Kini rosé jalan ke arah kamar mommy nya, kedua matanya masih sembab pasca menangis tadi. Pak su ga tau kemana, pokoknya pergi bareng Daddy nya.
Rosé jalan masuk ke dalam, mommy nya tersebut sedang merapikan pakaian kembali ke koper. Ini kayaknya benar deh orang tuanya ini akan balik lagi ke Melbourne, padahal baru aja sampai tadi malam.
Rosé jalan mendekat dan langsung peluk sang mommy, air matanya ngalir lagi. Ia benar-benar sedih mommy nya ini mengabaikan nya.
"Mommy hiks.."rosé nangis lagi.
Dara yang melihat sang putri seperti itu pun sebenarnya tidak tega juga, tapi ya mau kek mana, anaknya ini ga bisa di bilangin, masih labil banget padahal udah merid.
"Udah jangan nangis lagi, harusnya kamu senang kan, usaha daftar dari dulu dan akhirnya keterima lalu apalagi hum."rosé menggelengkan kepalanya mendengar ucapan sang mommy.
"Mommy mianhae.."dara memutar bola matanya malas, anaknya ini memang benar-benar ga mengerti.
"Rosé lihat mommy.."rosé mendongak untuk menatap wajah sang mommy.
Matanya sembab, hidungnya memerah karena menangis sedari tadi.
"Kamu tau bagaimana cintanya mommy pada Daddy mu hum, itu tidak akan pernah ada duanya sayang. Mungkin mommy sudah beribu-ribu kali mengatakan ini, tapi biarlah agar kamu mengerti. Dulu mommy juga sama seperti mu bedanya mungkin mom merintis nya di perusahaan kakek mu, tapi percayalah, mom juga seambius seperti mu nak. Namun ketika mommy menikah dengan Daddy mu, semua itu hilang. Cita-cita memang boleh setinggi langit, tidak ada yang larang, karena itu sudah sebagai hak masing-masing individu, tapi percayalah cita-cita tertinggi bagi seorang perempuan adalah menjadi istri atau ibu yang baik untuk rumah tangganya.."
"Sejauh ini kamu benar-benar belum paham apa yang mommy maksud, tapi suatu hari nanti kau akan menyadarinya nak. Apa yang ingin kau capai hari ini, apa yang sedang kau lakukan saat ini, semuanya tidak lebih berharga dari pada keluarga kecil mu sayang. Mommy berkata seperti ini bukan berarti mom tidak ingin melihat mu menjadi bintang besar. Tapi percayalah nak, kamu akan lebih bersinar saat kamu menjadi istri dan ibu yang baik untuk anak dan suami mu.."
"Mommy... hiks.. hiks..."
"Sudah bangun lah jangan menangis lagi."dara mendongakkan wajah anaknya itu.
"Mom maafkan ojeh hikk.."
"Jangan minta maaf sama mommy, minta maaf lah dengan suamimu, kamu sudah meninggalkannya beberapa bulan ini. Mom bisa lihat Lisa lebih kurus dari kali terakhir kita bertemu, dia pasti tidak terurus dengan baik selama ini."ucap dara, rosé memeluk sang mommy dan mengangguk di dekapannya.
Rosé benar-benar merasa bersalah dengan mommy nya tersebut.
Dengan Lisa juga, ia bisa lihat sendiri kalau suaminya tersebut memang lebih kurus dari terakhir kali waktu perpisahan hari itu.
*
*
*
Hari ini dan beberapa hari kedepannya, rosé akan di rumah mommy nya, ia libur dulu untuk sementara waktu. Itu pun karena Daddy nya yang meminta pada ibu Bo sehingga di izinkan. Seharusnya tidak bisa karena mereka tetap harus mengikuti prosedur YG.
Dari bincang-bincang semalam, hubungan rosé dengan mommy nya juga udah kembali seperti semula. Kedua orang tuanya itu juga ga jadi pulang langsung ke Melbourne kok.
Dan membahas tentang rosé yang akan segera menjadi idol, dia akan tetap mengikuti. Pak su berhasil meyakinkan mommy dan Daddy.
Mertuanya itu akhirnya mengizinkan, tapi tentunya tidak semudah itu.
Dengan syarat rosé tidak boleh mengabaikan suaminya dalam artian tetap mengurus semua kebutuhan sang suami, bagaimana pun kondisinya.
Dan tidak mengabaikan keluarganya apapun yang terjadi nanti kedepannya, dan intinya rosé harus tetap sadar kalau dia adalah istri bahkan sewaktu waktu bisa naik level lagi menjadi ibu.
Rosé juga di minta untuk lebih banyak meluangkan waktu untuk suaminya bagaimana pun caranya. Dan akhirnya rosé meminta kepada ibu Bo, CEO YG. Untuk membolehkannya libur dan pulang setiap akhir pekan di karenakan urgent keluarga.
Dan itu tentu saja membawa nama sang Daddy biar di izinkan.
Saat ini rosé sedang membantu mommy nya memasak, ia suka dekat dengan mommy nya seperti ini. Karena wanita itu sangat pintar mengurus dapur.
Rosé juga pengen seperti sang ibu, hebat didalam bidang perumahan tanggaan tentunya.
Setelah beberapa makanan siap, rosé langsung menghidangkan di meja makan. Sebentar lagi mereka akan makan siang dan sampai sekarang rosé belum melihat pak su ada di mana.
Entah kemana Daddy nya membawa pergi, ya tadi Lisa sudah minta izin padanya entah pergi kemana dengan mertuanya.
"Eh astaga.."rosé terkejut saat tiba-tiba ada tangan yang memeluknya dari belakang. Untung aja makanan yang sudah ia susun di atas meja ga kelempar.
"Kaget ya.."kekeh Lisa dari belakang, auto dapet sikutan dong dari bininya tersebut.
"Ngagetin tau, udah ah lepas ada mommy di belakang malu di lihat."
"Biar aja kan kamu istri aku."
"Lisa lepas aku mau nyusun ini loh."
"Ga mau, aku lagi kangen.."
"Kangen aja selalu, jumpa juga setiap hari tidur juga selalu bersama, awas ah kamu ganggu aja sih. "
"Iya tapi ini kangennya beda loh sayang..."
"Ehemm.."deheman keras itu sontak membuat keduanya menoleh ke sebelah kiri.
Dan lihat di sana sudah ada sang mommy dan sang Daddy berdiri. Rosé langsung lepasin diri dari pak su, malu banget dia.
"Lain kali tolong ya hormonnya di kontrol dulu, masih ada kita loh di sini."ucap Daddy park, dara menyikut perut suaminya tersebut.
"Ah mom, dad ini makanan sudah siap terhidang."ucap rosé nunduk malu-malu sambil duduk di salah satu kursi di sana, pak su juga ikut duduk di sampingnya.
Sebenarnya dia tu malu banget.
Setelah selesai makan siang kini mereka semua sudah di ruang keluarga, sambil bincang-bincang nonton siaran televisi.
Pak jiyong sedari tadi ceramahin putrinya tersebut, karena bagaimanapun sebentar lagi anak manja nya itu akan pulang lagi ke asrama.
Sedangkan rosé cuman manut aja apa yang di bilangin sang Daddy. Sekarang ia sedang duduk di pangkuan pak su sambil ngemil kue kering di atas pangkuan nya.
Padahal baru aja selesai makan, udah ngemil aja.
Mommy dara juga sesekali menyela ceramah suaminya, ia juga memberikan beberapa nasehat untuk sang putri.
Sedih banget sebenarnya wanita paruh baya tersebut, bagaimana pun ia mau putri nya cukup menjadi istri dan ibu yang baik untuk keluarganya.
Tapi ya mau bagaimana lagi, perjalanan sang anak juga sudah di pertengahan karir. Jika di suruh berhenti pasti putri manja nya itu akan sedih.
Ia juga ga enakan jadinya sama besannya, yang notabenenya adalah sahabatnya. Bagaimanapun mereka menjodohkan anak-anak mereka ga begini ekspektasi nya.
"Jeh kamu dengerin ga apa yang di bilang Daddy.."bisik Lisa pelan banget. Karena bininya tersebut malah asik makan aja entah denger apa ga apa yang di bicarakan kedua orang tua mereka.
"Daddy udah banyak banget bicaranya, kamu aja yang dengerin ya."kan bener, pak su sebenarnya udah ga heran sih sama bininya tersebut.
Duhh untung sayang.
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemon Yellow || Chaelisa.
RomanceGa tau mau deskripsiin apa pokoknya baca aja, ini cerita hasil pengen-pengen aja soalnya, ya udah baca sekarang semoga ga kehibur hahaha:) Chaelisa story_