13. Sabar

403 50 4
                                    

Pagi menjelang siang, Lisa masih saja bergelut di dapur yang kini sudah tampak berantakan, padahal hanya memasak dua telor ceplok, sebenarnya niat awal berniat membuat nasi goreng ala-ala tapi karena gagal, berakhirlah hanya telor ceplok.

Jangan tanya rosé dimana. Mbak istri sekarang sedang ngambek di kamar sedari tadi, karena kalah debat ama pak su tadi pagi. Kalah telak.

Maka dari itulah pak su berakhir berkecimpung sendiri di dapur sekarang, mbak istri ga mau ngapa-ngapain. mau tidak mau, bisa tidak bisa, akhirnya Lisa lah yang ambil alih dapur. bahkan mereka udah lewatin sarapan pagi karena ga ada yang masak.

"Ini makan dulu istri, sorry ne telor ceplok nya sedikit gosong tapi masih enak kok itu."rosé alihin tatapannya dari ponsel lalu melirik sedikit makanan yang di letakkan pak su di atas nakas.

Jujur sebenarnya rosé sedari tadi sudah menahan lapar, tapi memikirkan ego nya yang terluka di karenakan pak su, mau tak mau akhirnya dipendam deh.

"Ga mau gue ga lapar, ga enak palingan juga, gosong gitu kok. lagian Lo kan ga bisa masak ntar gue keracunan, gue ga mau mati muda ya."

Damn! Rasanya Lisa ingin sekali mengumpat pada mbak istri, tapi ia harus urungkan, sabar-sabar walaupun di uji dengan sifat-sifat aneh wanita itu.

Pelajaran yang bisa di ambil hari ini, lebih baik tidak usah mendebat dengan istri walaupun kebenaran ada di tangan mu, lebih baik diam dan mencari aman itu sudah lebih dari cukup.

"Lo harus makan sedikit aja setidaknya, dan Lo tenang aja ini makanannya aman kok buktinya gue masih hidup ini, dan masalah enaknya memang mines sih kan Lo yang paling jago, gue apalah atuhh."

Cih! Rosé rasanya ingin berdecih keras saja, perkataan pak su tersebut sangat menyebalkan menurutnya, kalau aja dia ga lapar sekarang.

"Okeh ini gue makan telor ceplok gosong Lo, awas ya kalau gue mati mendadak, gue hantuin Lo seumur hidup."Lisa mengangguk mengiyakan, ada senyuman di bibirnya dan entah kenapa itu selalu mampu membuat rosé kesal.

"Makan yang banyak ya istri, pak su mau mandi dulu, oh iya nanti tungguin gue ya berangkat kuliahnya samaan."rosé hanya balas dengan deheman sama jempol nya.

Karena sekarang ia sudah fokus pada makanan buatan pak su, lapar beut dah.

*

*

*

Pukul 13:34 siang, pasutri muda ini udah di kampus karena jam dua nanti ada kelas. Baru aja kereta keong Lisa yang di tumpangi keduanya berhenti, rosé udah melompat turun dan langsung jalan meninggalkan pak su.

Bukan apa-apa, walaupun mereka berhentinya di depan fakultas MIPA, tetap saja siapa yang tidak mengenal rosé, salah satu ulzzang dari fakultas manajemen bisnis, kan gawat kalau ada yang memergoki mereka bersama di atas kereta begini.

Secara mereka terkenalnya rival di kampus, lebih baik rosé mencari aman, ia tidak mau viral di fakultasnya ataupun fakultas sebelah terlebih lagi fakultas seni tempat si crush berada. Kan gawat.

Rosé baru saja sampai di fakultas manajemen, lelah dan berkeringat karena harus jalan kaki dari fakultas sebelah yang lumayan, padahal ga jauh-jauh amat sih sebenarnya.

"Baru nyampe Jeh, kenapa kayak lelah beut, berkeringat lagi, Lo baru habis joging hah?."

Rosé mendelik tajam ke arah Irene yang bertanya, sedikit kesal dengan temannya itu yang ngomong ga pernah pakai akal, joging apa coba siang hari.

"Ngomong ga jelas Lo, mending sini deh kipasin ketek gue basah ini."Irene langsung ambil jarak dari rosé, takut temannya itu bau ketek.

"Woy gue ga bau ketek ya, udah pakai deodoran gue."

"Hehe ya maaf. Dah mending kita ke kelas aja yuk ngadem di sana ada AC nya, btw tadi gue pas-pasan sama suami Lo di.."rosé melotot, Irene itu ngomong bisa terdengar sefakultas sakin kerasnya.

"Eh sorry Jeh gue keceplosan ga sengaja."Irene membekap mulutnya.

Rosé rasanya ingin sekali merutuki Irene dengan segala umpatan tercela lainnya. Sedangkan Irene sendiri hanya terkekeh sambil nyengir kuda.

Tanpa berkata-kata lagi, rosé langsung melenggang pergi, mood nya benar-benar buruk siang ini ditambah lagi Irene yang menyebalkan.

Kini kedua gadis cantik itu sudah tiba di kelas, mahasiswa lainnya juga udah pada duduk di tempat masing-masing, seperti biasa ruangan akan ribut jika dosen belum masuk.

Rosé dan Irene berjalan ke arah kursi mereka yang ada di belakang dan itu pasti melewati kursi tempat Lisa, dengan sedikit lirikan tajam rosé lemparkan pada suaminya tersebut yang sedang di tempelin oleh si kucing.

Bukan cemburu sih, cuman kesel aja itu suami langsung melempem aja kalau udah di tempelin seperti itu. sedangkan Lisa sendiri langsung kecut dapat lirikan mengerikan itu dari mbak istri, bukan apa-apa itu udah kode alam ibu negara soalnya.

"Jennie tempat Lo di belakang kan ya, Lo balik ke sana gih nanti contekan jawabannya gue bagi deh."dengan berat hati Lisa ngomong kek gitu.

Bukan apa-apa, dia harus mencari aman udah di kasih kode tadi sama ibu negara. Lagian memang benar, jennie nempel-nempelin dia pasti untuk itu doang, Lisa aja yang langsung melempem dan pasrah aja kalau udah di begituin.

"Eh pacaran jangan di kelas, udah gitu di kursi paling depan lagi."semua tatapan langsung tertuju pada rosé yang berada di deretan paling belakang.

Gadis itu duduk santai aja saat sudah selesai menyindir, seolah-olah ga kejadian apa-apa.

"Woy chipmunk Lo nyindir Siapa?."rosé acuh aja saat jennie nanya ke dia.

Sedangkan Lisa udah beri kode cepat pada jisoo yang di ujung untuk segera balik ke samping dia biar jennie cepat pindah, penggusuran secara halus.

"Yang pacaranlah, termasuk Lo sama anak ayam kampret Lo itu mengganggu polusi kelas anjir"Lisa hanya mampu mingkem, sedangkan jennie malah terkekeh ngakak.

"Jen udah ya Lo balik ke tempat Lo gih, si ojeh itu ga usah di layani. ntar lagi dosen masuk Lo ini." Lisa menstop jennie yang udah buka mulut mau balas perkataan rosé.

Diantara kedua orang itu kalau ga distop salah satunya, pertikaian keduanya ga akan selesai-selesai.

"Ya udah jangan lupa bagi gue jawabannya nanti ne."Lisa mengangguk saat jennie udah beranjak dari sana.

Perlahan lisa noleh sedikit ke belakang, namun langsung putar balik ke depan saat melihat tatapan tajam mbak istri yang menyeramkan di belakang sana.

Iiiii takuttttt!!!






































































































































Jangan baca doang, vote juga dong biar semangat up-nya!

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang