7. Berangkat

487 47 4
                                    

Selesai makan siang dan sebagainya, kini Lisa dan rosé sudah berada di pusat perbelanjaan, keduanya harus membeli beberapa barang karena besok sudah otw ke Jeju untuk honeymoon.

Secepat itu memang, karena keduanya tidak ingin menyia-nyiakan waktu, "semakin cepat mereka datang ke sana, semakin banyak tempat yang bisa mereka kunjungi" begitulah kata Lisa.

Dan disinilah mereka saat ini, di pusat perbelanjaan untuk membeli persediaan dalam perjalanan mereka nanti.

Jika di tanya keduanya sedang berbelanja apa? Yap, jawabannya adalah hanya berbelanja Snack, minuman kaleng dan beberapa makanan instan lainnya.

Jauh-jauh liburan berangkat dari souel ke Jeju, rencana ingin menikmati apa saja yang ada di sana termasuk kuliner khas nya, nyatanya tidak bisa.

Toh mereka membawa persediaan sendiri, dan ini adalah kemauan Lisa, katanya untuk menghemat karena biasanya makanan atau apapun yang berada di tempat wisata itu relatif mahal.

Pada akhirnya rosé hanya bisa mengikut saja, Lisa memang super duper irit dan perhitungan jadi maklum aja, setidaknya ia tidak di pungut biaya sepeserpun.

"Ada lagi yang ingin Lo beli."tanya Lisa, rosé hanya mengangkat bahunya malas.

Apalagi coba yang akan mereka beli, tumpukan Snack di troli mereka sudah lebih dari pada cukup, bahkan mungkin bisa untuk sampai sebulan kedepan.

Hampir dua jam keduanya terus berputar-putar di pusat perbelanjaan tersebut, jangan tanya bagaimana keadaan rosé sekarang.

Ia sedari menggerutu kesal mengikut di belakang Lisa, bukan karena tidak suka berbelanja, malahan suka banget.

Tapi masalahnya sekarang bukan di situ, namun ada pada lisa sang suami yang tidak mengijinkan nya untuk berbelanja pakaian, bahkan hanya untuk satu potong pakaian.

"Ada lagi ga, itu muka kenapa cemberut begitu sih, malu diliatin orang noh.."rosé menatap tajam pada Lisa sambil menghentakkan kakinya kesal.

"Lo diam aja deh, ga usah omongin gue. males beut ngomong sama orang pelit."ucap rosé sambil berlalu meninggalkan Lisa.

Sedangkan pak su hanya bisa menghela nafas tenang, ia sudah sangat maklum dengan mbak istri.

Rosé mengitari rak-rak makanan di ikuti oleh Lisa di belakangnya, sebenarnya keduanya sudah tidak tau mau beli makanan apa lagi, tapi tetap saja masih mau berputar dulu.

"Eh jongkok.."pekik rosé tiba-tiba, bahkan ia menarik Lisa juga ikut merunduk.

"Apaan sih Jeh."Lisa menghela nafasnya, ia kaget sedikit karena tersentak dengan tarikan cepat mbak istri.

"Ikuti aja gue."bisik rosé sambil merangkak di sela-sela rak.

Mau tidak mau Lisa yang berada di belakang ngikut aja kemauan mbak istri, ia tidak akan heran lagi pada gadis itu karena memang sudah dasarnya aneh.

"Itu, itu suelgi sunbaenim."bisik rosé antusias sambil menunjuk suelgi yang berada di dekat kasir.

Lisa memutar bola matanya malas, ya suelgi adalah sunbaenim mereka di kampus, anak musik dari fakultas seni dan crush tercinta istrinya tersebut.

"Uhh tamvan banget cihh kan jadi cuka."

"Heh ada suami anda Lo disini, ga baek muji lelaki lain di depan suami loh."

"Ya Lo kan di belakang gue."

"Ga ada bedanya ojehh.."

Suthh..

Rosé membekap mulut Lisa dengan tangannya, capek dia denger omongan pak su yang entah apa aja, mending lihat mas crush.

"Eh Lo berdua ngapain, mau nyari kodok."

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang