Rosé mengakui kalau ia kalah dengan perasaannya sendiri, satu-satunya orang yang ia butuhkan dan selalu ada untuk nya cuman suaminya ini, masalah cinta mungkin masih belum tapi itu akan ada nanti setelah terbiasa.
Setelah seseorang itu menikah, maka teman terbaik untuk dirinya adalah pasangannya, teman curhat terbaiknya adalah suaminya, pundak terbaik untuknya bersandar dari segala keluh kesah adalah suaminya, tempat dimana nanti dia menceritakan apapun yang terjadi dalam satu hari ini adalah kepada suaminya.
Rosé kalah, orang yang paling ia butuhkan saat ini sampai seterusnya hanya Lisa, suaminya, orang yang akan selalu mengerti dia, selalu setia ada untuknya sampai kapanpun.
"Jehh.."belum selesai Lisa melanjutkan perkataannya, rosé sudah mengecupnya terlebih dahulu.
Ciuman kali ini lebih tergesa dari yang tadi, tapi Lisa menyeimbangkan, senang banget akhirnya bininya ini mau suka rela di cium panas kayak gini.
"Hempphh.."rosé ga tahan kalau ga mendesah, pak su ahli banget mana tangannya juga ikut aktif lagi meraba sana sini.
Kini yang mendominasi sepenuhnya adalah Lisa, rosé kalah, pak su aktif banget.
"Ahh lehernya jangan di gigit sayanghh.."lirih rosé sambil ia tekan kepalanya Lisa di lehernya.
Keduanya udah sama-sama panas, kayaknya juga ga nyadar kalau mereka sedang ada di pinggir jalan sekarang, untung sepi.
Lisa terus saja mengecupi batang leher rosé, sesekali menghisap nya, terkadang berhenti di telinga dan menggigit nya kecil, tangannya juga ga diam di bawah sana, aktif banget remas sana-sini, rosé udah pasrah.
Suara desahan di dalam mobil udah ga karuan, keduanya kadang-kadang mengerang bersama.
Setelah mengecupi leher rosé sampai basah, Lisa beralih membuka kancing kemeja sang istri satu persatu, ga enak menggapai gunungnya yang terhalang kain.
Rosé benar-benar pasrah aja saat Lisa akhirnya selesai melepaskan kancing kemeja nya, walaupun ga semuanya setidaknya udah cukup membuat Lisa lebih leluasa.
Clik!!
Lisa berhasil melepaskan kaitan bh rosé dan melemparkannya ke belakang, begini kan ia lebih bisa leluasa menggenggam milik sang istri.
Lisa ga mau menyia-nyiakan kesempatan, sekarang ia sudah bisa merasakan aset kembar milik bininya ini, rasanya benar-benar lembut dan kenyal, walaupun belum ada airnya.
Suara decapan memenuhi sisi mobil, Lisa juga udah mulai ga sabaran, beberapa kali rosé juga meringis sambil mendesah, pak su mainnya kasar banget.
"Ahh lisahh jangan di gigit sakithh.."lirih rosé meringis walaupun begitu ia tetap menekan kepala suaminya tersebut makin dalam di belahannya.
Decapan kecupan terdengar nyaring banget di dalam mobil, di ikuti juga dengan desahan-desahan rosé.
Dada atas rosé sudah mengkilap basah karena ulahnya pak su.Setelah beberapa saat rosé menghentikan pergerakan Lisa di atas dadanya, ia berdiri sebentar setengah melutut di pangkuan pak su, baru setelah nya ia dengan cepat melepaskan kolornya, lebih mudah karena ia memakai rok pendek.
Lisa terdiam pasrah sambil menelan ludahnya, sekarang ia bisa melihat barang yang sangat pribadi milik istrinya setelah sekian lama, oh ternyata begitu bentuknya.
Rosé masih saja berdiri melutut sambil ia angkat roknya ke atas, setelah itu ia paksa juga Lisa untuk segera melepaskan celananya.
Pak su pasrah bininya ini berusaha banget menelanjangi bagian bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemon Yellow || Chaelisa.
RomanceGa tau mau deskripsiin apa pokoknya baca aja, ini cerita hasil pengen-pengen aja soalnya, ya udah baca sekarang semoga ga kehibur hahaha:) Chaelisa story_