48. Girl or Boy

397 51 8
                                    

Setelah terlelap hampir dua jam, akhirnya rosé bangun juga. Sedangkan Lisa masih betah menunggu sedari tadi di sampingnya, kedua orang tua mereka juga sudah pulang beberapa menit yang lalu, untuk mengambil pakaian dan persiapan lainnya.

Rosé membuka kedua matanya, pandangan pertama langsung tertuju pada pak su yang duduk di samping brankar nya.

"Sayang udah bangun, ada keluhan atau sakit apa gitu."tanya Lisa langsung berdiri dan rapiin rambut istrinya yang sedikit acak-acakan.

"Ga ada cuman pusingan dikit doang, baby kacang kita mana."ucap rosé, Lisa tersenyum mendengarnya lalu ia tunjuk ke arah keranjang bayi yang tidak terlalu jauh dari mereka.

"Masih tidur dia sayang."ucap Lisa sambil bangun dan pencet tombol merah di dekat istrinya tersebut.

"Aku mau lihat baby kacang, mau gendong juga."

"Tunggu ya sayang, ntar lagi suster nya akan datang. Nanti kamu gendong ne."rosé mengangguk.

Tidak beberapa lama setelah itu, suster yang tadi pun masuk. Suster TV.

"Eh udah bangun ya bun. Ada keluhan atau sakit gitu ga."tanyanya, rosé menggeleng.

"Ga ada sus, cuman tadi ada pening gitu aja katanya."ucap Lisa bantu istrinya tersebut untuk menjawab.

"Oh itu gapapa mas, efek obat yang tadi itu, nanti juga baikan, pokoknya ibunya cukup harus minum obatnya teratur aja."ucap suster TV sambil menyuntikan beberapa cairan obat di infus rosé.

"Baik sus. oh ya sus istri saya mau gendong bayinya bisa ga."

"Bisa dong mas, kita juga sedari tadi nunggu ibunya sadar. Asi nya belum keluar ya?."tanya suster TV sambil mengambil bayi kacang dari keranjangnya.

Rosé menggeleng ga yakin.

"Belum keknya sus.."ucap Lisa.

"Iya gapapa mom, itu biasa kok orang yang baru melahirkan, apalagi ini baru kelahiran pertama ya kan."ucap suster TV terkekeh sambil jalan mendekat, di gendongannya sudah ada bayinya rosé.

"Tolong mas, kancing ibunya di buka. Walaupun belum ada airnya tapi boleh kok di kasih aja, biar lebih cepat, itu akan lebih cepat merangsang susu ibunya."Lisa dan rosé mengangguk mengiyakan.

Setelah Lisa udah melepas kancing atas rosé, suster TV langsung meletakkan dengan pelan bayinya di atas dada rosé.

Rasanya rosé pengen nangis banget, tadi dia masih kurang-kurang sadar, sehingga ga terlalu perhatiin banget bayinya. Tapi kali ini udah jelas, dia udah bisa jelas melihatnya.

Bayi mungil kemerahan-kemerahan, sangat cantik. Aaa kacang nya udah keluar.

"Sus, ini dia tau ga sih sumber asi nya.."tanya rosé lirih, soalnya bayinya itu cuman meraba-raba payudaranya dan setelah itu nangis kencang banget.

"Hehe memang gitu kok Bun, nanti di arahin aja dikit-dikit ke dedenya, nanti juga terbiasa."ucap suster TV, rosé dan Lisa mengangguk.

"Sus, ini dedenya kehausan ya, kasihan banget ga ada airnya."lirih rosé, anaknya menghisap sumber asi nya kencang banget.

"Bayi memang kayak gitu Bun selalu aja kehausan, tapi ini udah di kasih susu formulanya kok tadi, di kasih minumnya per dua jam sekali."rosé mengangguk mengiyakan.

Kedua mata rosé ga lepas dari si mungil yang terus-menerus menghisap payudaranya, padahal ga ada airnya sama sekali.

"Teruntuk air asi nya biar cepat keluar, ibunya harus sesering mungkin makan sayur-sayuran hijau, buah-buahan atau juga boleh di bantu oleh pak su nya Bu, biasanya itu bisa lebih cepat merangsang."rosé mendongak menatap ke suster TV, dan perlahan ia arahkan lirikan nya pada Lisa yang berdiri di samping nya, tengah menatapnya mesem-mesem ga jelas aja itu pak su.

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang