55. Ikut Dada

296 38 4
                                    

Hari ini rosé bangun lebih pagi seperti biasa, masak sarapan untuk dia, pak su dan si kecil mereka. Sekalian juga siap-siapin pakaian, dan barang keperluan anak dan suaminya yang lain.

Setelah memastikan semuanya udah selesai, rosé akan kembali ke kamar untuk membangun dua orang sebelas dua belas kesayangannya.

Siapa lagi kalau bukan si kecil Lily dan dadanya, rosé harus memiliki kemampuan khusus untuk membangun keduanya.

Anak dan ayah sama aja, buah memang jatuh ga jauh dari pohonnya.

"Sayang princess mama, Ayo bangun hum.."ucap rosé sambil kecup-kecup pipi si kecil dan seperti biasa putrinya itu malah sembunyiin wajahnya di perut kalau ga di ketek dadanya.

"Mama adek macih nantuk.."

"Ngantuk terus perasaan, memang adek mau tidur sampai kapan hum."rosé menghela nafas, mana pak su juga masih antem aja tidurnya.

Ada ga sih saran bangunin suami dan anak yang ampuh.

Tolong dong.

"Dada bangun dong, kalau kamu ga bangun-bangun juga, adek juga ga mau bangun itu loh."ucap rosé sambil tepuk-tepuk pipinya pak su.

Rosé itu pengen nyerah aja bangunin dua orang ini, rasanya mau di tinggal aja, tapi anaknya itu harus di titipkan dulu, pak su juga harus siap-siap ke kantor.

Huh capek banget, dan ini selalu setiap pagi rosé rasakan.

"Ayo adek kita mandi, dada biar aja tidur selamanya."ucap rosé sambil gendong putrinya tersebut, walaupun si kecil merengek biar aja.

Rosé hari ini harus ke agensi, ini adalah hari pertama nya memulai karirnya kembali. Masa udah telat aja di hari pertama kan lucu.

"Aaaa mama adek nantuk cetali, adek mau tidur maaaa."

"Nanti kalau udah kena air ga ngantuk lagi kok sayang.." rosé bawa anaknya itu ke kamar mandi.

Karena kalau di turuti ga akan bangun-bangun itu sama kayak dadanya.

Setelah lima menit, rosé keluar dari kamar mandi dengan si kecil Lily udah segeran aja, udah melek.

"Mama, dada macih tidur.."ucap Lily tunjuk dadanya yang masih tertidur pulas.

Mana dadanya itu tidurnya telungkup lagi.

"Biarin aja sayang, dada kayaknya mau tidur selamanya itu."ucap rosé sambil kasih minyak telon di perut sang anak, bocah tersebut mengangguk dengan polosnya.

Setelah Lily udah selesai di pakaikan pakaian, rosé bawa anaknya itu ke arah dapur, di sana ada meja makan yang udah terhidang sarapan pagi mereka.

Baru aja dua kali suapan yang rosé berikan untuk si kecil, tiba-tiba aja pak su datang dari kamar dengan wajah bantalnya, kusut banget pokoknya.

"Sayang kok aku ga di bangunin sih."rosé memutar bola matanya malas.

Ga di bangunin katanya.

"Makannya kalau tidur itu jangan kebo, udah deh sana mandi terus biar sarapan."ucap rosé, ia harus bisa nahan emosi selalu karena tingkah pak su yang menyebalkan.

"Sayang kiss morning dulu dong, princess kiss morning dada dulu hum."rosé ga mau nanggepin.

Si kecil juga sepertinya ogah-ogahan.

"Adek ndak mau, dada beyum mandi.."ucapnya menyembunyikan wajahnya di tangan rosé.

"Udah deh ga ada kiss-kiss morning, lebih baik kamu cepat sana aku bisa terlambat gini."protes rosé.

Lemon Yellow || Chaelisa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang