosé ke dalam pelukannya, pak su sebenarnya paham kalau bininya ini pasti masih kepikiran tentang penerimaan nya sebagai anggota baru YG tadi.

"Jangan lagi di pikirin ne, kalau udah mau cerita nanti aku siap dengerin kok, tapi kalau belum mau jangan terlalu di pikirin lagi ya.."ucap Lisa pelan sambil ia usap kepala istrinya dengan sayang.

"Hiks.. mommy dan Daddy di Melbourne belum tau kalau aku daftar jadi idol YG, kalau Daddy tau pasti dia marah banget, hiks.. takut.."

"Sayangku dengar ya, kamu tenangin diri dulu. Kamu ga perlu takut, Aku suami kamu aja ngizinin, terus kenapa Daddy harus marah, Daddy ga akan marah. Kalau ga kita telpon Daddy sekarang biar aku yang berbicara kek mana."rosé menggeleng tidak mau, dia belum siap Daddy nya tau tentang ini, apalagi mommy nya, wanita itu bisa kecewa berat nanti.

"Aku belum siap Daddy tau hiks.."

"Ya udah jangan nangis lagi, kapan kamu siap saat itu kita bilanginnya sama Daddy, jangan nangis lagi ya."ucap lisa sambil ia usap air mata bininya tersebut.

Rosé mengangguk mengiyakan, sedikit hatinya menjadi lebih lega sekarang, pak su benar-benar memberi dia energi positif

"Nanti kalau Daddy marah, kamu tanggung jawab ya."Lisa mengangguk mengiyakan, apa sih ga untuk istrinya tersebut.

"Iya sayangku iya aku yang tanggung jawab nanti, kamu tenang aja jangan di pikirin lagi pokoknya."

Lisa kasih kecupan-kecupan di pipi mulus istrinya tersebut, ia senang sekali sekarang, istrinya ini sudah mau di cium-cium dan di raba-raba.

Walaupun istrinya ini terkadang banyak tingkah dan suka nyeleneh, tapi pak su sayang banget, lagian itu udah setimpal kok dengan jatah yang di dapat pak su.













































See you

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang