51. Khusus

291 44 5
                                    

Setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya rosé tiba juga di sebuah restoran tempat ia janji bertemu dengan Irene. Ga ada niat khusus sih sebenarnya jumpa begini.

Hanya hang out biasa aja, selama nikah rosé jarang aja duduk bareng temannya itu apalagi saat trainer dan di tambah melahirkan kemaren. Benar-benar ga ada waktu sama sekali buat nongki-nongki bareng.

Rosé masuk ke dalam restoran, Irene udah kirim sama dia tempatnya di mana, di lantai dua paling sudut.

Saat rosé melangkah ke dalam, pandangan mata langsung ke arah orang yang dia kenal di ujung sana, siapa juga kalau bukan Irene dan jisoo.

Dua orang itu memang dekat dari kemarin-kemarin, ga percaya sih kalau sampai sekarang belum ada hubungan apa-apa.

"Jeh sini.."pekik Irene melambai ke arah rosé.

Rosé jalan mendekat dan langsung aja duduk di depan sahabat nya itu, di depannya ada jisoo dan Irene yang duduk berdua.

"Eh calon idol gagal debut udah datang, btw Lisa sama bocil Lo kemana Jeh."ucap jisoo terkekeh, Irene yang berada di sampingnya langsung aja tepis tangan si doi.

Ngomong ceplas-ceplos banget.

"Iya Jeh Lily nya kemana, ga di bawa dong, rindu banget padahal sama itu anak."ucap Irene.

"Dia lagi ke rumah neneknya di antar sama Lisa, nanti dia juga nyusul kemari kok."ucap rosé, kedua orang di depannya tersebut mengangguk.

"Kayaknya Lily suka banget deh ke rumah neneknya."ucap jisoo, rosé ngangguk mengiyakan.

"Heem, di sana ramai banyak aunty nya, apalagi eomma sama appa juga suka banget manjain dia jadinya betah banget deh di sana."ucap rosé.

"Seru banget ya Jeh punya anak."ucap Irene tersenyum, kayaknya lagi bayangin punya anak juga sepertinya.

"Makannya nikah dong ren, jangan mau di ajak keluyuran mulu di nikahin kagak."ucap rosé, tapi matanya melirik ke arah jisoo.

"Lah gue mau loh nikahnya, dia aja yang ga mau."jisoo auto ngegas dong.

"Ya kan Lo tau sendiri mami yang ga ngizinin kalau kuliah nya belum selesai dulu, makannya kamu tu harusnya pinter biar bisa bantuin aku nyelesein nya cepat."Irene juga balas ga kalah ngegas.

Duh rosé hanya bisa menyaksikan kedua pasangan di depannya tersebut yang lagi bertekak.

Rosé buka ponselnya dan kirim share lock untuk pak su, yang katanya mau nyusul kemari, sekalian langsung bilang juga ruangan mereka di mana.

"Udah dong guys, malah bertekak ga enak loh di lihatin orang-orang."ucap rosé malas, mereka ini mau hang out malah pasangan di depannya itu adu mulut.

"Mbak-mbak.."panggil rosé pada seorang waiters di ujung sana, dari pada dengerin dua orang di depannya itu, lebih baik dia pesan makanan untuknya, sekalian untuk pak su juga yang udah di perjalanan katanya.

Setelah beberapa menit, pasangan di depan rosé itu ga lagi bertekak namun sekarang yang satunya ngambek dan yang satunya lagi berusaha merayu.

Duhh remaja, btw rosé udah jadi seorang ibu yang bunda.

Setelah beberapa saat akhirnya pesanan rosé pun datang, bersamaan dengan itu pak su dia yang juga berjalan ke arah mereka.

Rosé sedikit speechless. Bukan karena suaminya itu melainkan putri mereka, lily yang ada di gendongan pak su.

Bukannya si kecil tadi minta di anterin ke rumah neneknya, kok malah udah di sini aja.

Rosé langsung berdiri saat pak su udah berdiri di samping dia, mengambil anaknya tersebut dari gendongan suaminya.

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang