"Kamu Hamil.", Jawab Dokter Dena.
Marsya terdiam mencerna jawaban Dokter wanita ini, Apa maksudnya? Marsya? Hamil? Tidak masuk akal, mana mungkin dirinya Hamil Pasti dokter ini sedang bercanda.
"Hamil? Aku nggak mungkin Hamil dok, Aku baik-baik aja. Aku nggak mungkin hamil.", Jawab Marsya sedikit tegas.
Dokter Dena, "Sebelumnya, Saya mau tanya apa kamu mempunyai Pacar?", Marsya menyerit Untuk apa Dokter ini bertanya Kalo Marsya mempunyai pacar? Jelas tidak!
"Enggak dok."
"Terus kalo kamu nggak punya pacar, Kenapa kamu Bisa hamil?"
"Aku... Nggak tahu dok, Mungkin karna kejadian malam itu aku jadi begini...", Lirih Marsya tak mau mengingat kejadian itu.
"Baik, Saya mengerti. Kamu masih belum percaya kalo kamu Bisa Hamil?"
Marsya mengangguk, "Iya... Marsya belum percaya."
"Kalo gitu, Ayo ikut saya. Saya akan kasih bukti kalo benar diperut kamu ada makhluk kecil."
Marsya menuruti, Mengikuti Dokter Dena kearah Bankar Dokter Dena kemudian menyuruh Marsya untuk berbaring Gadis itu menurut lagi, Marsya Tertidur Diatas bankar. Lalu, Dokter Dena menyuruh Marsya lagi untuk membuka sedikit Bajunya Lagi dan lagi Marsya hanya menurut menyeka bajunya sedikit, Dokter Dena langsung mengoleskan Gel diatas perut Rata Marsya membuat gadis itu Geli Dan Dokter Dena langsung menyalakan mesinUSG
"Liat. Ada Makhluk kecil dalam Rahim kamu.", Ucap Dokter Dena sembari menunjuk kearah Alat Seperti TV menunjukkan bahwa ada benda kecil.
"Eh! Makhluk kecil kamu ada 2 Itu berarti kembar!", Ucap Dokter Dena lagi memekik senang.
Marsya melihat Kearah TV USG itu matanya berkaca-kaca melihat Ada Dua Makhluk kecil yang berada dalam Rahimmya, Marsya tak percaya bahwa dirinya akan menjadi seorang Ibu mengandung Dua Anak didalam perutnya.
"Tolong dijaga baik-baik ya, Kandungannya."
"Tapi dok, Aku masih Sekolah", Dokter Dena Tercekat ia baru menyadari Marsya masih bersekolah, Itu Artinya bila perutnya sudah membesar maka terpaksa Marsya akan berhenti sekolah?
"Ah, Begini saja. Kalo Kandungan kamu sudah 3 bulan Saya Mohon ya? Untuk berhenti sekolah demi kebaikan kamu sendiri, Dan Secepatnya juga kamu beritahu Ayah dari Anak ini."
Marsya masih diam bahkan Air matanya sudah tak bisa ia mendung lagi, Marsya menangis diam.
"Jangan nangis ya? Saya yakin bahwa kamu pasti bisa, Setidaknya Berhenti sekolah Kamu Bisa Homeschooling"
Marsya menyeka air matanya, Kembali tersenyum "Iya, Maksih ya dok."
------------
Mavendra memberhentikan Motornya disebuah Markas besar Geoandres yang ia anggap ruamh sendiri, Kini lelaki bertubuh jangkung itu mulai masuk kedalam markas disana sudah ada banyak Anggota umum yang datang atas sesuai perintah Mavendra.
"Semua dah dateng?", Tanya Mavendra kepada Cakra.
"Hm, Udah boss. Cuma boss mungkin baru dateng.", Jawab Cakra.
Mavendra mengangguk kemudian Lelaki itu memerintahkan Dodi yang berada disamping Cakra untuk menyuruh semua anggota diam.
"PERHATIAN!!!", semua anggota Geoandres Langsung diam berbaris diposisi mereka Duduk.
Mavendra menghela nafas kasar, "Gue disini, Mau kasih tahu kalian. Handares, Kembali bikin tantangan sama gue. Dia Tantang gue buat Balap."
"Boss, Mau nanya. Boss nerima Tantangannya?", Tanya salah satu anggota.
"Iya, Gue tantang. Sekarang juga Handares nunggu kita diarea balap, Kita kesana."
"BUBAR TANPA PENGHORMATAN!", Ucap Mavendra seketika semua anggota Geoandres berlalu pergi keluar suara motor mulai Terdengar, Mereka mulai menyalakan mesin motor dan menjalankan motor mereka meninggalkan Markas.
Mavendra berada didepan Sementara Inti dan anggota lain berada dibelakang, Ini suatu kebuktian bahwa Geoandres Merupakan Geng motor yang Hebat tak takut sekali pun mereka mendapat Tantangan dari musuh bebuyutan mereka, Mereka akan maju paling depan.
Mavendra yakin, Bahwa malam ini pasti dia akan menang karna, Handares selalu menatang tapi Geng itu akan kalah Mereka nggak ada kapok-kapok nya menantang Geng Geoandres yang terkenal kuat semua.
Mavendra melajukan motornya, diikuti dengan yang dibelakang Malam ini Jalanan Ibu Kota Tak terlalu Ramai jadi ada jalan yang mereka leluasa untuk lewat.
Sampai ditempat, Anggota Geoandres langsung disuguhkan Anggota Handares yang menghampiri mereka, Ketua Mereka---Razka---Ketua Handares yang didepan menatap Remeh kepada Mavendra dan Anggota Lainnya.
"Cih, Gue udah duga. Lo pasti nerima tantangan gue lagi kan?", Tanya Razka.
"Heh! Seharusnya lo yang sadar, Lo kagak ada Kapok-kapoknya kasih Mavendra tantangan masih belum Puas?!", Timpal Dodi berada disamping Cakra.
"Tau, Ujung-ujungnya mah nanti dia kalah sama Nangis Ngadu kemamah.", Ujar Andriel.
"APA LO BILANG?! SINI LO!", Ucap Viktor---Anggota Inti Handares tersulut emosi dengan mulut pedas Andriel, Segera Mungkin Razka menahan Viktor Agar tak melawan Andriel.
"Siap-siap kalah aja lo, Mavendra Alsava Zeyandro Malam ini Gue yang akan menang.", Ucap Razka lagi.
Mavendra Menarik sudut bibirnya, "Nggak usah kepedean lo."
Razka Maju menatap tajam Mavendra, "Yakin gue kepedean? Elo Yang kepedean.", Razka mendorong Dada Mavendra.
"Kita liat aja, Siapa yang menang malam ini. Kalo gue yang menang lo dan semua anggota lo Tunduk kepala sama gue.", Ucap Mavendra.
"Dan, Kalo Gue yang menang lo harus Berhenti Jadi Ketua Geoandres dan Gue harap lo bubarin semua anggota lo."
Mavendra tersenyum miring, "Oke, Gue sepakat."
-----------------
Marsya duduk dikursi menatap Bintang malam yang bersinar, Sudah lama sekali Marsya tak melihat Langit malam. Kemudian Gadis itu menunduk melihat Kearah Perut Ratanya yang terbalut Dress Hitam, Apa Benar didalam nya Ada dua Makhluk kecil? Marsya masih belum percaya akan kenyataan ini, Dirinya benar-benar Kecewa dengan Ia sendiri Hamil diusia muda bukan kemauan Marsya ia masih ingin bersekolah menikmati masa Remaja, Tapi Kenapa takdir membuatnya begini? Marsya sangat Sedih dengan semua kenyataan ini.
Apa ia harus memberi tahu kedua Orang tuanya? Mereka berhak tau, Semakin lama Marsya Menyembunyikan ini mungkin gadis itu akan kepergok Iya, Marsya harus memberitahu Mereka tapi Caranya bagaimana? Marsya takut jika Respon mereka Marah kepadanya Apalagi Marsya anak yang paling dibenci oleh kedua orang tuanya, Ya tuhan tolong bantu Marsya Sekarang.
Gadis itu menghela nafas membuangnya secara Perlahan Marsya mulai mengusap Perut Ratanya lembut, "Baik-baik disana ya kalian. Jangan Nakal, Bunda disini akan mencoba menerima kehadiran kalian.", Marsya tersenyum Kecil.
"Meskipun nanti Bunda akan Dibenci, Nggak masalah. Yang terpenting kalian berdua yang nggak dibenci.", Marsya tertawa meretapi nasibnya yang akan datang nanti bagaimana, Mungkin Perutnya akan membesar dan Gadis itu akan berhenti sekolah Secara terpaksa.
Marsya bahkan sudah menyebut dirinya 'Bunda' Tapi Tak apa-apa, Disisi pikiran lainnya Apa Marsya harus memberitahu Ayah dari kedua anak yang sedang Marsya kandung? Tapi Marsya sedikit takut, Pasalnya Ayah dari dua anak ini Marsya sudah tahu, Mavendra. Lelaki yang menjabat sebagai Ketua Geoandres. Sulit sekali bagi Marsya harus memberitahu Lelaki itu anatar Takut dan tak mau menemui lelaki itu Marsya harus tetap memberi tahunya mau bagaimana pun Ini juga anaknya, Mavendra harus tanggung Jawab.
--------------
KAMU SEDANG MEMBACA
MAVENDRA √ [THE NEXT SEASON 2]
Teen FictionMavendra Alsava Zeyandro, Lelaki yang terpaksa menikah dengan seorang Gadis biasa karna Insiden semasa Disebuah Club itu Mavendra harus menerimanya secara paksa, Dan Parahnya lagi Gadis yang Mevendra Rusak ada Marsya Gadis yang selama ini ia benci. ...