38. Janji

334 41 6
                                    

Sedari tadi Lisa memohon banget pada istrinya tersebut yang kini tengah berdiri bersedekap dada di depannya, bininya itu masih marah aja karena hal tadi.

Lisa benar-benar merutuki dirinya, besok-besok ga mau lagi, ia sangat menyesal jumpa dengan jennie tadi. Gara-gara gadis itu bininya ini masih aja marah.

"Sayang besok-besok ga lagi, harusnya kamu paham dong kek mana jennie."ucap Lisa memelas.

"Yeyeye besok-besok ga lagi, besok-besok ga lagi. Tadi aja nyaman banget di tempelin si jennie."ucap rosé, ga cemburu sih cuman kesel aja sama suaminya ini.

Sedangkan Irene dan jisoo yang melihat prahara rumah tangga pasutri itu hanya bisa terkekeh, lucu juga menyaksikan drama pasangan suami-istri itu.

"Sayang benar kok ga lagi besok-besok, kamu juga kan sebenarnya tau aku ga ada apa-apa sama jennie, dia aja tuh yang selalu mulai."rengek Lisa sambil genggam tangan istrinya tersebut tapi malah di tepis sama orang nya.

Kini mereka sekarang sedang ada di belakang fakultas, jadi aman, karena ga mungkin ada yang tiba-tiba datang kesitu.

"Dahlah, ren yuk cabut."ucap rosé akan beranjak dari sana tapi udah di tahan dulu sama pak su tangannya.

"Sayang please dong maafin aku dulu, jangan marah lagi."ucap Lisa, rosé ga tanggapi males banget.

"Jeh, ojeh sayang.."rengek Lisa lagi, rosé berusaha banget untuk lepasin tangannya.

"Udah lepas ah, aku mau pulang sekarang."ucap rosé, pak su geleng-geleng ga mau lepasin tangan istrinya tersebut.

Lisa tarik istrinya tersebut untuk lebih dekat dengan dia, ia ga mau marah istrinya ini berlarut-larut.

Walaupun masalah sepele tetap saja harus di selesaikan, bagaimana pun posisi mereka saat ini sedang LDR an, malah jadi rumit nanti.

Lisa bawa istrinya tersebut duduk di atas pangkuan nya, rosé walaupun ga mau tapi juga ga nolak, ia duduk di atas pangkuan nya pak su.

"Maaf ya, janji besok-besok ga lagi, kamu bisa tanya Irene sama jisoo besok. Aku janji sayang."ucap Lisa mohon banget.

Rosé masih diam sambil nikmatin elusan lembut pak su di rambutnya.

"Ya udah aku maafin, awas ya kalau besok-besok gitu lagi."Lisa menggeleng meyakinkan.

"Ga sayang aku janji."ucap Lisa mengangguk.

Rosé mau bangkit tapi pak su masih aja tahan tangannya.

"Cium dulu tanda damai."ucap Lisa, rosé menggeleng sambil lirik ke arah Irene dan jisoo.

"Biar aja, mereka kan tau kamu istri aku."ucap Lisa, mau tak mau rosé kasih kecupan di keningnya pak su.

"Di bibir juga dong sayang." Bertingkah, di kasih hati minta nya jantung.

"Udah ah, ga enak di lihatin."akhirnya rosé bangkit dan isyaratin untuk Irene beranjak dari sana.

"Aku pulang dulu."ucap rosé setelah itu jalan ninggalin pak su yang masih di sana.

"Enak ya punya istri."ucap jisoo, Lisa toleh ke arah temannya tersebut.

"Makannya menikah."

*

*

*

Hari ini rosé ga lagi ke kampus. Hubungan dia dengan pak su juga udah baikan, malahan semalam suaminya itu datang ke asrama untuk menemui seperti biasa.

Pagi ini rosé akan ke agensi YG, sebenarnya ada rapat dengan tetua agensi tapi ga jadi karena ada kendala, jadinya di pending dulu.

Tetapi Rosé tetap akan ke agensi, karena harus latihan seperti biasa, lagian beberapa hari lagi dia akan ada job manggung di acara musik, belum tau sih manggungnya di mana, tapi tetap saja untuk persiapan sudah dilakukan dari jauh-jauh hari.

Latihan seperti biasa, paduan suara dan begitu seterusnya. Trainee lain juga ada beberapa orang di sana, pokoknya yang akan debut tahun depan.

Selesai latihan pukul enam sore, rasanya lelah banget latihan seharian, tapi ya mau bagaimana lagi, ini sudah kemauan sedari awal.

Rosé tiba di dorm tepat pukul enam tiga puluh, disana sudah ada teman-teman asramanya yang sedang asik menonton film.
Rosé jalan mendekat dan langsung menghempaskan tubuhnya ke arah sofa, ia benar-benar lelah banget hari ini.

"Baru pulang Jeh."ucap suzy sambil tawarin kacang yang ia pegang kepada rosé.

"Seperti yang kau lihat lah oen."ucap rosé malas tak lupa ia comot beberapa kacang atom yang di tawarin oleh Suzy.

"Terus denger-denger katanya Lo ada job manggung di salah satu acara musik jeh, di mana."kali ini nayeon bertanya.

"Iya begitulah nay, tapi belum tau di mana manggung nya, katanya sih mungkin ke Busan."ucap rosé, setelah itu ia isyaratin pamit ke teman-teman tersebut untuk masuk ke kamar mau istirahat.

Perasaan baru aja rasanya rosé pejamkan matanya, suara dering ponsel miliknya udah berdering aja. Pas di lihat ada panggilan dari pak su.

Rosé angkat panggilan tersebut, dan pak su bilang kalau dia udah nunggu di tempat biasa, itu membuat rosé speechless dan langsung lihat jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Perasaan baru tidur bentar deh.

Rosé mau tak mau bangun dengan malas, ia ngantuk banget rasanya ga mau keluar dari asrama lagi, tapi mau bagaimana pak su udah bilang orang nya udah stay di tempat biasa.

Saat merasakan dorm sudah aman, rosé langsung ngebirit keluar, pas sampai di depan jalan benar aja mobil kuning pak su udah terparkir aja di sana.

Rosé jalan mendekat seperti biasa dan langsung masuk aja.

Sebenarnya rosé lelah dan masih ngantuk banget, tapi apa mau di buat.

"Hai sayang.."ucap Lisa tersenyum, rosé malah bersandar memejamkan matanya, masih ngantuk woy.

"Kemana aja, aku dari tadi udah nelponin loh."

"Ketiduran, mau kemana lagi memang nya."

"Ouh pantasan kusut begitu. makan malam udah."rosé menggeleng.

"Aku ada bawa Bulgogi favorit kamu, eomma yang masak."ucap Lisa sambil tunjuk ke jok belakang.

Rosé langsung menoleh ke belakang dengan sumringahnya.

"Woahh daebak.."semangat rosé sambil bertepuk tangan kecil. Lisa yang melihat kebahagiaan bininya tersebut ikut senang rasanya.

"Tadi aku ada bilang dengan eomma ingin mengunjungi mu, ya udah deh eomma bilang tunggu masak dulu, mau titip makanan untuk kamu katanya."ucap Lisa, rosé rasanya pen nangis senang banget.

Ga mertua ga anaknya, semuanya baik banget sama dia.

"Bilangin makasih untuk eomma, aku suka banget."ucap rosé kini udah nempel-nempel di lengannya pak su yang sedang menyetir.

"Oh ya, aku juga lupa bilang sayang, kalau aku sudah beberapa hari ini udah tinggal di rumah eomma."

"Bagus dong, dari kemarin-kemarin kan aku suruh nya begitu. Jadi apa coba yang akhirnya buat kamu kepikiran mau pulang ke rumah eomma."ucap rosé, ia dongak tatap wajah suaminya tersebut.

Sedangkan tangannya di bawah sana sudah mulai aktif raba-raba sana-sini, hobi barunya.

"Di apartemen sepi banget ga ada kamu. ya udah aku pulang ke rumah eomma aja sementara waktu, kamu cepat pulang ya aku ga ada yang ngurus di apart."ucap Lisa sambil tahan tangan bininya itu untuk jangan masuk ke dalam celananya.

Tapi sia-sia, itu tangan usah lolos aja masuk ke dalam. Gini pak su jadinya ga konsen nyetir woy.

"Sabar ya tunggu aku, ga lama lagi kok aku nge asramanya."

"Emmhh yeah..."Lisa hanya bisa bergumam seperti itu, kayaknya memang harus berhenti dulu deh, bawa mobilnya juga udah mulai ga fokus.

"Emm kenapa berhentinya di sini, kita mau makan di sini."tanya rosé bingung, soalnya pas dongak lihatin mereka berhenti di pinggir jalan yang sepi dan gelap banget, cuman ada satu lampu jalan yang menerangi.

"Ga kok sayang, kita berhenti sebentar disini untuk selesain ini dulu yahh."

"Eh eh.."























See you

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang