"A-aku Hamil, Kak Aven..."
Mavendra membeku ditempat, Ia terkejut mendengar kabar ini. marsya? Hamil? Tidak mungkin! Mavendra Rasa ia tak pernah melakukan Hubungan Badan dengan Marsya, Gadis yang ia benci selama ini. Mavendra Tak percaya, Lelaki ini yakin Bahwa Marsya tengah menipunya, Marsya Bohong.
"Gue nggak percaya, Lo pasti boong kan?", Marsya memejamkan matanya Sejenak menghela Nafas panjang, Mavendra tak percaya? Jelas dirinya telah Hamil Oleh lelaki yang ada didepannya ini Dan seenaknya Mavendra Bilang Bahwa Marsya tengah Berbohong?
Marsya membuka matanya kembali, Bulir air mata kini turun lagi dipipi kedua gadis itu, Mata memerah, Hidung memerah, Dan badan bergetar ia berucap, "A-aku nggak Bohong, Ini betulan. Kar-na kejadian itu... Hiks Aku jadi gini... Kak Aven yang... Udah Buat aku Gi-ni", Tekan Marsya.
"Kak Aven yang udah Rusak Mahkota Aku, Sekarang Aku... Aku Ben-ci, Ji-jijik sama diri aku sendiri."
"A-ku mau... Kak Aven Tanggung jawab."
Mavendra Tersenyum smirik menatap Marsya dengan Remeh, "Apa? Gue? Tanggung jawab? Lo gila, Mungkin itu bukan gue yang lakuin, Tapi orang lain. Jadi lo jangan Asal Fitnah orang."
"Dipikiran aku... Kak Aven yang Lakuin itu, A-aku Seri-us Kak..."
Mavendra mengahlikan pandangannya kearah lain, Malas melihat wajah Marsya.
"Tolong... Ka-kak Aven tanggung jawab. Ini juga anak Kakak."
Mavendra menatap Marsya lagi, Sendari tadi Lelaki ini menahan amarahnya
"Gue perlu bukti."
Marsya cepat-cepat meronggoh Saku Roknya, Ia mengambil Foto USG yang kemarin ia diberi oleh Dokter Dena, Ia langsung memberikan kepada Mavendra.
"Sekarang... Percaya kan?", Tanya Marsya.
Mavendra menatap Foto itu, Percaya? Mavendra sedikit percaya, Tapi Masa iya sih? Ia yang melakukan itu dengan Marsya ia masih tak percaya.
Mavendra memberikan lagi Foto USG dua bayi itu kepada Marsya, "Inget, Gue nggak mau tanggung jawab. Bukan gue yang lakuin, Inget! Bukan gue yang lakuin! Sampai kapan pun, Jangan harap gue tanggung jawab.", Mavendra Berucap lantang Lelaki itu segera berbalik badan dan melangkah pergi.
"Jangan pergi dari Tanggung jawab!", Mavendra memberhentikan langkah kakinya Mendengar suara Marsya dari belakang ia semakin marah, Sudah Mavendra bilang kan, Dia tidak melakukannya. Sudah berapa kali Mavendra bilang?
"KAK AVEN PENGECUT!", Marsya menunduk Kedua tangan nya mengepal sebenarnya, Marsya tak mau berkata seperti ini. Tapi karna Emosi, Marsya jadi begini. Mungkin karna Hormon Hamil dia jadi berkata Seperti itu
Mavendra berbalik badan mendekat kearah marsya Gadis Itu lalu mundur karna Mavendra mendekat, Marsya rasa ia tak bisa mundur lagi sekarang punggung nya tertahan oleh tembok ia tak bisa mundur lagi.
"Pengecut? Cih, Yakin Kalo gue pengecut?"
------------------------
Marsya berjalan lesuh dikoridor, Ini hari yang buruk untuknya. Marsya kepikiran dengan Masa depannya, Masa depan Gadis itu hancur Sekarang, Mahkota yang selama ini Ia jaga 17 tahun Hancur sudah, Itu karna Mavendra. Lelaki yang menjabat sebagai ketua Geoandres Itu yang membuat semua yang dimiliki Marsya hancur, Bagaimana ini? Marsya takut kalau Sedikit demi sedikit Semua orang akan tahu perihal kehamilan nya, Apa ia harus berhenti sekolah? Marsya tak mau itu terjadi, Tapi kalau tetap sekolah Kehamilan nya akan terungkap karna Kelamaan Perut Marsya akan membesar, Bagaimana ini?
Marsya berpikir, Apa Sebaiknya ia Gugurkan saja ya Kehamilan ini? kalo Kedua bayinya Ini tak ada lagi dirahimnya, Mungkin masa depannya akan kembali lagi. Tapi apa Marsya harus melakukan nya? Seperti apa yang katakan Mavendra.
Tapi disisi lain, Ia masih menyayangi Kedua bayinya. Lagi pula, Kedua bayinya tak bersalah disini yang salah Mavendra dan Dirinya, Andai Saja Malam itu Marsya tak mau diajak Ke
Club dan dikurung dikamar mungkin semua ini tidak akan terjadi padanya, Marsya sangat Menyesal sekali.Marsya sudah berada disebuah Halte tempat ia biasanya menunggu Taksi lewat, Ia duduk sendiri disini.
Sepi, Itu yang dirasakan Marsya sekarang. Gadis itu melihat kearah jalanan didepannya banyak orang yang berlalu lalang, Alat Transpotasi juga masih berlewatan.
Tinnn
Marsya mendongak melihat sebuah Motor Besar Berwarna Abu-abu didepannya, Ia menyerit siapa ini?
Lelaki yang memiliki motor Abu-abu itu membuka Helm-full facenya rambut acak-acakan sedikit ia rapihkan.
"Arkhava?", Beo Marsya melihat Arkhava berada disini apa yang Lelaki itu lakukan disini?
"Lo belum pulang?", Tanya Arkhava.
Marsya menggeleng pelan, "Belum, Aku disini nunggu taksi. Kalo kak Hava? Ngapain kesini?"
"Gue tadi nggak sengaja liat lo, Makannya gue samperin.", Arkhava duduk disamping Gadis itu.
Marsya Ber-oh Ria.
"Ada sesuatu yang mau gue omongin sama lo."
"Apa?"
"Apa bener, Lo yang udah Jadi Target Mavendra waktu malam itu? Dan sekarang hasilnya jadi?"
Marsya tertegun mendengar pertanyaan Arkhava, Apa lelaki ini sudah tahu perihal kejadian malam itu? Tapi, Bagaimana bisa?
Marsya menjawab dengan anggukan kecil.
Arkhava menyerigai mendapat jawaban marsya, Ternyata dugaan nya benar Marsya yang menjadi target malam itu juga Arkhava sempat liat Ada dua Gadis yang lewat
Diclub yang satu berusaha menarik gadis yang dicekalnya yang satu lagi berusaha memberontak, Ternyata itu Marsya tapi siapa satu lagi?"Benar dugaan gue, Lo yang malam itu ditarik paksa."
"Hah? Kok, Kak Hava bisa tahu?", Marsya menoleh kearah lelaki itu dengan ekspresi penuh tanda tanya.
"Gue liat lo Disana, Tapi Yang narik paksa lo itu siapa?"
"I-itu... Aubrey."
"Aubrey?"
Marsya mengangguk.
"Keterlaluan", Desisnya.
Marsya melihat raut Wajah kakak kelasnya itu terlihat berbeda, "Emang Kenapa? Kak hava kenal?"
"Dia ceweknya Mavendra."
Kedua mata Marsya membulat sempurna ia terkejut, Jadi Aubrey Pacar Mavendra? Marsya tak percaya kalau gadis yang selama ini menganggunya itu ada Aubrey, Pacar Mavendra sendiri.
"Lo baru tahu?"
Marsya tersadar dari lamunanya, "Ah, I-iya aku baru tahu kak..."
"Aubrey itu tadinya mau jebak gue, Dengan cara lo disekap dikamar club, Sedangkan gue dikasih Alkohol dan terpengaruh buat Kekamar itu Buat Ngerusak lo."
Marsya mengangguk mengerti, Lelaki ini tahu semua bahkan ia yang pertama tahu dibandingkan dengan Dirinya.
"Ceritanya masih panjang, Sya. Gue nggak bisa ngomong panjang."
"Iya, Nggak Apa-apa."
-----------------------------
Maaf prat ini sedikit man teman 🙏🙏 Soalnya Bingung mau tambahin scens apa lagi.
See u👋
KAMU SEDANG MEMBACA
MAVENDRA √ [THE NEXT SEASON 2]
Teen FictionMavendra Alsava Zeyandro, Lelaki yang terpaksa menikah dengan seorang Gadis biasa karna Insiden semasa Disebuah Club itu Mavendra harus menerimanya secara paksa, Dan Parahnya lagi Gadis yang Mevendra Rusak ada Marsya Gadis yang selama ini ia benci. ...