39. Takut

311 46 2
                                    

Pagi ini rosé udah tiba aja di agensi, pagi-pagi banget karena mau rapat yang kemaren di tunda. Selain rosé sendiri ada juga tiga calon idol lainnya yang mau debut juga ikut, selebihnya idol senior yang mendampingi.

Rosé masuk ke dalam ruangan rapat dengan Jane di sampingnya, calon manajer nya itu benar-benar setia selalu ada di sisinya.

Rosé duduk di tempat yang udah di sediakan, calon idol lainnya juga udah stay juga disana. Rosé sedikit menunduk ga enakan karena para idol senior yang ada di sana lirik-lirik dia sambil senyum-senyum, ga tau kenapa.

Para orang besar YG belum ada yang datang, para idol senior yang ada di sana terus saja berbisik-bisik, terkadang mereka tunjuk-tunjuk ke arah rosé, buat orangnya ga PD aja.

"Min itu para idol senior kenapa sih lirik-lirik ke sini dari tadi, buat ga nyaman aja tau."tanya rosé ke Mina yang berada di sampingnya, ia benar-benar ga nyaman dengan tingkah para seniornya.

"Jeh, itu para senior lirik-lirik ke Lo, kayaknya mereka suka deh ama Lo."ucap Mina, rosé memutar bola matanya malas, udah bini orang loh dia ini.

"Males banget deh min."ucap rosé sambil cemberut, Mina yang melihat itu tentunya syok dong.

"Loh kok males sih Jeh, hoki dong di sukai sama senior mana mereka udah populer lagi, kan lumayan dapet gendongan."rosé tepuk bahu temannya itu dengan kesel.

Ya kalau dia masih lajang, tapi sekarang statusnya bini orang woy.

Setelah beberapa menit merasa ga enakan, akhirnya rosé udah kembali seperti biasa, itu karena saat CEO YG, ibu Hwang Bo kyung dan bapak Teddy dari black label masuk ke dalam, jadinya mata-mata para idol senior tersebut teralihkan dari rosé.

Ibu Bo mulai membuka acara rapat, tapi masih belum yang formal. Wanita itu hanya berbicara tentang manggung mereka nanti, dan sekalian untuk memberi tahu mereka kalau rapat ini mereka akan di hadiri oleh tamu istimewa YG, yaitu salah satu pemegang saham terbesar di agensi tersebut.

Setelah sekitar sepuluh menit lebih ibu CEO Bo mengoceh, akhirnya tamu yang mereka tunggu pun datang. Seorang pria paruh baya yang masih terlihat sangat tampan padahal umurnya sudah memasuki setengah abad.

Mata rosé terbelalak melotot, saat pandangan matanya bertabrakan dengan mata pria tua yang baru aja masuk ke dalam ruangan.

Secepat mungkin ia tutup mulutnya, ga tau harus mau ngomong apalagi.

Tamu kehormatan YG, pemilik saham terbesar di YG. Pria paruh baya tersebut ternyata adalah Daddy nya, park jiyong. kesal karena ternyata bapaknya itu juga pemilik saham di YG selama ini.

Rosé menunduk takut saat Daddy nya itu berjalan masuk ke dalam, terus menatap dia dengan tajam.

Rosé ga tau kalau Daddy nya ini datang ke Korea, karena ga ada kabar apapun. Dan rosé juga sejauh ini belum berbicara tentang ia yang daftar idol di YG.

Fix udah kena marah sih ini.

*

*

*

Setelah rapat di YG tadi, kini rosé sudah ada di rumah Daddy nya, ada pak su juga. Sehabis rapat tadi jiyong langsung meminta izin pada Hwang Bo kyung untuk membawa putrinya itu pulang.

Jiyong juga mengatakan pada CEO YG tersebut kalau rosé adalah putrinya. Ibu Bo sebenarnya terkejut tadi, baru tau dia ada putri rekan bisnisnya yang daftar di perusahaannya tanpa mereka tahu.

Karena rosé adalah putrinya park jiyong, jadinya di izinkan deh pulang, dan kini ia sedang di sidang, pak su juga. Keduanya sedang di sidang oleh pak jiyong dan ibu dara.

Rosé sedari tadi memeluk mommy nya, dara. Sedari tadi air mata juga terus mengalir di pipinya. Bukan apa-apa hanya saja ia merasa bersalah saat melihat wajah kecewa mommy nya tersebut.

"Mom hik hik.. maafkan ojeh mom hiks.."tangis rosé sedari tadi, mommy nya tersebut hanya diam dan itu membuat rosé sakit hati.

Rosé begini-begini pun, dia sangat sayang banget dengan mommy nya itu. Melihat kekecewaan wanita itu, seperti melukai hatinya.

Dara, wanita itu adalah seorang wanita terhebat yang pernah rosé temukan selama kehidupan ini.

Wanita itu dulunya sebelum menikah, adalah seorang gadis yang sempurna. Karir yang cemerlang, kehidupan sosial yang menyenangkan, pokoknya semua keberuntungan berpusat padanya.

Namun saat setelah menikah, dara meninggalkan itu semua. Ia mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk sang suami, mengurus anak-anak mereka, bahkan membatasi kehidupan sosialnya.

Dara adalah tipe-tipe istri yang sangat menjunjung tinggi derajat suami, sangat menghargai sekali suaminya. Dan itu kerap kali ia ajarkan untuk anak-anaknya selalu.

Tapi sekarang malah anaknya sendiri yang tidak mengamalkan hal itu, dara kecewa tentu saja. Putrinya itu daftar sebagai idol di salah satu agensi, meniti karir sampai harus meninggalkan suaminya.

Dara ga suka hal seperti itu, bagaimana pun putri nya itu sudah bersuami. Ia tidak suka saat anaknya itu berlaku hal seperti itu, walaupun Lisa mungkin tidak mengapa tapi itu tetap saja salah.

"Mom, lihat lah. Daddy benar-benar ga habis pikir."ucap jiyong menggeleng, sedari tadi pak tua itu ga berhenti mengomel.

Lisa menunduk di tempat, sebenarnya dia udah jelasin kok tadi kronologi awal mula istrinya itu bisa daftar idol di YG. Tapi ya mertuanya itu tidak mau dengar dan malah dia nya di skakmat balik.

Rosé masih menangis sambil memeluk sang mommy yang sedari tadi hanya bisa bungkam. Ya dara memang sedari tadi terus bungkam.

Ia tidak mengeluarkan sepatah katapun, karena ia tau kalau hanya percuma, putrinya itu ga akan mengerti sama sekali, toh yang ini saja masih di kerjakan.

"Dad, pesankan saja tiket kita hari ini, mommy mau balik saja ke Melbourne lagi."ucap dara, rosé menggeleng.

Sebenarnya dara dan Jiyong datang ke Korea hari ini adalah karena ada pekerjaan sang suami, sekalian mereka juga ingin memberikan kejutan untuk anak dan menantu mereka, sehingga tidak mengabari mereka atas kedatangan ke negeri itu.

Tapi siapa sangka mereka malah di kejutkan terlebih dahulu.

Dara benar-benar tidak menyangka, rosé putrinya itu sudah meninggalkan Lisa, suaminya sendiri beberapa bulan kebelakang, dikarenakan harus ikut nge asrama.

"Momm.. ga boleh pulang dulu hik..."

Dara melepaskan pelukan rosé di tubuhnya, dan langsung beranjak bangun dari sana, meninggalkan sang putri yang masih menangis.

Jiyong yang duduk bersandar di sofa, hanya menghela nafas. Ia sangat tau kalau ini adalah cita-cita sang putri, tapi tetap juga salah, anaknya itu sudah menikah.

Walaupun dulu jiyong pernah bilang kalau tidak mengapa putrinya itu mendaftar jika atas izin suaminya, karena ia berpikir tidak akan mungkin anaknya tersebut mendaftar karena bagaimanapun ia adalah seorang istri.

Tapi siapa sangka putrinya ini benar-benar melakukannya.

Lisa mendekati rosé, membawa istrinya tersebut ke dalam pelukannya.

"Sayang udah jangan nangis lagi, nanti mommy juga akan berbicara kok, jangan nangis lagi ne."ucap Lisa sambil mengusap air mata rosé tak lupa ia beri kecupan-kecupan di puncak sang istri.

Sedangkan jiyong yang melihat itu hanya menghela nafas, putrinya ini memang ga pernah berubah sama sekali. Tapi ia sedikit agak senang melihat anak dan menantunya tersebut.

Sepertinya hubungan mereka ada kemajuan.















































































See you

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang