36. Setia

319 49 5
                                    

Begitulah hari-hari rosé setiap harinya. Sebenarnya rosé sudah jenuh dan capek banget, ga pernah terbayang sebelumnya kalau akan begini tidak menyenangkan nya untuk menjadi seorang idol.

Rosé benar-benar lelah, kegiatan yang ia lakukan hanya itu-itu saja dan itu berulang setiap harinya.

Beberapa bulan sudah berlalu, rosé masih tinggal di asrama walaupun masa trainee sudah selesai. Ya rosé sudah selesai masa trainee nya, tapi bukan berarti ia akan meninggalkan dorm nya.

Rosé masih memiliki beberapa bulan lagi untuk debutnya. Jadinya ia harus stay di sana terlebih dahulu.

Tidak jauh beda juga dengan masa trainee, rosé dan kawan-kawannya masih juga tinggal di asrama.

Masih latihan bahkan kali ini lebih banyak lagi dari sebelumnya, tidak hanya berlatih pembentukan suara, tapi juga mulai latihan dance untuk album mv nya kedepan nya.

Rosé lelah, belum lagi sekarang ia sudah mulai promosi dengan cara manggung di berbagai acara musik lainnya.

Bertemu dengan idol yang lebih senior, dan bertegur sapa dengan penggemarnya yang masih sedikit.

Rosé benar-benar totalitas banget lakuin itu, berharap debutnya nanti berjalan dengan lancar, dan penggemarnya menyukainya.

Dan satu lagi yang sangat ia syukuri adalah kehadiran suaminya.

Lisa tidak pernah meninggalkan nya sejauh ini, walaupun tidak mendukung secara terus terang, pak su selalu ada untuk dia dan terus mensupport dari belakang.

Menyemangati dirinya saat benar-benar bosan dan jenuh benget saat latihan terus menerus, menghibur dia ketika ketidak percayaan dirinya saat akan bertemu dengan penggemar barunya.

Pak su benar-benar mendukung banget, rosé sangat bersyukur, satu-satunya orang yang selalu mendukung nya dan tak pernah meninggalkan nya sedikit pun, padahal bisa.

Ternyata benar, di balik kesuksesan nya seorang istri itu ada sosok suaminya yang setia mendorongnya dari belakang.

*

*

*

Malam ini jam baru saja menunjukkan pukul setengah sebelas. Rosé baru saja tiba di dorm, karena baru saja pulang dari lebel rekaman YG.

Saat selesai bersih-bersih, rosé melihat di ponselnya ada pesan dari pak su, seperti biasa orang nya sudah menunggu di depan katanya.

Rosé sebenarnya lelah, tapi mau juga keluar temuin pak su.

Setelah memastikan semua anggota asrama aman, rosé jalan keluar dengan mengendap-endap sampai akhirnya tiba di jalan depan, di ujung sana sudah ada mobil kuningnya pak su yang udah stay menunggu.

Rosé jalan mendekat, dan ga banyak bicara lagi saat sudah tiba di dekat mobil langsung aja masuk ke dalam.

Cupp!!

Rosé kasih kecupan untuk pak su yang ada di dalam mobil, orangnya auto sumringah seperti biasa.

"Lama banget sih, aku dari tadi nungguin loh beb."ucap Lisa sambil ia elus pipi mulus bininya itu.

"Ya maaf, sepulang dari agensi tadi, aku langsung berendam sebentar capek banget."rosé tepis kecil tangan pak su yang di pipinya, dan langsung aja menghempaskan diri di sandaran kursi mobil.

"Pantesan wangi kembang sabun nya semerbak banget sayang."ucap Lisa mendekat sambil ngendus dekat bininya itu.

"Biasa aja kali ah.."rosé tepuk bahunya pak su.

Suaminya ini pinter banget memang buat dia salting.

"Sayang kita mau ke mana ini."Lisa udah jalanin mobil nya ninggalin area asrama.

Sedangkan rosé menggeleng sambil ia peluk tangannya pak su yang sedang menyetir.

"Ga tau, ke apartemen aja kali ya, aku capek banget."ucap rosé, Lisa kasih elusan di kepala cantik istrinya tersebut.

Ia paham banget, kalau rosé itu akhir-akhir ini latihannya memang ektra luar biasa, dan istrinya tersebut butuh istirahat yang cukup.

"Tadi udah makan."tanya Lisa, rosé ngangguk mengiyakan.

Pak su genggam tangan istrinya tersebut dengan erat, kemudian bawa ke bibirnya, ia kasih kecupan berulang kali di punggung tangan istrinya tersebut.

"Kemarin saat ahyeon dan rami berkunjung ke asrama ngapain."ucap Lisa, rosé dongak lihatin suaminya tersebut.

"Memang mereka ga bilang ke kamu mau berkunjung ke asrama."ucap rosé, Lisa menggeleng.

"Ga ada, taunya pas aku datang ke rumah eomma, mereka nya cerita kalau sebelumnya mereka datang ke tempat kamu."

"Oh, ga ada apa-apa sih sebenarnya, mereka cuman dateng anterin titipan eomma."

"Titipan eomma apaan."

"Kan kamu yang bilang sama eomma waktu itu, kalau aku ga suka makanan di asrama, jadinya eomma anterin makanan untuk aku, padahal aku dah bilang ga usah, karena kamu juga bawain aku selalu."

"Oh gapapa, berarti kamunya harus makan yang banyak sayang."

"Kan memang aku makannya selalu banyak."

"Iya iya sayang ku. Tadi aku kirain adek-adek ada perihal apa datang berkunjung ke asrama."

"Ga ada cuman itu aja sih sekalian lepas kangen juga."

Lisa mengangguk mengiyakan, setelah itu keduanya terdiam. Rosé masih aja menempel di lengannya pak su ga mau di lepas.

Sampai akhirnya tiba di area apartemen, Lisa langsung bawa masuk mobilnya ke basement.

Setelah memarkirkan mobilnya, keduanya langsung turun dan naik ke unit mereka.

Suasana di area apartemen ga terlalu ramai, mungkin karena sudah malam. Jadi keduanya ga perlu kucing-kucingan.

Pak su jalan gandeng tangan istrinya tersebut seperti biasa, ga takut sama sekali kalau ada yang memergoki.

Rosé walaupun belum terkenal banget tapi ia sudah mulai di promosikan, jadi ga heran kalau ada yang tiba-tiba ngenalin dia.

Sampai di unit mereka, rosé langsung rebahin diri ke atas sofa, sumpah dia capek banget, mana seluruh badan sakit semua.

"Sayang istirahatnya di kamar aja yuk."ucap Lisa sambil elus pipi mulus istrinya itu.

Rosé melingkarkan kedua tangannya di leher sang suami, pak su ngerti dong kalau istrinya tersebut minta di gendong.

"Kita ke kamar ya."ucap Lisa, rosé ngangguk mengiyakan.

Lisa bawa istrinya tersebut dengan di gendong menuju ke kamar, istrinya ini ringan banget. Lisa sih paham kalau rosé memang benar-benar ga menikmati makanannya selama tinggal di asrama.

"Sayang gapapa memang kamu ga pulang ke asrama."ucap Lisa sambil ia rebahin istrinya tersebut di atas ranjang, sedangkan rosé menggeleng.

"Ga ada yang tau juga kalau aku ga ada di asrama sekarang, lagian mereka juga ga ada yang akan peduli."lirih rosé yang udah beberapa kali menguap.

Lisa mengangguk mengiyakan, ia elus pelan-pelan kepala bininya tersebut dengan lembut.

"Ya udah kalau gitu tidur terus, capek banget ya hari ini."ucap Lisa, rosé mengangguk sambil ia tarik pak su untuk memeluk dia lebih erat.

"Lebih dekat lagi."lirih rosé, Lisa rapatkan dirinya pada bininya tersebut.

Tak lupa ia berikan kecupan-kecupan sayang nya di kening sang istri.

"Sayang tidur terus, tangannya ga usah nakal ya tolong."ucap Lisa pelan banget.

Bininya tersebut malah terkekeh di pelukannya.



















See you

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang