Prat 44-- Pertanda buruk?

2K 48 0
                                    


2 Bulan Kemudian...

Seorang Lelaki duduk dengan memandangi Laptopnya, Senyum miringnya tercetak dibibir Lelaki itu. Seperti tengah merencanakan sesuatu. Tiba-tiba saja telfon dari ponselnya berdering pertanda ada seseorang yang menelofon, Tangannya terulur untuk mengambil benda pipih itu.

"Gimana? Lo udah bawa orang-orang suruhan gue?", Tanyanya.

Disebrang telfon terdengar suara tertawa kecil, "Beres, Raz. Semuanya aman, Gue juga dibantu sama The Grils ternyata ide mereka kemarin berhasil juga,"

"Bagus kalo gitu, Segera cepat bawa cewek itu kesini. Gue mau siksa dia habis-habisan, Sekaligus membunuh bayinya," Lelako itu terus tersenyum miring, Rencananya yang ia susun berbulan-bulan ini Akhirnya berhasil, Dan balas dendam yang untuk kedua kalinya terlaksanakan, Lelaki itu. Razka, Ketua Dari Handares yang sudah Beberapa bulan ini menghilang bak ditelan bumi, Orang-orang juga tak tahu kapan dan Kenapa ketua Handares itu menghilang.

Telfon dimatikan secera sepihak oleh Razka, Kemudian menatap Foto seorang gadis yang tengah tersenyum diponselnya, "Marsya, Marsya. Gue heran ya sama lo, Kenapa lo mau sama Mavendra samapai saat ini? Lo lupa, dia yang udah bikin kesucian lo diambil. Semua yang lo miliki, Dia ambil. Harusnya, Kalo Gue jadi Lo Gue nggak bakalan maafin dia Seumur hidup, dan nggak sudi kalo Mavendra masih sama gue,"

"Polos banget sih lo, Sya," Razka tertawa memandangi foto itu.

"Tunggu aja, Mavendra. Gue bakalan siksa Marsya disini sampai dia Mati, Gue kangen liat lo yang Frustasi Nanti kalo Marsya lo gue culik,"

------------

"Sya, Gue mau kekantor dulu. Kalo ada apa-apa, Hubungi gue ya?", Ucap Mavendra menghampiri Marsya yang berada didapur.

Marsya menoleh kearah Mavendra, " Eh? Ng-nggak sarapak dulu? Sarapan dulu ya, Biar ada tenaganya,"

"Duh, Maaf. Sya, Tapi gue udah telat banget," Tolak Mavendra dengan lembut, Ia juga tak tega jika menolak permintaan Marsya. Tapi serius kali ini ia sedang terburu-buru untuk pergi kekantornya.

"Oh, Yaudah deh, Nggak apa-apa kok. Nanti aku bakalan anter bekal kekantor kamu aja,"

"Nggak usah, Nanti gue beli makanan disekitaran kantor. Lo Nggak usah cape-cape buat anter bekel kekantor, Inget Sekarang lo lagi Hamil besar, Gue nggak mau Lo sama Baby Kenapa-napa,"

Marsya tetaplah Marsya, Meskipun ia mengiyakan suruhan Mavendra ia akan tetap mengantarkan bekal kekantor Mavendra, Perlahan Marsya mengangguk mengerti, "Iya, Hati-hati dijalan yaa," Ucap Marsya mengulas senyum.

Mavendra tersenyum lalu mengusap lembut puncak kepala Marsya ia suka jika Istrinya mau menurut begini, "Iya, Lo juga jaga diri," Marsya mengangguk lagi.

Kemudian, Mavendra berjongkok untuk mendekat kearah perut Marsya yang sudah membuncit, "Anak-anak Ayah, Ayah berangkat dulu ya, Jaga diri kalian. Dan jangan juga buat bunda Capet"

Cup

Mavendra mengecup singkat di perut Marsya dengan lembut, "Ayah sayang kalian berdua," Setelah mengucapkan kata itu Mavendra berdiri Kemudian mengecup dahi Marsya singkat.

"Gue berangkat, Jaga diri baik-baik ya," Marsya mengangguk kecil.

Mavendra kemudian pergi dari Ruang tamu, Marsya memerhatikan punggung tegap Mavendra sembari mengelus perutnya yang sudah membuncit.

--------------

Terlihat, Seorang Lelaki terbaring lemah diatas Bangsal dengan Bantuan Alat medis ditubuhnya, Selama ini Alat-alat itu lah yang membuatnya masih hidup sekarang, Sudah Dua Bulan, Arkhava. Lelaki yang menjabat sebagai Ketua osis dan Wakil Geoandres itu terbaring lemah diatas Bangsal, Arkhava dinyatakan koma sudah Dua bulan Itu Cukup Lama, Bahkan Strong woman dan Geoandres sempat Memberi waktu Mereka untuk menjenguk keadaannya sekalian menunggu Arkhava sadar, Tapi Nihil sudah Beberapa kali mereka kesini namun ujung-ujungnya Arkhava tak Sadar dan tetatp memejamkan matanya.

MAVENDRA √ [THE NEXT SEASON 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang