4. Malam Pertama

831 64 6
                                    

Pagi ini rosé turun dari kamar nya dengan sedikit kusut, ia kelelahan dan sangat lapar sekali, walaupun sudah mandi tapi tetap saja kesegaran tidak datang menghampiri, mungkin ini karena semalam.

"Morning mom, dad."lirih rosé langsung duduk di kursi meja makan.

Ji-yong dan dara yang melihat sang putri yang tampak kusut hanya tersenyum tipis.

"Morning sayang."ucap pasangan park tersebut serentak.

"Suami mu mana jeh, tidak sarapan."tanya Ji-yong saat tidak melihat sang menantu tak juga kunjung turun.

"Masih tidur dia dad, nanti juga bangun sendiri kalau sudah lapar."ucap rosé malas.

Ji-yong dan dara hanya mengangguk sambil tersenyum, mereka maklum itu.

"Nanti jika ia ingin sarapan, kamu ambilkan punya nya di dapur ne, layani suami mu dengan baik sayang."ucap dara, rosé hanya mengangguk seadanya.

"Tadi malam sampai berapa ronde Jeh, sampai kelelahan beut keknya."rosé tersedak dengan makanan nya.

Sedangkan dara langsung menepis tangan sang suami kenapa bisa sefrontal itu bertanya, kan putri mereka jadi malu, nyesel ia memberi tahu sang suami tadi malam.

Ya malam tadi dara memang tidak sengaja melihat keduanya tengah habis slebewan di atas ranjang, sebenarnya sih tidak melihat secara langsung.

Karena ia hanya berdiri di depan pintu kamar sang anak, tidak masuk kedalam dan melihat secara jelas, tapi melihat betapa berantakan nya kamar tersebut, belum lagi pakaian pengantin mereka yang tergeletak di lantai, ia sudah bisa menebak itu.

Padahal niat hati ingin membangunkan keduanya untuk makan malam, eh ternyata sang anak dan menantunya sudah saling memakan terlebih dahulu.

"Daddy jangan ngadi-ngadi ya astaga."pekik rosé, jangan tanya semerah apa wajahnya sekarang.

"Daddy ga ngadi-ngadi kok, mommy mu yang bilang sendiri."rosé melirik mommy nya dengan raut wajah penuh tanda tanya.

"Hehehe sayang, lain kali jika ingin main slebewan pintu nya jangan lupa di tutup ne, mommy tidak sengaja tadi malam, mommy hanya ingin mengajak kalian turun untuk makan malam, tapi sungguh mommy tidak melihat karena mommy berdiri hanya sampai didepan pintu tidak sampai masuk ke dalam."ucap dara, rosé menggeleng tidak mengerti.

Orang tuanya salah paham, jelas ini salah paham, mana ada ia dan Lisa main slebewan yang ada mereka berantem sampai kelelahan, belum lagi keduanya juga sempat kejar-kejaran dan setelah itu langsung tepar begitu saja.

Itu yang terjadi sebenarnya, mana ada ia main slebewan dengan Lisa, malam pertama mereka tidak akan pernah seindah yang di bayangkan oleh kedua orang tuanya.

Dengan gerakan cepat rosé langsung menyuap sarapannya, malu beut sebenarnya ia saat orang tuanya membahas hal-hal seperti itu.

Tapi ia juga tidak mau mengoreksi apa yang di pahami oleh sang mommy, biarkan kedua orang tuanya beranggapan bahwa ia sudah melakukan malam pertama nya dengan baik.

Tentang apa yang terjadi dengan sebenarnya, biar ia dan Lisa sang suami nya saja yang tau, pokoknya bagaimana pun, orang tua mereka hanya boleh tau kalau mereka seperti pasangan pada umumnya.

"Jeh nyicil dede nya jangan kelamaan ne, daddy dan mommy sudah tidak sabar ingin gendong cucu."rosé sekali lagi tersedak makanan nya.

"Daddy, aku masih kuliah dan belum juga audisi di YG jadi please dong.."rosé memutar bola matanya malas dan langsung mengakhiri sarapannya.

Kemudian izin pamit terlebih dahulu karena sudah menyelesaikan sarapannya, ia tidak mau berlama-lama duduk dengan kedua orang tuanya di meja makan, karena kedua orang tuanya akan semakin ngawur.

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang