26. Official

550 61 8
                                    

Pagi ini rosé ga tau bangun pukul berapa, pokoknya masih pagi banget deh, saat terbangun ia langsung terduduk di pinggir ranjang, kejadian semalam masih terngiang jelas di benaknya, ga ada salahnya sih sebenarnya.

Rosé dengan perlahan turun dari ranjang, pak su masih nyaman tidur di sana, rosé ga tau kapan mereka sampai di apartemen semalam, yang ia ingat cuman ena-ena nya aja sih kurang lebihnya.

Begitu udah berdiri di atas lantai, rosé meringis kecil, punya dia sakit banget, you know lah, dengan sedikit ngangkang rosé berjalan ke kamar mandi.

Setelah beberapa saat Lisa yang masih berada di atas ranjang, meraba ke sampingnya, tapi bininya udah ga ada, mau ga mau akhirnya dia bangun sambil lihat ke sana-kemari cari mana istrinya.

Ga ada memang, akhirnya Lisa bangun dengan wajah ngantuk nya, cek kamar mandi juga kosong, mungkin di depan jadi ia jalan lagi keluar kamar.

Baru aja pak su berdiri di dekat ruang tamu, kebetulan saat itu juga rosé masuk ke apartemen, dari luar kayaknya.

"Baru bangun."tanya rosé yang lihat wajah kucel suaminya ini.

"Dari mana."tanya Lisa balik enggan nanggepin pertanyaan rosé.

"Dari bawah beli Saparan."ucap rosé sambil kasih tunjuk kresek yang ia pegang.

Lisa mengangguk mengiyakan, kemudian ia duduk di sofa dan langsung aja nyalakan tv, rosé yang melihat itu hanya menggeleng.

"Cuci muka dulu sana, siap itu sarapan."

"Ya, ntar lagi."

"Sekarang terus, nanti bubur nya keburu dingin loh."

"Iya sayangku, morning kiss nya dulu kalau gitu."

"Lisaaaa."

Lisa langsung bangun dan beranjak saat udah dengar teriakannya mbak istri.

Sebenarnya rosé ada rasa canggung sih sama Lisa, entah kenapa kalau berhadapan dengan pak su gini langsung teringat aja yang semalam, kan malu.

Setelah beberapa menit Lisa keluar dari kamar, wajah nya udah lebih Segaran dari sebelum nya.

"Pengumuman peserta yang lolos audisinya kapan di umumkan."tanya Lisa, kini ia duduk di sampingnya rosé.

"Tiga hari setelah seleksi."ucap rosé, ia geser makanan pak su ke pemiliknya.

"Ohh."Lisa suapi bubur nya sambil angguk-angguk.

"Mau pake ini."tawar rosé sambil kasih tunjuk kerupuk yang ia pegang, Lisa geleng nanggepin kalau dia ga mau.

"Eh btw aku setelah ini mau ke kantor appa, kamu sendiri ada agenda ga."tanya Lisa, rosé ngangguk.

"Nanti mau ke perpustakaan kota bareng Irene."Lisa ngangguk mengiyakan.

"Pulangnya kapan."

"Ga tau."

"Jangan lama-lama ya, nanti kabarin."rosé mengangguk mengiyakan.

Keduanya lanjut lagi makan, berbincang-bincang sambil makan begini memang udah biasa untuk di lakukan.

"Emhh soal yang semalam, makasih ya."lirih Lisa, ia noleh ke arah istrinya tersebut sambil tersenyum senang.

Rosé dalam hati ngamuk banget, pak su ngingetin lagi.

Rosé ga tanggapi dan makan dengan cepat buburnya, malu banget dia.

"Berarti kita udah kayak pasangan suami-istri lainnya kan ya."ucap Lisa lagi nampak sekali senangnya.

Sedangkan rosé masih diam, malu banget ini mukanya aja udah berasa panas, kenapa sih harus di bahas lagi.

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang