Setelah dari perpustakaan, kini keduanya kembali ke kelas, sebentar lagi akan masuk jamnya Mr. Yang, baru aja tiba di depan kelas, udah di labrak aja sama jennie.
Rosé yang berada di sebelah Lisa, di dorong kebelakang sambil di julitin sama si jennie, Rosé hanya memutar bola matanya malas.
"Dari mana aja sih, dicariin loh tadi."ucap jennie manja sambil ia rangkul tangan Lisa.
Rosé melipat tangannya di dada melihat itu, tak lupa ia lontarkan tatapan tajam nya pada pak su, gelagapan dong yang di tatap.
"Jen lepasin dulu."jennie menggeleng, Lisa berusaha banget lepasin tangannya jennie dari tangannya.
"Woh drama apa ini."ucap Irene yang tiba-tiba datang sambil terkekeh, jisoo dan jongin di sampingnya ikut juga terkekeh.
"Ga bahaya ta."ucap jisoo nyengir sambil ia lirik rosé yang berada di depannya.
"Biasalah orang kasmaran ga tau tempat."ucap rosé tarik tangannya Irene untuk pergi dari sana.
Belum sempat rosé beranjak dari sana, Lisa terlebih dahulu sudah menahan tangannya, entah sejak kapan dia lepas dari jennie.
Lisa nyelonong begitu aja gandeng rosé di sebelahnya, ninggalin Irene dan jennie yang planga-plongo di tempat, mana jennie langsung hentak-hentakan kaki di lantai, kesel banget keknya.
Lisa langsung bawa rosé duduk di tempat biasa di sudut paling ujung, tak lama setelah itu jennie datang dengan merenggut nya, protes dong kenapa dia di tinggal.
"Ihh kok gue di tinggal, malah bawa si chipmunk rese ini lagi."protes jennie merenggut.
"Udah deh Jen, balik ke tempat Lo aja sana, ribut aja di tempat orang ganggu tau."ucap rosé sambil ia kibaskan tangannya.
"Ga ngomong sama Lo ya."ucap jennie ga mau kalah.
Duh anak gadis.
"Jen balik ke tempat Lo deh, ini ntar lagi Mr. Yang masuk loh."ucap Lisa, ia ga mau ada peperangan di sekitarnya.
"Yuk kita pindah ke belakang aja lis, ga usah dekat-dekat sama chipmunk tantrum ini."
"Siapa yang tantrum woy, Lo kali ya."rosé ga mau kalah.
"Ini buktinya Lo kumat."jennie juga sama aja.
"Udah deh, jennie balik ke tempat Lo, jangan ribut-ribut mengganggu orang loh."ucap Lisa lagi, tapi jennie tetap ngeyel ga mau pergi.
Lisa bisikin ke rosé kalau jennie nya ga usah di tanggapi lagi, tapi yang ada bininya ini malah melototi dia, duh susah memang.
"Hanbin-ah.."hanbin yang baru aja lewat menoleh ke arah Lisa yang memanggilnya.
"Wae."
"Tolong panggilin Mr. Yang untuk segera masuk ya."ucap Lisa udah ga tau lagi kek mana pisahin dua spesies terkuat di bumi ini, hanbin mengangguk mengiyakan.
Jennie hentakin kakinya lagi ke lantai, dan pergi ke belakang dengan kesalnya.
Setelah perginya jennie, tak lama setelah itu Mr. Yang pun masuk, Lisa jadi ga enakan sama bininya ini yang udah mode cuek aja.
Saat lembaran quiz di bagi, Lisa langsung kerjakan dulu punya istrinya tersebut seperti biasa, baru nanti punyanya setelahnya, harus begini memang, maklum lah rosé itu bukan tipe pecontek yang handal.
Nyontek aja dia bingung, apalagi di ajarin.
*
*
*
Setelah selesai pelajaran nya Mr. Yang, udah ga ada lagi pelajaran lain untuk hari, mungkin setelah ini pulang, mahasiswa lainnya juga udah pada keluaran.
"Jeh, ini aku mau ke kantor appa dulu, kamu kalau pulang, pulang sendiri gapapa kan."ucap Lisa keduanya masih di dalam kelas.
"Pulangnya nanti jam berapa."tanya rosé, Lisa geleng ga tau, akhir-akhir ini pekerjaan di kantor appanya banyak banget.
"Ga tau pulangnya jam berapa, mungkin malam, di kantor sedang sibuk banget akhir-akhir ini." Ucap Lisa, rosé ngangguk aja.
"Ini mobilnya bawa pulang aja."ucap Lisa lagi sambil ia sodorkan kunci mobil miliknya.
"Ga usah, aku pulang naik bus aja nanti, kamu juga ke kantor mau naik apa coba."
"Gapapa, aku pergi nya sama jisoo, pulangnya nanti bisa nebeng sama appa."ucap Lisa.
Mau ga mau akhirnya rosé terima deh kunci mobil miliknya pak su.
Setelah itu keduanya pun keluar dari kelas, area kampus sudah mulai sepi, hanya ada beberapa orang saja yang masih ada di sana.
Rosé jalan menuju ke parkiran, pak su ga tau kemana, katanya jemput jisoo dulu di kantin.
Setelah masuk ke dalam mobil, langsung aja di tancap gas, didalam mobil ini rasanya ngingetin waktu hari itu lagi, rosé jadi senyam-senyum deh ngebayangin nya.
Sebelum sampai apartemen, rosé mampir dulu ke supermarket yang ga terlalu jauh dari lokasi tempat mereka, mau belanja bahan-bahan masakan dulu, nanti malam pak su pulang pasti kelaparan.
Pukul enam sore, rosé udah selesai masak-memasak, pak su belum pulang, tadi udah ngabarin paling lambat pulang nya jam delapan malam.
Sekarang rosé lagi rebahan di atas sofa, televisi nyala tapi fokusnya di hp, barusan dapat massage dari YG kalau dia masuk salah satu peserta lolos, bahagia banget akhirnya apa yang di mimpi kan selama ini tercapai juga.
Rosé sempat beberapa kali lompat-lompat di atas sofa saking senangnya, ini adalah kabar yang ia harapkan dari dulu, ga mudah ia sampai di titik ini, ia sudah latihan dan banyak meluangkan waktu, belum lagi larangan keras dari Daddy nya, ini setimpal dengan usahanya.
Ahh benar-benar ga sabar langsung pengen jadi artis, dan luncurkan karya-karya sebanyak-banyaknya, ini adalah awal pemula dari karier nya, rosé sangat bersyukur banget, rasanya masih seperti mimpi.
Click!!
Pintu apartemen terbuka, rosé langsung lari ke sana karena itu sudah pasti pak su, ia ingin berbagi kebahagiaan nya dulu untuk suaminya tersebut.
Rosé langsung melompat ke arah Lisa, untung suaminya tersebut sigap nangkap, kalau ga udah pasti menggelinding di lantai mbak istri.
"Baru pulang, katanya tadi jam delapan, tapi ini masih kurang setengah jam lagi."
"Pekerjaan di kantor selesai lebih awal, jadi langsung pulang terus."
Lisa senang banget pulang-pulang kerja begini ada istrinya yang nyambut, rasa lelah selama bekerja sedikit banyak terkurangi, ia berharap bisa seperti ini kedepannya.
"Aku ada kabar bahagia, bahagia, bahagia banget."ucap rosé, Lisa penasaran sambil jalan ia bawa istrinya tersebut ke arah sofa.
"Kabar bahagia.?" Ulang Lisa, rosé ngangguk senang.
"Kabar bahagia, tadi sore aku dapat massage dari YG kalau aku masuk salah satu peserta lolos audisi."ucap rosé ngirang.
Lisa yang mendengar pun tampak terkejut, tapi tak bisa ia pungkiri bahwa ia juga senang mendengarnya, akhirnya istrinya ini bisa mendalami bakatnya nanti.
"Woh selamat ya sayang."ucap Lisa sambil ia peluk bininya tersebut, tak lupa ia kasih kecupan-kecupan juga di kepalanya.
Rosé juga sama senangnya, sulit rasanya menggambarkan bagaimana kebahagiaan nya saat ini, dan pak su adalah satu-satunya support terbaiknya sejauh ini.
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemon Yellow || Chaelisa.
RomanceGa tau mau deskripsiin apa pokoknya baca aja, ini cerita hasil pengen-pengen aja soalnya, ya udah baca sekarang semoga ga kehibur hahaha:) Chaelisa story_