Prat 13-- Balapan berakhir Luka

4.9K 116 0
                                    

Diarea Sircuit kini tengah Ramai Orang termasuk Geng Geoandres dan Handares yang siap mendukung Ketua mereka yang akan balapan lagi, Razka menantang Melulu sampai Mavendra pusing, Maunya Cowok itu apasih?

Mavendra berada digaris Bermula dengan Rivalnya--Razka Yang disebelahnya keduanya memakai Helm Full-face Kedua Ketua Geng itu menoleh menatap satu sama lain, Dibalik Helm Full face mereka berdua menaikan Salah satu Sudut bibirnya.

Keduanya sama-sama mengahlikan padangan mereka kearah depan, Terlihat Perempuan Sexy berpakaian Minim berjalan kearah tengah-tengah Garis awal dengan bendera yang ia bawa, Mavendra Dan Razka Mulai menyalakan mesin motor Mereka suara sahutan Sorakan bersamaan dengan deruman motor pun mulai terdengar.

One...

Brumm... Brumm.. Brumm..

Two...

Brumm! Brumm!

There! GOO!

BRUMMMM!

Mavendra dan Razka mulai melajukan motornya, Mata Tajam Mavendra terus melihat kearah depan tanpa memperdulikan Razka yang sendari tadi ingin bermain curang dengan cara menyenggol-nyenggol badan motor milik Mavendra untung saja Laki-laki itu bisa menghindarinya, Razka Geram karna sendari tadi Mavendra selalu menghindar ia bertekad untuk menendang badan Motor Mavendra sekuat tenaga seperti rencang yang ia buat dengan Inti dan anggota nya.

Garis Finis mulai terlihat, Keduanya sama-sama mengebut satu sama lain ingin segera sampai Garis Finis, Tak disangka Inti Handares menyimpan Balok dijalan otomatis Mavendra akan tersandung dengan Motornya saat ingin menghindar Razka malah Justru menendang Badan Motor Mavendra hingga Lelaki itu tersandung terpental jauh hingga menubruk jalanan aspal.

"BOOS!", Inti maupun anggota Geoandres terkejut melihat Mavendra yang terjatuh diaspal jauh dari Sircuit, Mereka segera menghampiri Sang ketua yang sekarang tengah duduk bersipuh.

"Boos, Lo nggak Apa-apa?", Tanya Raga.

Mavendra mengiris saat siku, Lutut, Dan pipi kiri Mavendra terluka darah bercucuran bahkan Jaket Sebelah Siku kiri Mavendra Robek, Celana Jeansnya juga ikut Robek.

"Keterlaluan, Heh! Jangan Curang lo kalo main sok nantangin padahal main curang!", Jerit kenan melihat Ketua mereka Razka berhasil memasuki garia Finis dengan senyum yang tanpa berdosa karna telah membuat Mavendra celaka.

"Bangsat! Lo senyum begitu, Kek nggak ada rasa bersalah, Tanggung jawab lo!", Ujar Andriel.

"Tau, Udah curang nggak mau tanggung jawab!", Ujar Dodi.

"Udah, Kita harus bawa Mavendra kerumah sakit dulu kita obatin luk--"

"Gue mau pulang aja, Biar Nyokap obatin gue nggak suka bau rumah sakit.", Ucap Mavendra memotong ucapan Arkhava.

"Beneran lo? Motor lo juga body nya Rusak, Gue bawa bengkek ya lo pulang nebeng sama Hava aja.", Usul Raga.

"Gak usah, Lo urus Geng sialan itu aja. Bilangin sama mereka kalo mau nantangin nggak usah pake cara Licik gini", Mavendra menatap Tajam Razka ternyata laki-laki itu juga tengah menatapnya.

"Tenang, Boos. Biar kita selesai, Beraninya mereka licik Gue lindas juga tuhh geng pake Truk.", Ucap Kenan.

"Lo mau balik?"

"Hm, Kali ini Handares menang gue ihklas.", Mavendra menaiki motornya dan mulai menancapkan gas keluar dari Sircuit.

Razka memerhatikan Motor Mavendra Yang semakin melaju dan mulai menghilang Laki-laki itu tersenyum miring.

Kemenangan kali ini diraih oleh Handares, Mavendra, Mavendra, Ceroboh banget sihh.. Gue emang curang, Tapi itu gue lakuin karna gue nggak mau lo menang dari tantangan gue. Batin Razka

-----------------------------

Mavendra melempar Asal Jaket Hitam Geoandres mendudukkan dirinya disofa Dengan punggung yang Ia sandarkan, Ia melirik kearah Sikunya yang masih mengeluarkan darah, Sial Dia malas sekali untuk mengobati ini.

"Mavendra? Kamu Kenapa?", Marsya datang dengan penampilan dress Biru laut dan rambut terurai, Ia terkejut melihat Siku Mavendra yang terluka ia segera mendekat kearah Mavendra untuk melihat jelas Luka disikunya itu.

"Siku kamu Kenapa? Wajah kamu jug--", Hendak menyentuk pipi kiri Mavendra Laki-laki itu menepisnya kasar, Menatap Tajam Marsya bak Elang.

"Nggak usah peduli, Gue nggak perlu peduli lo!", Sentaknya Membuat Hati Marsya sedikit mengiris, Ia hanya mau mengobati luka Mavendra takutnya infeksi nanti.

"Aku mau obatin kamu, Nanti lukanya infeksi."

"Nggak usah! Batu banget sih lo, Gue bisa sendiri lo kira Gue punya satu tangan? Rese lo.", Mavendra beranjak dari Sofa mulai menuju kamarnya diatas, Marsya menatap punggung tegap Mavendra dengab sendu ia hanya ingin berniat membantu Mavendra, Apa itu salah?

Tepat jam 2:03 Dini hari, Marsya menuju kamar Mavendra Yang tertutup ia buka pintu kamarnya dengan amat sangat pelan, Mavendra masih terlelep dengan membelakanginya, Marsya kemudian berjongkok dihadapannya.

Marsya berniat untuk mengobati luka Mavendra pada Dini hari seperti ini ia rela-rela tidak tidur hanya untuk bisa mengobati Mavendra, Marsya memang keras kepala.

Ia membuka Kotak P3K, Mulai mengobati luka yang ada diwajah Mavendra terlebih dahulu. Mavendra sekali-kali menggeliat yang membuat Marsya susah untuk meraih luka yang ia obati, Setelah memasang plaster diwajah Mavendra, Kini Marsya berahli pada sikunya darah yang sempat mengalir disiku Mavendra kini sudah berhenti, Marsya mulai melakukan Ritual mengobati luka Siku Mavendra dengan Telaten takut Mavendra terbangun dan akan marah padanya.

Beberapa menit selesai, Akhirnya marsya bisa bernafas lega karna disetiap Melakukan Pengobatan tadi Mavendra tidak bangun ya walaupun Mavendra menggeliat membuat Marsya takut ia akan bangun, Tapi seperti nya Mavendra lelah tidurnya saja nyenyak.

Marsya kembali kekamarnya lagi untuk tidur matanya sudah berat, Saat mau membuka pintu kamar ia melihat jaket hitam Milik Mavendra tergantung dibadan Tangga, Sikunya robek tidak terlalu besar sih. Marsya memutuskan untuk mengambil jaket itu untuk menjahitnya didalam kamar.

Marsya menahan kantuk dimatanya saat menjalanu Ritual menjahitnya, Sesekali ia tertusuk jarum akibat ia sudah mengantuk.

"Eugh..", Marsya menggeleng Cepet hampir saja ia tertidur, "Dikit lagi selesai, Udah ngantuk banget."

Setelah selesai melakukan Ritual menjahit Marsya, Ia tersenyum senang akhirnya jahitan dijaket siku Kiri Marsya selesai.

Marsya sudah menyimpan jaket itu ketempat semula, Ia kembali kekamar merebahkan diri menguap tertanda ia sudah amat mengantuk ia melirik jam dinakas disampingnya, 3:55 Ini sudah mau pagi sekali, Marsya akan menyalakan alarm saja itu lebih mudah membangunkannya ia ambil Ponsel disamping badannya dan mulai menyetel almr setelah itu Marsya mematikan ponsel dan mulai masuk kealam mimpi.

---------------------------------

Maaf kalo prat ini sedikit🙏 soalnya Authornya bingung mau imajinasi kayak gimana lagi.

Dadah👋👋

-Key

MAVENDRA √ [THE NEXT SEASON 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang