Marsya duduk berhadapan dengan kepala sekolah SMA Pluto-- James
Setelah melihat kejadian dilorong sekolah Marsya diperintahkan untuk keruang Kepsek karna dipanggil."Keributan yang terjadi dilorong nanti akan menjadi tanggung jawab saya, Tapi ini tentang perihal Rumor itu. Marsya apa benar kamu sedang hamil?", Marsya menunduk lesuh menghela nafas perlahan hatinya serasa sesak Kenapa kehamilannya terungkap begitu cepat? Dan siapa juga yang telah mengungkapkan Semua itu?
Marsya mengangguk pelan nan kaku, "Be-nar pak... Maafkan saya telah membuat keributan disekolah,"
Terdengar helaan nafas dimulut Pak James ia memijat pangkal hidungnya, "Saya maafkan kamu, Marsya. Tapi ini juga perihal nama baik sekolah Saya Apa lagi rumor itu sampai tersebar disosial media,"
"Sekali lagi maafkan saya pak.. Maaf telah memburukkan nama sekolah bapak,"
"Ya tak apa, Saya memanggil kamu kesini hanya untuk.", Pak james mulai menyerahkan surat tanda dikeluarkan dari sekolah.
Marsya menatap kertas itu, ia sudah tahu jika dirinya akan dikeluarkan dari sekolah karna tak mau nama baik Sekolah SMA Pluto malah semakin memperburuk publik.
"Saya harus terpaksa mengeluarkan kamu dari sekolah, karna saya takut
Semakin lama murid disini tahu perihal rumor itu,""Saya paham pak.. Saya ikhlas jika bapak terpaksa mengeluarkan saya dari sekolah saya akan terima,"
"Baik kalo begitu kamu bisa menu--"
GUBRAK!
Pintu didobrak oleh Mavendra, Ia masuk kedalam ruang kepsek melihat kearah kepala sekolah dan Marsya yang tengah berhadapan.
"Mavendra, kamu mau apa ke--"
"Kalo Marsya dikeluarkan, Saya juga harus dikeluarkan dari sekolah," Ucap Mavendra membuat pak james bingung atas ucapan dari Anak keluarga Zeyandro.
Pak jamea berdiri, "Apa maksud mu? Marsya keluar, kamu juga ik--"
"Karna Saya ayah dari bayi yang ada dikandungan Marsya!", Sekali lagi Mavendra memotong ucapan pak james, Kepala sekolah itu tentu terkejut mendengar penutur kataan dari Mavendra jujur padanya.
"Jangan mengada-ada kamu Mavendra, saya ta--"
"KALO BAPAK GAK PERCAYA SILAHKAN TANYA PADA MARSYA SENDIRI, SAYA CUMA MAU KALO MARSYA DIKELUARKAN SAYA JUGA HARUS DIKELUARKAN KARNA DISINI SAYA YANG SALAH! SAYA YANG TELAH MENGHANCURKAN MASA DEPAN MARSYA! INI SEMUA GARA-GARA SAYA SAYA JUGA GAK MAU KEJADIAN INI TERJADI PAK SAYA GAK MAU!"
Pak james terpaku dengan ucapan Mavendra dengan intonasi tinggi,
Beda dengan Marsya yang kini Gadis itu menunduk membiarkan air matnya luruh.Mavendra melirik sekilas kearah Marsya, Gadis itu menangis. Ingat kan Marsya itu tak suka dan takut pada bentakan walaupun bukan dirinya yang dibentak tentu saja Gadis itu akan ketakuan.
Mavendra mengatur nafasnya agar lebih tenang, "Saya salah disini pak, dan Marsya.. Korban yang menanggung semua disini."
"Saya gak mau lagi Marsya... Menangis karna kesalahan saya,"
Pak james menunduk sedikit mengulum bibirnya, Mavendra berkata jujur disini Jadi benar Mavendra ayah dari bayi yang dikadung Marsya kepala sekolah itu belum percaya, tapi mau bagaimana lagi.
"Baiklah, Saya akan turutin permintaan mu tapi bapak mohon, tolong tenangkan dirimu kasihan Marsya ketakutan,"
Mavendra menghela nafas kasar, ia tidak boleh tersulut emosi terus ia sekali saja harus bisa menahan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAVENDRA √ [THE NEXT SEASON 2]
Teen FictionMavendra Alsava Zeyandro, Lelaki yang terpaksa menikah dengan seorang Gadis biasa karna Insiden semasa Disebuah Club itu Mavendra harus menerimanya secara paksa, Dan Parahnya lagi Gadis yang Mevendra Rusak ada Marsya Gadis yang selama ini ia benci. ...